Penghalang suatu mujizat terjadi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 November 2022 03.01 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " | tanggal =" menjadi " | date=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Tahun 2013 adalah Tahun Pemulihan Seutuhnya, Mujizat yang kreatif masih ada. Semua orang pasti ingin mengalami mujizat, salah satu penghalang mujizat terjadi di dalam hidup kita adalah "kutuk dari perkataan yang diucapkan".

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Amsal 18:21)

Kata-kata kita itu dapat melepaskan janji-janji Tuhan dan kata-kata dapat menghalangi janji-janji Tuhan. Ada kekuatan kreatif di balik kata-kata yang kita ucapkan.

Sejak manusia jatuh dalam dosa maka ada kecenderungan di hati manusia untuk berbuat dosa.

Yesus berkata, Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat. (Matius 15:19)

Oleh karena itu ketika dalam keadaan tertekan, mengalami kerugian, kegagalan seringkali manusia mengeluarkan kata-kata yang mengutuki anaknya, mengutuki dirinya sendiri yang semuanya itu bukan hanya menghalangi berkat Tuhan saja tetapi mendatangkan kutuk dalam hidupnya.

Mari kita belajar dari pengalaman bangsa Israel, mereka sudah mendapatkan janji Tuhan yang terdapat dalam Ulangan 31: 20, "Sebab Aku akan membawa mereka ke tanah yang Kujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang mereka, yakni tanah yang berlimpah-limpah susu dan madunya; mereka akan makan dan kenyang dan menjadi gemuk"

Bangsa Israel sudah pernah melihat perbuatan Tuhan yang ajaib seperti laut Teberau terbelah, air keluar dari batu, roti Mana dari surga dan lain-lain, namun ketika mereka mengalami masalah di padang gurun mereka langsung kecewa dan bersungut-sungut.

Lagi berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel kepada-Ku telah Kudengar. Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup, demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu. (Bilangan 14:26-28)

Lalu apa yang orang Israel lakukan? Mereka tetap bersungut-sungut dan akhirnya mereka tidak masuk ke Tanah Perjanjian, mereka gagal mengalami janji Tuhan.

Apakah diantara kita masih ada yang seperti bangsa Israel ketika di padang gurun itu?

Sudah menerima janji Tuhan namun ketika masalah datang, bagaimana respons kita?

Jangan sampai kita gagal mengalami mujizat Tuhan hanya karena kita tidak bisa mengendalikan emosi sehingga yang kita ucapkan bukan kata-kata yang mendatangkan kuasa Tuhan melainkan mendatangkan kutuk atas hidup kita.

Percayalah penyakit kanker tidak akan bisa mengalahkan Saudara, masalah keuangan, masalah keluarga, tidak akan bisa mengalahkan Saudara, kenapa? Karena ada tertulis: "Kamu berasal dari Allah, anak-anakku, dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia." (1 Yohanes 4:4)

Oleh karena itu mari kita terus berharap dan melekat dengan Roh Kudus serta terus menyimpan janji Tuhan/Firman Tuhan di dalam hati kita karena apa yang keluar dari mulut itu bersumber dari hati kita sehingga perkataan yang kita ucapkan dalam situasi apapun akan berkenan di hati Tuhan sehingga mujizat yang kreatif terjadi di dalam hidup kita.

Kiranya Tuhan Yesus senantiasa memberkati kita semua. Amin.

Sumber