Pertandingan iman

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga.

Ibarani 4:11

Contoh ketidaktaatan yang manakah yang dimaksud oleh penulis Ibrani?

Tentunya contoh ketidaktaatan dari pada bangsa Israel yang gagal dalam mempercayai TUHAN ALLAH-nya, sehingga mereka gagal masuk ke tanah perjanjian.

Tuhan Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun dapat datang kepada Bapa kecuali melalui Yesus; Semua orang telah berdosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Hanya melalui Yesus lah orang dapat masuk kepada Bapa. Dia-lah pintu menuju "padang rumput yang hijau itu."

Sebagaimana telah berulang kali saya menuliskannya dalam beberapa tulisan yang terdahulu, bahwa sejak kejatuhan manusia, manusia cenderung untuk memakai "pakaian dari daun pohon ara" untuk menutupi ketelanjangannya. Manusia coba menutupi nya dengan penampilan, dengan status, dengan kekayaannya dan sebagainya. Bahkan banyak pula yang menutupi nya dengan kesalehan agama dengan mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh manusia. Tapi sama seperti Adam. Tuhan tidak mau. Tuhan mengambil daun pohon ara yang menutupi ketelanjangan Adam, dan menggantikannya dengan pakaian dari kulit binatang, yang adalah lambang dari pengorbanan Kristus. TUHAN - Allah Bapa kita, mau rasa aman kita hanya ada pada karya dan kasih-Nya yang ditunjukannya melalui Yesus. Dia-lah rasa aman kita yang sesungguhnya. Dia lah pembebas kita, penebus dan penyembuh kita. Dia lah tempat perhentian kita yang sesungguhnya.

Jadi bagaimanakah kita dapat masuk ke dalam tempat perhentian-Nya itu?

  • Dengan iman
  • Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Ibrani 11:6)
  • Dengan mengerjakan keselamatan kita dengan takut dan gentar akan Allah

Dalam tulisan ini baiklah kita membahas poin yang pertama dulu saja.

Rasul Paulus dalam suratnya kepada Timotius berkata demikian:

Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi. (1 Timotius 6:12)
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2 Timotius 4:7)

Dalam tulisan ini Paulus mengingatkan kita bahwa di dalam kehidupan ini, kita seumpama pelari yang ada dalam pertandingan, dan nama pertandingannya itu pertandingan iman, bukan yang lain. Dalam pertandingan ini, untuk mencapai garis akhir kita harus memelihara iman. Di sinilah peperangan kita yang sesungguhnya.

Paulus berkata di dalam Efesus 6:10-18 bahwa peperangan kita adalah melawan tipu muslihat iblis. Kita diminta oleh Paulus agar mengenakan seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya dapat bertahan melawan tipu muslihat iblis dan dapat tetap berdiri, sesudah kita menyelesaikan segala sesuatu.

Apakah tipu muslihat iblis? Apakah yang coba dicurinya? Jawabannya adalah iman keselamatan yang kita miliki di dalam Kristus.

Kata "berdirilah tegap" di dalam ayat 14a di dalam bahasa aslinya : histemi, mengandung pengertian: Berdiri di atas teritori yang sudah menjadi milik anda.

Melalui Kristus, anda telah menerima jaminan keselamatan, kesembuhan, berkat dan semua janji-janji Allah. Berkat-berkat itulah yang coba dicuri Iblis. Oleh karena itu marilah kita mengenakan selengkap senjata Allah dan bertandinglah dalam Pertandingan Iman yang baik supaya kita dapat mencapai garis finish pada akhirnya.

Tuhan Yesus memberkati. (HW)

Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorang pun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga. (Ibrani 4:11)