Article: 20231218/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(Baru)
 
k (fmt)
 
Baris 18: Baris 18:


| intro=
| intro=
Tinggal sesaat lagi kita akan merayakan natal. Tentunya kita memaknai natal sebagai kelahiran Kristus Yesus Juruselamat kita. hal ini perlu ditegaskan, secara khusus kepada anak-anak kita, mengingat hingar-bingarnya perayaan natal di pusat-pusat perbelanjaan, hotel-hotel dan tempat umum lainnya mengakibatkan bergesernya pemahaman akan natal yang sesungguhnya. Natal dianggap sebagai sebuah musim liburan akhir tahun menjelang tahun baru, pohon natal, sinterklas dan kado natal menjadi lebih dinantikan daripada kelahiran Yesus itu sendiri.
Tinggal sesaat lagi kita akan merayakan natal. Tentunya kita memaknai natal sebagai kelahiran Kristus Yesus Juruselamat kita. Hal ini perlu ditegaskan, secara khusus kepada anak-anak kita, mengingat hingar-bingarnya perayaan natal di pusat-pusat perbelanjaan, hotel-hotel, dan tempat umum lainnya, mengakibatkan bergesernya pemahaman akan natal yang sesungguhnya.
 
Natal dianggap sebagai sebuah musim liburan akhir tahun menjelang tahun baru. Pohon natal, sinterklas, dan kado natal menjadi lebih dinantikan daripada kelahiran Yesus itu sendiri.


| content=
| content=
Jika kita kilas balik peristiwa natal lebih dari 2000 tahun yang lalu, yang tentunya kita ketahui dari Alkitab, ada tokoh-tokoh utama yang terlibat dalam peristiwa tersebut, antara lain para gembala yang dijumpai malaikat, juga orang-orang majus yang datang dan memberikan persembahan kepada bayi Yesus. Pada kesempatan ini kita akan merenungkan apa yang dilakukan oleh orang-orang majus, harga apa yang harus mereka bayar untuk sembahyang natal.
Jika kita kilas balik peristiwa natal lebih dari 2000 tahun yang lalu, yang tentunya kita ketahui dari Alkitab, ada tokoh-tokoh utama yang terlibat dalam peristiwa tersebut, antara lain para gembala yang dijumpai malaikat, juga orang-orang majus yang datang dan memberikan persembahan kepada bayi Yesus.
 
Pada kesempatan ini kita akan merenungkan apa yang dilakukan oleh orang-orang majus, harga apa yang harus mereka bayar untuk sembahyang natal.


<ol>  
<ol>  
<li> '''Yang mereka bayar adalah ketaatan''' </p>
<p> Taat mengikuti petunjuk yang dapat kita katakan dari Tuhan, dengan tujuan untuk datang dan menyembah Tuhan Yesus.</p>
:'''''dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."''''' ({{sabdaweb2v|Matius 2:2}})
<li> '''Yang orang majus bayar untuk sembahyang pada saat natal adalah waktu dan tenaga''' </li>
<p> Mereka menempuh perjalanan yang sangat jauh. Matius tidak memberikan lokasi yang tepat dimanakah majus yang dimaksud, tetapi yang kita ketahui adalah bahwa istilah "magi-majus" memiliki latar belakang Persia. Oleh karena itu rujukannya berasal dari {{sabdaweb2v|Daniel 2}}.</p>


<li> '''Yang mereka bayar adalah ketaatan.''' </p>  
<p>Dalam Kamus Alkitab Holman dikatakan bahwa orang Majus mungkin berasal dari Persia, Babilonia, atau dari Gurun Arab. Jika orang Majus datang dari Persia (Iran modern), diperkirakan jaraknya 1.400+ mil (2.250-an km) ke Betlehem. Jika dari Babel/Mesopotamia atau gurun Arab jaraknya 600+ mil (965 km) ke Betlehem. Tentunya ini jarak yang sangat jauh mengingat transportasi yang digunakan bukan transportasi modern seperti sekarang ini. </p>
<p> Taat mengikuti petunjuk yang dapat kita katakan dari Tuhan, dengan tujuan untuk datang dan menyembah Tuhan Yesus. {{sabdaweb2v|Matius 2:2}} menyatakan, '''''"dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia."''''' </p>


<li> '''Yang orang majus bayar untuk sembahyang pada saat natal adalah waktu dan tenaga''' </li>
<li> '''Yang mereka bayar tentunya adalah harta''' </li>
<p> Mereka menempuh perjalanan yang sangat jauh. Matius tidak memberikan lokasi yang tepat dimanakah majus yang dimaksud, tetapi yang kita ketahui adalah bahwa istilah "magi - majus" memiliki latar belakang Persia. Oleh karena itu rujukannya berasal dari {{sabdaweb2v|Daniel 2}}. Dalam Kamus Alkitab Holman dikatakan bahwa orang Majus mungkin berasal dari Persia, Babilonia, atau dari Gurun Arab. Jika orang majus datang dari Persia (Iran modern), diperkirakan jaraknya 1.400+ mil (2.250-an Km) ke Betlehem, jika dari Babel / Mesopotamia atau gurun Arab jaraknya 600+ mil (965 Km) ke Betlehem. Tentunya ini jarak yang sangat jauh mengingat transportasi yang digunakan bukan transportasi modern seperti sekarang ini. </p>
<p> Alkitab mengatakan bahwa mereka datang mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. </p>


<li> '''Yang mereka bayar tentunya adalah harta.''' </li>
:'''''Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.''''' ({{sabdaweb2v|Matius 2:11}}).
<p> Alkitab mengatakan bahwa mereka datang mempersembahkan emas, kemenyan dan mur. '''''"Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur."''''' ({{sabdaweb2v|Matius 2:11}}). </p>


</ol>
</ol>


Sebagai refleksi bagi kita, apa harga yang kita bayar saat kita sembahyang di masa natal ini dan diwaktu-waktu berikutnya? Jangan sampai kita memiliki mental maunya sekedar mendapatkan, memperoleh/menerima saja. "sekarang kan natal, saya terima kado apa nih?" atau "gereja mau ngasih apa buat saya?" apalagi sampai berkeliling mengunjungi semua perayaan natal di gereja-gereja untuk mengumpulkan souvenir dan kado natal. Saatnya kita merenungkan, kado apa yang saya bisa berikan untuk dapat menjadi berkat bagi orang lain di masa natal ini? Apa yang dapat saya lakukan untuk memuliakan dan sembahyang di masa natal ini?
Sebagai refleksi bagi kita, apa harga yang kita bayar saat kita sembahyang di masa natal ini dan di waktu-waktu berikutnya? Jangan sampai kita memiliki mental maunya sekedar mendapatkan, memperoleh/menerima saja: ''"sekarang kan natal, saya terima kado apa nih?"'' atau ''"gereja mau ngasih apa buat saya?"'' Apalagi sampai berkeliling mengunjungi semua perayaan natal di gereja-gereja untuk mengumpulkan souvenir dan kado natal.
 
Saatnya kita merenungkan, kado apa yang saya bisa berikan untuk dapat menjadi berkat bagi orang lain di masa natal ini? Apa yang dapat saya lakukan untuk memuliakan dan sembahyang di masa natal ini?


Bagi kita, natal adalah pemberian Tuhan. Kelahiran Juruselamat yang menebus umat manusia yang berdosa seperti kita. Kelahiran-Nya menjadi manusia, mengambil rupa seorang hamba, menderita dan mati untuk menebus dosa kita adalah harga yang Tuhan Yesus bayar untuk menyelamatkan kita. Apa harga yang sudah dan akan Anda bayarkan? (DL)
Bagi kita, natal adalah pemberian Tuhan. Kelahiran Juruselamat yang menebus umat manusia yang berdosa seperti kita. Kelahiran-Nya menjadi manusia, mengambil rupa seorang hamba, menderita, dan mati untuk menebus dosa kita adalah harga yang Tuhan Yesus bayar untuk menyelamatkan kita. Apa harga yang sudah dan akan Anda bayarkan? (DL)


| showsource= yes
| showsource= yes

Revisi terkini sejak 5 Januari 2024 14.09

Tinggal sesaat lagi kita akan merayakan natal. Tentunya kita memaknai natal sebagai kelahiran Kristus Yesus Juruselamat kita. Hal ini perlu ditegaskan, secara khusus kepada anak-anak kita, mengingat hingar-bingarnya perayaan natal di pusat-pusat perbelanjaan, hotel-hotel, dan tempat umum lainnya, mengakibatkan bergesernya pemahaman akan natal yang sesungguhnya.

Natal dianggap sebagai sebuah musim liburan akhir tahun menjelang tahun baru. Pohon natal, sinterklas, dan kado natal menjadi lebih dinantikan daripada kelahiran Yesus itu sendiri.

Jika kita kilas balik peristiwa natal lebih dari 2000 tahun yang lalu, yang tentunya kita ketahui dari Alkitab, ada tokoh-tokoh utama yang terlibat dalam peristiwa tersebut, antara lain para gembala yang dijumpai malaikat, juga orang-orang majus yang datang dan memberikan persembahan kepada bayi Yesus.

Pada kesempatan ini kita akan merenungkan apa yang dilakukan oleh orang-orang majus, harga apa yang harus mereka bayar untuk sembahyang natal.

  1. Yang mereka bayar adalah ketaatan

    Taat mengikuti petunjuk yang dapat kita katakan dari Tuhan, dengan tujuan untuk datang dan menyembah Tuhan Yesus.

    dan bertanya-tanya: "Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia." (Matius 2:2)
  2. Yang orang majus bayar untuk sembahyang pada saat natal adalah waktu dan tenaga
  3. Mereka menempuh perjalanan yang sangat jauh. Matius tidak memberikan lokasi yang tepat dimanakah majus yang dimaksud, tetapi yang kita ketahui adalah bahwa istilah "magi-majus" memiliki latar belakang Persia. Oleh karena itu rujukannya berasal dari Daniel 2.

    Dalam Kamus Alkitab Holman dikatakan bahwa orang Majus mungkin berasal dari Persia, Babilonia, atau dari Gurun Arab. Jika orang Majus datang dari Persia (Iran modern), diperkirakan jaraknya 1.400+ mil (2.250-an km) ke Betlehem. Jika dari Babel/Mesopotamia atau gurun Arab jaraknya 600+ mil (965 km) ke Betlehem. Tentunya ini jarak yang sangat jauh mengingat transportasi yang digunakan bukan transportasi modern seperti sekarang ini.

  4. Yang mereka bayar tentunya adalah harta
  5. Alkitab mengatakan bahwa mereka datang mempersembahkan emas, kemenyan dan mur.

    Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. (Matius 2:11).

Sebagai refleksi bagi kita, apa harga yang kita bayar saat kita sembahyang di masa natal ini dan di waktu-waktu berikutnya? Jangan sampai kita memiliki mental maunya sekedar mendapatkan, memperoleh/menerima saja: "sekarang kan natal, saya terima kado apa nih?" atau "gereja mau ngasih apa buat saya?" Apalagi sampai berkeliling mengunjungi semua perayaan natal di gereja-gereja untuk mengumpulkan souvenir dan kado natal.

Saatnya kita merenungkan, kado apa yang saya bisa berikan untuk dapat menjadi berkat bagi orang lain di masa natal ini? Apa yang dapat saya lakukan untuk memuliakan dan sembahyang di masa natal ini?

Bagi kita, natal adalah pemberian Tuhan. Kelahiran Juruselamat yang menebus umat manusia yang berdosa seperti kita. Kelahiran-Nya menjadi manusia, mengambil rupa seorang hamba, menderita, dan mati untuk menebus dosa kita adalah harga yang Tuhan Yesus bayar untuk menyelamatkan kita. Apa harga yang sudah dan akan Anda bayarkan? (DL)

Tinggal sesaat lagi kita akan merayakan natal. Tentunya kita memaknai natal sebagai kelahiran Kristus Yesus Juruselamat kita.