Pengurbanan Kristus dan penyembahan orang yang ditebus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Apakah semua orang yang menyanyikan lagu gereja, lagu penyembahan berarti dia sedang menyembah? Ketika ada orang yang belum percaya kepada Tuhan Yesus dan orang tersebut menyanyikan lagu gereja di kendaraan umum atau di restoran demi mendapat simpati dan pemberian uang dari audiens karena dia tahu audiens yang ada di lokasi tersebut mayoritas adalah orang Kristen, apakah si penyanyi tersebut sedang menyembah? Ketika penyanyi yang belum percaya kepada Yesus itu menyanyikan lagu gereja kemudian diikuti oleh audiens yang percaya kepada Yesus, apakah audiens tersebut sedang menyembah? Lantas apa perbedaannya?

Renungan ini diawali dengan banyak pertanyaan yang diajukan untuk membawa kita merenungkan makna penyembahan yang sesungguhnya dan apa hubungan pengorbanan Yesus dengan penyembahan kita sebagai orang percaya.

Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran. (Yohanes 4:23-24)

Jelas dinyatakan dalam ayat ini penyembah-penyembah benar, penyembah dari Allah yang benar, yang menyembah dengan cara yang benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran. Dalam kebenaran bisa dimaknai menurut firman kebenaran, yaitu Injil keselamatan; dan di dalam Kristus, yang adalah kebenaran, di dalam dan melalui Dia kita menyembah Allah.

Penyembahan sejati, penyembahan yang benar adalah penyembahan di dalam Kristus. Seseorang harus berada dalam Kristus, percaya kepada Tuhan Yesus, lahir baru, mengalami pembenaran dan pengudusan oleh Darah Yesus, baru dapat dikatakan sebagai penyembah benar yang menyembah dalam kebenaran.

Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam darah-Nya. Hal ini dibuat-Nya untuk menunjukkan keadilan-Nya, karena Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran-Nya. (Roma 3:25)
Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, (Efesus 1:7)
dan Ia telah masuk satu kali untuk selama-lamanya ke dalam tempat yang kudus bukan dengan membawa darah domba jantan dan darah anak lembu, tetapi dengan membawa darah-Nya sendiri. Dan dengan itu Ia telah mendapat kelepasan yang kekal. (Ibrani 9:12)

Berdasarkan beberapa ayat yang kita baca di atas, jelaslah bahwa penebusan Kristus adalah langkah awal yang membuat kita menjadi penyembah yang benar. Tidak ada penyembah dan penyembahan yang benar tanpa melalui penebusan dan pengorbanan Kristus. Seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak." (Roma 3:10).

Sejak kemah suci didirikan, TUHAN memberikan batasan antara pelataran, ruang kudus dan ruang maha kudus. Artinya tidak semua orang dapat masuk ke dalam ruang maha kudus, hanya imam besar saja yang boleh masuk sekali dalam setahun pada hari raya pendamaian (Keluaran 30:10; Imamat 16:34; Ibrani 9:7). Namun ketika Yesus berkurban untuk mati dan menebus dosa, tirai yang memisahkan antara ruang kudus dan ruang maha kudus terbelah dari atas sampai ke bawah (Matius 27:51), artinya tidak ada lagi pemisah antara Allah dengan umat-Nya, artinya Kristus lah yang menjadi pengantara antara Allah dengan umat-Nya (1 Timotius 2:5; Ibrani 7:25; 9:15; 12:24; 1 Yohanes 2:1).

Penebusan Kristus membuat semua kita "dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia,..." (Ibrani 4:16) termasuk saat kita datang untuk menyembah TUHAN. Amin. (DL)

Apakah semua orang yang menyanyikan lagu gereja, lagu penyembahan berarti dia sedang menyembah?