Tuhan menambahi kamu 1000 kali

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
RK.jpgRK.jpg
Renungan khusus
Tanggal18 September 2011
PenulisPdt Dr Andreas Eko Nugroho, MTh
Sebelumnya
Selanjutnya

TUHAN, Allah nenek moyangmu, kiranya menambahi kamu seribu kali lagi dari jumlahmu sekarang dan memberkati kamu seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu." (Ulangan 1:11)

Musa menyampaikan suatu pesan kepada bangsa Israel yang telah berjalan dari Mesir hingga perbatasan Tanah Kanaan untuk mengulangi lagi janji-janji Tuhan yang akan diberikan bagi bangsa Israel dan ketetapan-ketetapan yang harus dilakukan oleh bangsa, termasuk apa yang sudah dilakukan oleh Tuhan kepada bangsa Israel yaitu menambahi jumlah orang Israel hingga 1000 kali lipat dan memberkati mereka seperti yang dijanjikan-Nya.

Suatu jumlah yang sangat fantastis bagi orang Israel, kelipatan yang hanya dapat dilakukan oleh Tangan Allah sendiri, mujizat besar berkaitan dengan kuantitas orang Israel. Pada waktu itu Allah menunjukkan kuasa-Nya untuk menggenapi janji yang diucapkan-Nya melalui Musa.

Sebelum mereka memasuki dan menduduki Tanah Perjanjian, maka Allah sudah menambahi mereka dengan jumlah yang sangat besar. Hari-hari ini, ayat yang sama sering disampaikan oleh Gembala Sidang kita Pdt. DR. Ir. Niko Njotorahardjo berkenaan dengan ayat ini di tahun Multiplikasi dan Promosi. Ada sebagian orang yang menanggapi dengan sinis, apatis, acuh tak acuh karena secara logika dan nalar manusia hal itu sulit dan tidak mungkin terjadi bagi gereja Tuhan.

Jika kita mempercayai "Mujizat Masih Ada" berarti kita meyakini bahwa Tangan Tuhan Yesus akan bekerja untuk melakukan atau membuat perkara-perkara yang ajaib bagi kita termasuk menambahi jumlah kita dengan 1000 kali lipat dan memberkati seperti janji-Nya kepada Israel.

Apa yang harus kita lakukan agar janji Tuhan menjadi kenyataan?

Dalam kitab Ulangan, ada penekanan-penekanan penting yang harus kita lakukan untuk tercapainya janji Tuhan dengan sempurna, seperti yang tertulis dalam Yosua 21:45 "Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi." Semua yang dijanjikan Tuhan tidak ada yang tidak digenapi, semua digenapi dengan sempurna.

Karena itu:

#1 Perhatikan perintah-perintah Tuhan

Tuhan memberikan penekanan kepada bangsa Israel untuk mengerti dan memahami kehendak-Nya melalui firman Tuhan dengan cara "memperhatikan perintah Tuhan" seperti yang tercatat dalam Ulangan 6:6–7 "Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan, haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun."

Melalui ayat ini kita memahami bahwa cara Tuhan agar kita memiliki fokus dan perhatian terhadap perintah-perintah-Nya adalah dengan cara mengajarkan secara berulang-ulang dan membicarakannya sehingga firman itu tertanam dan mengukir di hati dan pikiran.

Firman-Nya menjadi petunjuk dan penuntun bahwa Allah berperan dalam keberhasilan kita yakni meraih janji-Nya asalkan kita mentaati perintah-Nya dan mengikuti tuntunan-Nya. Kita meresponi firman-Nya dengan cara menyesuaikan diri dan hidup kita sesuai dengan apa yang Allah katakan.

Yosua 1:8, "Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung."

Tanggapan kita terhadap perintah Tuhan adalah dengan ketaatan pada apa yang Allah katakan, meskipun itu tidak logis, tidak rasional, dan tak dapat diterima nalar kita, seperti:

  • Petrus diperintahkan jalan di atas air,
  • Melemparkan jala di tempat di mana Petrus sebelumnya sudah berkali-kali melempar jala dan tidak mendapatkan ikan,
  • Seorang yang buta diperintahkan untuk membasuh mukanya di kolam air.
  • Musa memukulkan tongkatnya di Laut Teberau

Perintah-perintah-Nya sering tidak rasional, tetapi ketaatan kita dengan sepenuh hati melakukannya membawa mujizat yang dahsyat.

#2 Mengimani janji-janji Tuhan

'Ibrani 11:6', "Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia."

Iman yang ditindaklanjuti dengan sungguh-sungguh mencari Dia dalam doa, pujian dan penyembahan kepada Allah, akan membuahkan berkat.

Sesuai dengan tuntunan Tuhan melalui Gembala Sidang Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo, hari-hari ini kita perlu lebih banyak masuk menara doa untuk membangun keintiman dengan Tuhan Yesus, seperti Maria mengambil bagian yang terbaik dengan duduk dekat di bawah kaki Tuhan.

Orang percaya tidak hanya dipanggil untuk percaya kepada Tuhan Yesus tetapi juga dipanggil untuk bersekutu dan membangun hubungan yang intim dengan Dia, banyak di antara orang percaya yang dalam kehidupannya menggunakan waktunya untuk:

  • Kesibukan hanya pada hal-hal yang sementara. Adalah tidak bijaksana jika kita menghabiskan segala sesuatu yaitu waktu dan energi hanya untuk hal-hal yang sementara dan bukan untuk hal-hal yang kekal. (II Korintus 4:18).
  • Tidak dapat memprioritaskan apa yang sangat penting bagi kita setelah menjadi orang percaya (Matius 6:33).

Iman yang sungguh kepada Tuhan Yesus disertai dengan kerinduan yang kuat akan mencari wajah-Nya dan persekutuan yang intim dengan diri-Nya, akan menumbuhkan kepercayaan/iman yang kuat akan janji-janji-Nya, sebab Tuhan Yesus katakan, "Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?" (Yohanes 11:40).

#3 Bertekun dan kembangkan potensi

Yakobus 1:3-4 mengajarkan kepada orang percaya dalam ujian terhadap iman supaya menghasilkan ketekunan dan ketekunan itu menghasilkan buah yang matang (membawa sesuatu yang baik ke dalam kita).

Ketekunan adalah ciri dan sifat yang dapat dijumpai dalam kehidupan orang-orang yang telah berhasil. Dalam menggeluti bidang atau profesi apapun, ketekunan adalah ciri dari mereka yang berhasil mencapai puncak dari karir mereka.

Fondasi-fondasi dari suatu pelayanan yang berhasil harus dibangun di atas ketekunan, sebab ketekunan adalah ajaran Alkitab bagi pencapaian keberhasilan, antara lain:

  • Ketekunan seorang janda yang minta haknya dibela oleh hakim yang lalim.
  • Ketekunan Ayub di dalam kesalehannya waktu mengalami penderitaan.
  • Ketekunan para Rasul di dalam doa menantikan hari Pencurahan Roh Kudus.
  • Ketekunan Nuh membangun bahtera yang menyelamatkan keluarganya dari air bah.

Ketekunan dalam melayani Tuhan dan pekerjaan-Nya serta ketekunan menjalankan apa yang Tuhan percayakan kepada anda termasuk bisnis, usaha dan pekerjaan menjadikan kita akan me-nerima upah dari Tuhan yaitu kepercayaan yang berkaitan dengan kelipatan seribu kali lipat.

Mengembangkan potensi juga perlu sebagai sarana untuk mengalami multiplikasi dan promosi dalam diri kita, seperti sebuah ungkapan yang berkata "Disiplin diri adalah faktor yang sangat penting dalam meraih sukses pribadi."

Dalam Matius 25:20-21 dikisahkan tentang orang yang diberi 5 talenta dan mengembalikan dengan laba/dikembangkan menjadi bertambah 5, maka Tuhan Yesus menambahkan lagi dengan perkara yang lebih besar; bahkan dalam ayat 28 ditambahkan sampai berkelimpahan. Setiap kita diberikan talenta oleh Tuhan dan bagian kita adalah mengembangkan talenta itu dengan kerendahan hati dan kerja keras; maka potensi ini akan bertumbuh dalam hidup dan pelayanan kita.

Meyakini dan menghargai janji Allah untuk dapat terealisasi dalam hidup kita adalah bagian kita pada hari-hari ini. Ada berkat besar di hadapan kita berkenaan dengan Ulangan 1:11. Karena itu kita harus memiliki semangat dan roh yang menyala-nyala dengan melakukan perintah Tuhan, kepercayaan yang teguh dan semakin bertekun dengan apa yang Tuhan sedang percayakan dalam hidup kita serta kembangkan diri dalam segala potensi yang anda miliki, seperti yang dikatakan dalam Yosua 21:45, "Dari segala yang baik yang dijanjikan TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi; semuanya terpenuhi." Setiap pelayan Tuhan dan jemaat di dalam gereja kita mengalami karya Tangan Tuhan Yesus dengan menambahi seribu kali lipat. Amin.

Sumber

  • [AEN] (11 September 2011). "Renungan Khusus". Warta Jemaat. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 13 September 2011.