Rela dibentuk

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 22 Mei 2013 06.38 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! (Wahyu 3:19)

Pendahuluan

Sebelum menjadi sebuah guci keramik yang indah dan mahal, pembuat guci akan membuat suatu model lalu membentuk bahan-bahan pembuat guci tersebut. Jika dirasa kurang sempurna, maka akan diulang dan ulang lagi sehingga menjadi bentuk yang diinginkannya. Setelah itu guci itu dipanaskan dengan suhu tinggi dalam waktu tertentu, sehingga menjadi kokoh dan indah. Namun jika saat pemanasan, guci tersebut pecah atau retak, maka akan dibuang karena sudah tidak berguna lagi.

Dibentuk atau diproses adalah kata-kata yang mudah diucapkan, namun tidak mudah dilalui. Sama seperti guci di atas, jika saat kita dibentuk/diproses oleh Tuhan, kita bisa melaluinya dengan hati yang rela, rendah hati, taat, dan tetap bersukacita, maka akhirnya kita akan menjadi tegar serta semakin beriman kepada Tuhan. Namun jika kita memberontak/menghindari proses, maka bisa jadi keadaan kita malahan menjadi lebih buruk daripada sebelum proses tersebut.

Isi dan sharing

Banyak tokoh Alkitab yang harus melalui proses/pembentukan dari Tuhan sebelum mereka menang, hal yang diproses/dibentuk terutama adalah karakter, sehingga akhirnya dalam segala hal bisa tetap mengucap syukur dan menjadi berkat untuk sekelilingnya.

Yusuf harus melalui proses dijual, digoda, dipenjara dan dikecewakan, sebelum akhirnya menjadi penguasa Mesir. Daud harus melalui proses perang dengan Goliat, dimusuhi Saul (raja sekaligus mertuanya), bahkan dimusuhi oleh anaknya sendiri. Bahkan, Tuhan Yesus harus melalui proses aniaya dan salib sebelum dimuliakan.

Kunci agar bisa melalui proses dengan hati yang rela dibentuk adalah:

  1. Jangan mengeluh/menggerutu/komplain kepada Tuhan
  2. Hati-hati! Jangan sampai seperti bangsa Israel yang bersungut-sungut dan menggerutu, dan akibatnya harus berputar-putar dalam proses selama 40 tahun (Bilangan 14:34-35).
  3. Bersukacita, tidak kuatir, tetap berdoa dan mengucap syukur (Filipi 4:4-6)
  4. Tetap melekat kepada Tuhan
  5. Salah satu berkat jika kita tetap melekat kepada Tuhan adalah bahwa DIA akan menyertai kita dalam kesesakan (Mazmur 91:14-16)

Kesimpulan dan saling mendoakan

Gembala Sidang kita mengingatkan bahwa peperangan rohani semakin menghebat, artinya tantangan akan iman kita juga semakin besar. Segeralah lebih merapatkan barisan, semakin intim dengan Tuhan dan semakin unity dengan keluarga serta teman-teman COOL. Saling doakan dengan unity (saling bergandengan tangan), kuatkan teman-teman COOL jika ada beban agar tetap bertahan dalam proses/pembentukan Tuhan, sehingga kita tetap menjadi umat yang setia kepada-Nya.