Article:20110321/DV

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 21 Maret 2011 03.26 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Lalu Yosafat dan orang-orangnya turun untuk menjarah barang-barang mereka. Mereka menemukan banyak ternak, harta milik, pakaian dan barang-barang berharga. Yang mereka rampas itu lebih banyak dari pada yang dapat dibawa. Tiga hari lamanya mereka menjarah barang-barang itu, karena begitu banyaknya. (2 Tawarikh 20:25)

Yosafat bersama-sama bangsa Yehuda mengalami tuaian yang begitu luar biasa. Mereka membawa pulang hasil jarahan yang begitu banyak, bahkan dikatakan lebih banyak dari pada yang dapat mereka bawa. Sungguh luar biasa.

Apakah Saudara juga rindu mengalami apa yang raja Yosafat dan rakyatnya alami?

Apakah Saudara rindu tahun ini mengalami multiplikasi dan promosi di segala bidang kehidupan kita dan di dalam kehidupan bangsa kita?

Mari kita lihat dan kita perhatikan kisah dari raja Yosafat tersebut.

Dalam ayat 1-3 dikatakan ada laskar yang besar yang menyerang Yosafat. Ada bani Moab, bani Amon dan sepasukan orang-orang Meunim datang menyerang.

Multiplikasi dan promosi umumnya selalu diawali /didahului oleh adanya tantangan dan ujian. Di balik tantangan atau ujian yang besar umumnya terdapat berkat yang besar. Tidak ada promosi tanpa ujian/peperangan. Setiap kita harus berhadapan dengan musuh/raksasa-raksasa dalam kehidupan kita sebelum kita mengalami multiplikasi dan promosi.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana kita berhadapan dan mengalahkan "Goliat" dalam hidup kita? Bagaimana kita boleh mengalami kemenangan seperti yang dialami oleh raja Yosafat dan bangsa Yehuda pada waktu itu? Jawabannya ada di ayat-ayat selanjutnya.

Yosafat menjadi takut, lalu mengambil keputusan untuk mencari TUHAN. Ia menyerukan kepada seluruh Yehuda supaya berpuasa. Dan Yehuda berkumpul untuk meminta pertolongan dari pada TUHAN. Mereka datang dari semua kota di Yehuda untuk mencari TUHAN (ayat 3-4).

Langkah pertama dan yang terutama adalah, mereka merendahkan diri dan mencari wajah Tuhan; mereka berpuasa. Mereka mengandalkan Tuhan. Mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan tapi mata mereka tertuju kepada Tuhan (ayat 12). Mereka tidak lagi memiliki pengharapan dan kekuatan selain daripada Tuhan. Tuhan menjadi tempat sandaran mereka satu-satunya.

Pada waktu mereka bersandar penuh sama Tuhan. Tuhan-lah yang berperang ganti mereka.

Lalu Yahaziel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, dihinggapi Roh TUHAN di tengah-tengah jemaah, dan berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah.

Hari-hari ini kita mengalami banyak "peperangan-peperangan" atau tantangan-tantangan yang tidak seperti biasanya. Ada banyak kejadian-kejadian yang cukup berat menimpa sebagian besar dari kita. Untuk kita bisa berkemenangan dalam menghadapi persoalan tersebut tidak ada jalan lain kecuali kita semakin sungguh-sungguh mencari Tuhan; lebih dekat lagi dengan Dia.

Percayalah satu hal, tidak ada promosi tanpa tantangan/ujian. Tidak ada mujizat tanpa adanya permasalahan/kebutuhan terlebih dulu. Oleh karena itu apabila kita mengalami semuanya itu, jangan cepat-cepat menjadi lemah. Justru itulah saat nya untuk kita lebih sungguh-sungguh lagi mencari Tuhan. Karena di balik semuanya itu akan ada berkat dan promosi. Kita tidak dapat sepenuhnya mengerti dan menyelami pikiran dan rencana Tuhan.

Jadi apabila kita mengalami banyak persoalan, ada tekanan/rintangan di hadapan kita, segala sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginan kita ("saya sudah rencanakan begini kok jadinya begini" - misalnya), jangan cepat-cepat menjadi kecewa/mundur. Tetap percaya kepada Tuhan. Andalkan Tuhan. Sebab bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Semuanya mungkin bagi Tuhan dan bagi orang yang percaya kepada Nya. TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Sumber