Menaklukkan ketakutan pada hal-hal yang tidak nyata

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 29 April 2023 08.13 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "https://drive.google.com/drive/folders/1EgSza8a2kvFsC_nrL_q_9CdjOV2nyxxo?usp=sharing" menjadi "https://s.id/r7mcool")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

TUHAN adalah terangku dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku terhadap siapakah aku harus gemetar? (Mazmur27:1)

Pendahuluan

Wanita Allah yang dikasihi Tuhan Hari esok adalah impian, kemarin adalah kenangan, dan hari ini adalah kenyataan. Ungkapan bijak ini mungkin pernah kita dengar atau kita baca, tetapi untuk bisa sungguh-sungguh memahami dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, tidaklah mudah untuk melakukannya. Sebagai manusia yang dikaruniai akal budi, kita semua memiliki daya imajinasi. Dengan imajinasi ini, manusia bisa mengembangkan sesuatu yang sederhana menjadi lebih bernilai dalam pikirannya. Namun jika imajinasi ini tidak kita kendalikan, kita akan mulai membayangkan hal-hal yang membuat kita takut dan kehilangan damai sejahtera.

Ingatlah bahwa imajinasi adalah sesuatu yang tidak nyata. Kita terkadang stres karena mengambil tanggung jawab untuk hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan atau sudah berpikir terlalu jauh mengenai berbagai hal. Padahal, jika secara jujur mau merenungkannya, kebanyakan apa yang kita takutkan, jarang sekali menjadi kenyataan.

Adalah suatu pemborosan hati dan energi untuk terlalu khawatir memikirkan hal-hal yang tidak kita ketahui dan belum tentu terjadi, padahal kita bahkan tidak tahu apa yang akan terjadi beberapa menit ke depan.

Isi

Bagaimana kita menaklukkannya?

  1. Perangi dengan kata-kata Firman Tuhan (Efesus 6:17)
  2. Karena Firman Allah yang kita baca dan renungkan setiap hari merupakan senjata yang ampuh untuk melawan tipu muslihat iblis, seperti saat Tuhan Yesus dicobai iblis tiga kali di padang gurun, Tuhan Yesus pun melawan iblis dengan Firman yang diucapkan-Nya, demikian juga kita jangan sampai lupa bahwa Tuhan sudah memberikan senjata yaitu Firman Allah yang berkuasa.

  3. Nyanyikan pujian dan sorak-sorai kepada Tuhan (Yosua 6:1-5)
  4. Masih ingatkah bagaimana Tembok Yerikho yang sangat tebal dan tinggi bisa roboh?

    Melalui ketaatan Yosua dan umat Israel mengelilingi tembok tersebut selama 6 hari satu kali putaran, dan pada hari yang ke-7, umat Israel harus mengelilingi 7 kali dengan sorak-sorai, tembok Yerikho atau tembok persoalan yang menghalangi umat Israel untuk dapat masuk Tanah Kanaan akhirnya roboh!

  5. Pikirkanlah hal-hal yang baik dan positif saja (Efesus 3:20)
  6. Lebih baik memikirkan hal-hal yang baik dan positif saja dalam hidup ini meskipun tetap ada masalah dan pergumulan, agar sukacita dan damai sejahtera dalam hati terus memenuhi kehidupan kita senantiasa , sebab Allah jauh melebihi apa yang kita pikirkan dan doakan.

Penutup

Taklukkan ketakutan bukan hanya pada BAHAYA YANG NYATA, tetapi juga pada HAL-HAL YANG TIDAK NYATA.

Tuhan Yesus memberkati.

Catatan

COOL Wanita Mei 2021: