Hidup oleh Roh

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 3 November 2024 00.47 oleh Leo (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.

Galatia 5:16

Sebagai anak-anak Tuhan yang sudah dilahirkan baru dari Roh Kudus, kita dipanggil untuk menjadi anak-anak terang yang hidup dalam ketaatan. Dalam keseharian kehidupan kita, kita melihat kenyataan, bahwa tidak selalu kita menjadi orang yang taat terus menerus, yang selalu melakukan kehendak Tuhan tanpa ada pergumulan atau pertentangan dalam diri kita. Karena kehendak memang ada untuk berbuat baik, namun nyatanya yang dilakukan justru kebalikannya. Sebagaimana Paulus ungkapkan dalam kitab Roma.

Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat. (Roma 7:18-19)

Kenyataan ini membuat rasa bersalah dan rasa gagal sebagai anak Tuhan. Dalam diri kita ada dua kehendak yang berlawanan, roh kita memang penurut, namun daging kita mengingini yang bertentangan. Sikap tegas untuk memilih hidup oleh Roh, menjadikan kita manusia rohani yang kuat. Kebalikannya, ketika tidak hidup oleh Roh, maka keinginan daging yang akan lebih menguasai keinginan dan perilaku kita. Orang yang hidup oleh Roh hidupnya menghasilkan buah Roh. Sedangkan yang hidup menurut daging akan berbuahkan perbuatan daging. Alih-alih kita hidup dalam kasih, menghasilkan buah kasih yang manis penuh damai sejahtera, malah menyimpan kepahitan, dengki dan sakit hati. Karena itu, hiduplah oleh Roh, maka keinginan daging akan lebih mudah ditaklukkan. Karena keinginan roh adalah taat.

Apakah cirinya bahwa kita hidup menurut Roh?

Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. (Roma 8:2, 5)

Apa yang masuk di pikiran, menentukan hidup oleh Roh atau kedagingan.

Pikiran yang sengaja diisi oleh Firman dan merenungkannya dengan kesungguhan akan membuat kita hidup oleh Roh. Kita harus memberi perhatian dan pemikiran untuk perkara yang berasal dari Roh Kudus, sehingga aliran hidup Ilahi dan pikiran dari Roh Kudus terus mengisi pikiran kita. Kehadiran Roh Kudus dalam kita membuat kita tidak lagi berada di bawah hukum dosa dan hukum maut. Kita berada dalam hukum Roh, yang membuat hidup dalam kasih karunia. Kita bukan lagi tawanan dosa, tidak lagi dalam kecenderungan untuk berdosa. Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Karena itu kita harus meresponi dan menginginkan penyelarasan kepada Roh Kudus. Maka kemerdekaan dari kecenderungan dosa itu termanifestasi, akibatnya keinginan daging tidak lagi menguasai kita.

Bagaimanakah kita membangun hidup oleh Roh?

  1. Mengutamakan mencari Tuhan Yesus dan mengenakan pikiran Kristus (Kolose 3:1-2).
  2. Sungguh-sungguh mendoakan agar roh hikmat dan wahyu dari Roh Kudus menerangi dan menginspirasi pikiran kita (Efesus 1:17-18).
  3. Memelihara hati yang haus akan hadirat-Nya (Mazmur 42:1-2).
  4. Mengobarkan roh kita dengan disiplin berdoa dalam roh (1 Korintus 14:4).
  5. Mengenakan pola pikir alkitabiah (Filipi 4:8).

Sebagai anak-anak Tuhan yang sudah dilahirkan baru dari Roh Kudus, kita dipanggil untuk menjadi anak-anak terang yang hidup dalam ketaatan.