Tugas receh, dampaknya kece
![]() ![]() | |
Inspirational | |
Tanggal | 17 Juni 2025 |
Oleh | Piter |
Baca juga | |
| |
|
Tugas yang terlihat receh di mata manusia bisa menjadi kece—luar biasa di hadapan Tuhan—jika dilakukan dengan ketaatan, fokus, kesiapan, dan iman. Jangan pernah remehkan tugas kecil.
Bagaimana Daud melakukan hal yang luar biasa, padahal awalnya terlihat kecil? Kita bisa belajar dari 1 Samuel 16–17.
Dalam 1 Samuel 16, Nabi Samuel mengurapi Daud sebagai raja. Setelah itu, Saul dirasuk roh jahat dari Tuhan, dan Daud dipanggil untuk bermain kecapi. Ketika Daud memainkan kecapinya, roh jahat itu pergi dari Saul.
Lanjut di 1 Samuel 17, Goliat menantang bangsa Israel. Saat itu, Daud tidak berada di medan perang sebagai prajurit. Ia hanya disuruh oleh ayahnya untuk mengantar makanan kepada kakak-kakaknya—Eliab, Abinadab, dan Syama—yang sedang berada di medan pertempuran. Daud, meskipun sudah diurapi menjadi raja, tetap setia menggembalakan hanya dua atau tiga ekor kambing. Ia tetap melakukan tugasnya dengan taat. Namun dari tugas kecil itu—mengantar makanan—Daud pulang menjadi legenda, karena ia mengalahkan Goliat.
Dari kisah ini, kita bisa belajar empat fondasi seorang pemenang, yang ditunjukkan oleh Daud:
- Kesempatan bertemu dengan kesiapan
- "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.
- Fokus
- Percaya pada waktunya Tuhan
- Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya ...
- Siap
- Berjaga-jagalah! Berdirilah teguh dalam iman! Bersikaplah sebagai laki-laki! Dan tetap kuat!
Daud sudah siap karena ia sudah diurapi dan dipenuhi Roh Allah. Fondasinya adalah ketaatan. Tidak ada tugas yang terlalu kecil bagi orang yang setia. Ketika ayahnya menyuruhnya mengantar makanan, Daud menjawab, “Oke,” tanpa ragu-ragu. Ketaatan itu menjadi awal dari kemenangan besar.
Seperti tertulis dalam Lukas 16:10,
Daud tidak sibuk membandingkan dirinya dengan kakak-kakaknya. Ia setia dengan tugas yang diberikan kepadanya. Dari kesetiaan itu, Tuhan membawanya ke momen yang lebih besar.
Kalau saja Daud berkata, “Ini bukan job saya,” dan menolak pergi, ia mungkin melewatkan kesempatan emas untuk mengalahkan Goliat. Hal-hal kecil yang kita kerjakan setiap hari bisa menjadi panggung Tuhan untuk mengangkat kita.Daud mengantar makanan tepat waktunya, yaitu ketika Goliat sedang menantang Israel. Waktu Tuhan memang selalu sempurna.
Seperti tertulis dalam Pengkhotbah 3:11,
Meskipun hanya disuruh mengantar makanan, Daud membawa senjatanya—umban dan lima batu licin yang ia ambil dari sungai. Mengapa? Karena ia terbiasa menghadapi singa dan beruang saat menggembala. Ia selalu siap menghadapi tantangan.
Seperti tertulis dalam 1 Korintus 16:13,
Tugas yang terlihat receh di mata manusia bisa menjadi kece—luar biasa di hadapan Tuhan—jika dilakukan dengan ketaatan, fokus, kesiapan, dan iman. Jangan pernah remehkan tugas kecil. Bisa jadi, itu adalah panggung Tuhan untuk mengangkat hidupmu.
Amin.