Rela menderita

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 06.23 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Perempuan itu menjawab: "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli. Dan sekarang aku sedang mengumpulkan dua tiga potong kayu api, kemudian aku mau pulang dan mengolahnya bagiku dan bagi anakku, dan setelah kami memakannya, maka kami akan mati." (1 Raja-Raja 17:12)

Pendahuluan

Tuhan dapat memakai setiap peristiwa dalam hidup kita sebagai proses yang akan menjadikan kita murni seperti emas. Dia tahu cara yang tepat untuk membentuk kita. Dalam Alkitab, ada banyak orang percaya yang mengalami proses, dan baru kemudian mengalami mujizat atau keberhasilan. Salah satunya adalah seorang janda dan anaknya di Sarfat (1 Raja 17:10-15).

Isi dan sharing

Ada 3 nilai kehidupan yang kita dapatkan dan lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari dari kehidupan janda di Sarfat ini:

  1. Memiliki keberanian untuk hidup (1 Raja-Raja 17:10-12)
  2. Setiap hari di sepanjang kita menjalani kehidupan ini. Ada hari di mana kita berada di dalam ketakutan, kekuatiran, kesedihan, tekanan, dan air mata. Tetapi ada juga hari yang bertabur sukacita, derai tawa, dan berkat-berkat jasmani lainnya yang kita nikmati. Kita telah melihat kemalangan demi kemalangan dan situasi tidak menentu yang disebabkan banyak kejadian. Mari kita renungkan dan pelajari kehidupan janda di Sarfat ini yang walaupun keadaan sulit ia tetap bertahan untuk hidup.
  3. Rela berkorban dan bermurah hati (1 Raja-Raja 17:11-14)
  4. Pada waktu bertemu janda ini, Nabi Elia minta air terlebih dahulu baru kemudian ia minta roti. Nabi Elia berkata, "Cobalah ambil bagiku sedikit air dalam kendi, supaya aku minum." Janda memberikan air kepada Elia. Dan ketika Elia minta roti, janda itu menjawab, "Demi TUHAN, Allahmu, yang hidup, sesungguhnya tidak ada roti padaku sedikitpun, kecuali segenggam tepung dalam tempayan dan sedikit minyak dalam buli-buli." Dari kerelaan janda itu memberi air minum dan membuatkan roti, ada suatu pelajaran untuk kita semua dalam kehidupan dari janda tersebut yaitu: tindakan rela berkorban dan bermurah hati.
  5. Tetap percaya (1 Raja-Raja 17:15a)
  6. Kesedihan dapat membuat orang kehilangan imannya. Akan tetapi kita tidak mendengar janda ini mengeluarkan perkataan seseorang yang kehilangan imannya, karena janda ini mempunyai keyakinan bahwa janji yang diucapkan Nabi Elia adalah janji Tuhan sendiri.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Komitmen adalah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu dan di dalamnya pasti ada suatu kerelaan yang harus kita tanggung. Hari ini kita belajar dari kehidupan seorang janda di Sarfat yang mau rela menderita, dan memiliki nilai-nilai dalam hidup yang harus kita praktekkan. Tuhan Yesus memberkati. RBT

Tuhan dapat memakai setiap peristiwa dalam hidup kita sebagai proses yang akan menjadikan kita murni seperti emas. Dia tahu cara yang tepat untuk membentuk kita. Dalam Alkitab, ada banyak orang percaya yang mengalami proses,