Memperkuat "baling-baling rohani" kita

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Beberapa minggu yang lalu seorang pengerja di tempat kami mendapatkan sebuah penglihatan; yang mana menurut kami penglihatan ini memiliki suatu makna dan pesan yang cukup penting. Penglihatannya adalah sebagai berikut:

Suatu hari ketika ia sedang berdoa, Tuhan memberikan penglihatan sebuah helikopter yang sedang naik terbang. Tiba-tiba datang angin yang sangat kencang yang mencoba untuk menahan gerak laju daripada helikopter ini. Tetapi dalam penglihatan itu Tuhan menyuruhnya untuk memperhatikan baling-baling dari helikopter ini. Sewaktu diperhatikan, ia melihat bahwa di tengah-tengah tekanan angin yang sangat kuat, baling-baling helikopter ini tidak berputar semakin pelan, tetapi sebaliknya baling-baling tersebut berputar semakin kencang, sehingga pada akhirnya helikopter itu pun berhasil terus naik ke atas menembus badai angin yang kuat.

Mungkin hari-hari ini seperti hal-nya helikopter tersebut, kita gereja Tuhan sedang dibawa oleh Tuhan untuk naik ke level/dimensi yang lebih lagi. Ada banyak perkara-perkara yang besar yang akan Tuhan kerjakan lebih lagi di tengah-tengah kita. Tuaian sudah menguning dan kita diminta oleh Tuhan untuk memberi makan orang-orang miskin dan melakukan pelayanan kasih dan kepedulian seperti yang Yesus lakukan. Tetapi percaya lah, di tengah-tengah keadaan seperti itu iblis pun tidak tinggal diam. Ia akan menghembuskan angin persoalan, intimidasi, perpecahan, sakit hati, dan hal-hal yang berusaha untuk mencuri damai sejahtera kita, dengan maksud untuk menahan gerak laju daripada gereja Tuhan. Tetapi seperti halnya helikopter tersebut, Tuhan justru menginginkan “baling-baling” kehidupan rohani kita berputar semakin kencang.

Apa maksud “baling-baling” kehidupan rohani kita harus berputar semakin kencang?

Maksudnya adalah: di tengah-tengah situasi dan kondisi yang semakin sulit. Persoalan, intimidasi dan serangan iblis yang semakin kuat, kita harus semakin lebih lagi di dalam mencari dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita harus semakin intim dengan Tuhan. Semakin kuat di dalam doa, pujian dan penyembahan kita, dan di dalam pembacaan Firman Tuhan.

Tidak ada tempat persembunyian yang lebih kuat daripada di dalam hadirat Tuhan. Hanya dekat Allah saja aku tenang, hanya Dia Gunung Batu ku, hanya Dia kota bentengku, aku tidak akan goyah selama-lamanya, kata pemazmur (Mazmur 62). Raja Daud dan bani Korah mengerti akan hal ini. Dalam Mazmur 42:1-3 dikatakan bahwa “Jiwaku haus merindukan Allah, seperti rusa merindukan air.” Seekor rusa dapat mencium bau air dalam jarak 6 kilometer. Apabila datang musuh yang hendak memburunya maka ia akan berlari mencari sungai untuk berendam di dalam sungai tersebut untuk menetralkan bau badannya, sehingga musuh tidak dapat lagi menemukan jejaknya.

Sungai adalah gambaran daripada hadirat Allah. Hanya di dalam hadirat-Nyalah kita menemukan kembali kekuatan, kesegaran dan pemulihan. Yesaya 40:30-31 menyampaikan: banyak orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan akan mendapatkan kekuatan yang baru. Ia akan seumpama rajawali yang naik terbang tinggi dengan kekuatan sayapnya.

Oleh karena itu di tengah-tengah “peperangan” yang semakin kuat, kita harus semakin memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Perkuat Saat Teduh kita, perkuat jam-jam doa kita, perkuat dan lebih banyak lagi berdoa dalam bahasa Roh, dan perkuat ucapan syukur kita, niscaya kita akan melihat “helikopter” kehidupan kita akan terus naik dan tidak turun. Terus jadi kepala dan bukan ekor. Kita akan menjadi lebih daripada Pemenang di dalam Kristus Yesus Tuhan. TUHAN MEMBERKATI.

Sumber