Bangunan yang teruji

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 27 Maret 2024 16.06 oleh Leo (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

... Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. ... membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

1 Korintus 3:10, 12-13

Dalam perjalanan mengikut Yesus, satu kali kelak kita harus melewati ujian api atas bangunan kehidupan rohani yang kita bangun. Ada dua hasil dari ujian yang akan dialami, teruji lulus atau terbakar.

Dalam pesan firman 1 Korintus 3:10-15 dinyatakan bahwa bangunan kehidupan rohani kita akan diuji dengan api. Apakah akan lulus dan teruji, ataukah terbakar, ditentukan oleh bahan bangunan yang digunakan. Apakah bahan bangunannya dari emas, perak atau batu permata, inilah yang tahan uji, ataukah hanya dari bahan kayu, rumput kering dan jerami.

Bahan emas, perak dan batu permata adalah bahan mahal. Ini jenis bahan yang tidak kita dapati secara gampangan di permukaan tanah. Harus digali dari kedalaman pertambangan dan diolah jadi logam murni dan batu mulia. Sementara kayu, ranting dan jerami, bahan yang gampangan didapatkan di permukaan tanah, dan murah harganya. Bahan jenis ini akan hangus saat diuji dengan api.

  1. Emas adalah gambaran kemurnian, memiliki nilai kemuliaan.
  2. Perak adalah gambaran kesediaan memikul harga pengorbanan.
  3. Batu permata adalah gambaran kebulatan tekad yang teguh untuk setia dan tekun.

Berjalan mengikut Tuhan Yesus dan menjadi seperti yang Dia inginkan haruslah siap bayar harga. Diselamatkan itu cuma-cuma, sudah dibayar lunas oleh anugerah-Nya. Namun menghidupi keselamatan dan melangkah seirama dengan mengikuti jejak-Nya harus bayar harga. Sama seumpama jika kita harus membangun bangunan rohani dari bahan emas, perak dan permata.

Inilah kualitas hati yang seharusnya dipersembahkan bagi Tuhan dalam melayani Dia. Kualitas hati yang seperti emas, perak dan batu permata sampai kita jumpa muka dengan muka dengan Dia. Melakukan bagi-Nya dari kedalaman hati, tulus murni, penuh kerelaan pengorbanan, dan tekun sampai tuntas di garis finish dengan segenap pengabdian.

Sebagai orang yang sudah diselamatkan, jangan berhenti hanya pada status sudah percaya dan menerima janji keselamatan-Nya. Ya, orang yang percaya Yesus memang diselamatkan. Namun ada peringatan, bahwa ada dua kelompok dari pengikut Yesus yang berbeda kontras saat menghadapi ujian, yaitu:

  1. Lima dara bijaksana dan dara yang bodoh (Matius 25:1-12).
  2. Ranting pohon anggur yang berbuah dan yang tidak berbuah (Yohanes 15:3-5).
  3. Bangunan yang berdiri kokoh dan yang hancur saat diterpa badai dan banjir (Matius 7:24-25).
  4. Benih yang jadi pohon yang berbuah dan benih yang mati (Matius 13:4-8).
  5. Orang yang berjalan dalam Roh dan berjalan dalam kedagingan (Galatia 5:16).
  6. Hamba yang talentanya dilipat-gandakan dan hamba yang malas tidak berbuah (Matius 25:23-28)
  7. Perabot rumah yang dipakai utuk tujuan yang mulia dan yang dipakai untuk pekerjaan yang kurang mulia (2 Timotius 2:20-22).

Mari konsisten menjadi orang yang lulus dan teruji.

Karena itu pastikan kita selalu melakukan dan mempersembahkan kepada-Nya dari kedalaman hati murni seperti emas, totalitas pengabdian pengorbanan, dan teguh menyelesaikan di garis finish sebagai hamba yang berkenan kepada-Nya. Amin.

Maranatha! (MG)

Dalam perjalanan mengikut Yesus, satu kali kelak kita harus melewati ujian api atas bangunan kehidupan rohani yang kita bangun. Ada dua hasil dari ujian yang akan dialami, teruji lulus atau terbakar.