Tetaplah berdoa walaupun banyak tantangan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Kita harus tetap berdoa, walaupun tanpa kata. Apa pun yang terjadi, kita harus berdoa—karena Tuhan melihat hati, dan Tuhan mendengarkan kita.

Doa adalah nafas kehidupan orang percaya

Kita sebagai anak-anak Tuhan, tentunya doa adalah suatu jembatan bagaimana kita membangun relasi dengan Tuhan, dengan Bapa kita. Membangun jembatan, membangun relasi, artinya bagaimana hubungan kita dengan Tuhan selalu terjaga.

Roma 8:26,

Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa, tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tak terucapkan.

Seringkali saat kita berdoa, kita terlalu banyak memilih kata-kata. Bahkan kalau kita lihat di COOL, banyak yang tidak berani berdoa karena takut salah. Padahal, satu hal yang harus kita tahu: tidak ada alasan untuk kita tidak berdoa. Karena doa itu adalah jembatan kita untuk berkomunikasi dengan Bapa di Surga. Bayangkan kalau kita tidak mau berdoa—artinya kita tidak mau membangun jembatan, tidak mau membangun keintiman dengan Tuhan.

Berdoa bukan harus dengan kata-kata yang indah seperti baca puisi atau pakai sajak

Yang Tuhan lihat adalah hati yang tulus, sekalipun kata-katanya tidak indah. Seringkali kita ingin doa kita terdengar puitis, seolah-olah Tuhan perlu kita rayu dengan kata-kata romantis. Tapi Tuhan itu lemah lembut dan melihat hati kita. Kita ini terbatas, tapi Tuhan tidak terbatas. Sekalipun kata-kata kita tidak sempurna, Tuhan tetap melihat hati.

Bahkan saat kita kehabisan kata-kata, roh kita yang berdoa. Artinya, saat kita tidak sanggup untuk berdoa, saat pikiran kita tidak tahu harus mengucapkan apa sampai akhirnya kita hanya bisa diam, roh kita tetap bisa membantu kita berdoa. Itulah sebabnya ada bahasa roh, yang membangun hubungan dengan Allah.

Apalagi di masa-masa sekarang, dalam kondisi dunia yang tidak baik-baik saja, betapa pentingnya kita membangun roh kita. Mungkin dengan kata-kata kita diam, dan roh kita juga terasa berat—tidak apa-apa. Tuhan tahu isi hati kita yang ingin berdoa. Mungkin kita hanya bisa menangis, tapi bukan berarti air mata yang keluar itu tidak Tuhan lihat.

Selama kita tulus dalam hati, Tuhan melihat. Tuhan melihat hati, bukan hanya kata-kata. Mungkin air mata itu adalah bahasa roh karena tekanan—tekanan keluarga, pekerjaan, pelayanan, sakit penyakit, atau kelemahan tubuh—tetaplah berdoa. Jangan pernah berhenti untuk berdoa.

Roh Kebenaran itu yang menguatkan kita, bahkan memampukan kita. Kita harus tetap berdoa, walaupun tanpa kata. Apa pun yang terjadi, kita harus berdoa—karena Tuhan melihat hati, dan Tuhan mendengarkan kita.