Etos kerja

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 06.17 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23)

Pendahuluan

Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Setiap orang percaya harus memiliki ciri bersemangat dalam pekerjaan, rindu untuk terus belajar, disiplin, dan kreatif dalam bidang-bidang yang dipercayakan Tuhan, baik dalam pelayanan, usaha, pekerjaan, maupun studi. Orang percaya harus terus belajar untuk bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.

Isi dan sharing

Bagaimana kita sebagai orang percaya untuk memiliki etos kerja keras?

  1. Memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan Yesus Kristus
  2. Dengan memiliki hubungan yang erat dengan Tuhan, maka kita dapat mengatasi 'perangkap' kejenuhan, frustrasi, kelelahan, dan lain-lain. Pada zaman Musa, Tuhan menunjuk Bezaleel bin Uri bin Hur sebagai arsitek proyek pembangunan Kemah Suci, dengan serangkaian rincian rumit yang harus dikerjakan oleh Bezaleel dan timnya, mulai dari kemah itu sendiri, berbagai macam perlengkapan, berbagai macam bahan baku, dan berbagai rincian ukuran yang beraneka ragam. Belum lagi begitu banyak pekerja yang harus diatur untuk mengerjakan segala sesuatunya dengan rapi dan tepat. Menghadapi itu semua, Tuhan mengurapi Bezaleel untuk memampukannya. Dan dari pihak Bezaleel sendiri menjadikan urapan itu nyata dengan bekerja keras; sehingga Kemah Suci, perlengkapannya yang rumit, dan melibatkan banyak pekerja, dapat selesai dengan baik, dan kemuliaan Tuhan turun atas Kemah Suci itu (Keluaran 35-40).
  3. Menyadari bekerja untuk Tuhan dan bukan untuk manusia
  4. Banyak orang kecewa dengan atasan maupun rekan-rekan sekerjanya baik dalam kantor, usaha, lembaga kerja, bahkan pelayanan, sehingga semangat kerjanya turun dan mengerjakan dengan seadanya saja dan pada akhirnya anugerah Tuhan menjadi sia-sia. Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku. (1 Korintus 15:10)
  5. Mengucap syukur untuk kepercayaan Tuhan
  6. Usaha, pekerjaan, dan pelayanan adalah anugerah Tuhan. Ada begitu banyak orang yang membutuhkan pekerjaan dan begitu terbatasnya lowongan pekerjaan yang ada. Bila Anda dipercayakan Tuhan dalam usaha, pekerjaan, dan pelayanan Anda saat ini, walaupun mungkin terasa tidak menyenangkan, tetap mengucap syukur dan tetap berkomitmen untuk mengerjakan pekerjaan itu dengan taat (1 Tesalonika 5:18).

Kesimpulan dan saling mendoakan

Bagaimana etos kerja kita di tempat di mana Tuhan percayakan? Apakah kita sering tidak taat dan tidak disiplin baik dalam usaha, pekerjaan, studi, maupun pelayanan? Mari miliki etos semangat kerja yang baik di mana pun Tuhan percayakan, lakukan segenap hati untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Amin.

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kolose 3:23) Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang atau suatu kelompok. Setiap orang percaya harus memiliki ciri bersemangat dalam pekerjaan, rindu untuk terus belajar, disiplin, dan kreatif dalam bidang-bidang yang dipercayakan Tuhan, baik dalam pelayanan, usaha, pekerjaan, maupun studi. Orang percaya harus terus belajar untuk bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip Alkitab.