Saling menghargai

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 26 Juli 2013 06.00 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd unified info)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:39)

Pendahuluan

Manusia tidak dapat hidup sendiri. Ia memerlukan orang lain di dalam hidupnya. Seseorang memerlukan teman, sahabat, orangtua, anak, suami, istri, pemimpin dan orang lain yang menolong bahkan membentuk hidup mereka. Sejak semula bahkan Allah sudah berkata bahwa tidak baik jika manusia itu seorang diri. Mengapa kita perlu kehadiran orang lain? Karena kita didewasakan melalui mereka (Amsal 27:17). Kita perlu orang lain sebagai obyek kasih kita (Lukas 6:31) maupun menerima kasih dari mereka. Inilah yang disebut saling menghargai.

Isi dan sharing

Bagaimana caranya agar kita dapat saling menghargai?

  1. Saling menerima
  2. Sebab itu terimalah satu akan yang lain, sama seperti Kristus juga telah menerima kita, untuk kemuliaan Allah. (Roma 15:7) Kita perlu saling menerima satu dengan yang lain dengan apa adanya, bukan "ada apanya". Kita tulus menerima kelebihan mereka tanpa perlu iri hati, tapi malah ikut senang dengan keberhasilannya. Kita juga menerima kelemahan/kekurangan mereka tanpa membicarakannya dengan orang lain atau memakai kelemahan itu sebagai kunci untuk menjatuhkan mereka. Dalam 2 Korintus 8:14 dikatakan, justru kelemahan kita ditutupi oleh kelebihan orang lain dan sebaliknya kelemahan orang lain, pasti dapat ditutupi dengan kelebihan kita. Sharing: Coba amati (baik untuk suami/istri, maupun untuk sesama anggota COOL), apa kelemahan dalam diri kita yang merupakan kelebihan pada orang lain dan sebaliknya. Sadari betapa ajaibnya Tuhan menempatkan kita bersama.
  3. Saling membangun
  4. Sebab itu marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun. (Roma 14:19) Mengejar damai sejahtera dan hal yang berguna, berarti membuang kepentingan pribadi dan egoisme (Yakobus 3:16), sebab di mana ada kepentingan pribadi dan ego, pasti ada iri hati. Di mana ada iri hati, pasti ada segala macam perbuatan jahat.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Di dalam COOL, inilah kesempatan kita belajar saling menghargai satu sama lain, bukan hanya dengan teori, tetapi dengan hidup mempraktekkan teori yang kita dapat. COOL dapat menjadi berkat bagi anggotanya dan masyarakat di sekitar, bila di dalamnya terdapat gaya hidup saling menghargai, membangun, dan mengasihi.

Tuhan Yesus memberkati.