Siap menyongsong kedatangan-Nya kedua kali: Dengan melipatgandakan talenta dari Tuhan!

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 November 2022 02.58 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| tanggal =" menjadi "| date=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Hari-hari ini kita sedang menantikan Pentakosta ketiga, untuk itu ada 5 hal yang harus diperhatikan, yaitu: Akan terjadi pencurahan Roh Kudus atau kemuliaan Tuhan secara luar biasa, tiga generasi dipakai Tuhan secara luar biasa, goncangan-goncangan akan terjadi, penuaian jiwa besar-besaran, dan berita tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali.

Kalau kita merenungkan kembali tentang kedatangan Tuhan Yesus kedua kali, ada beberapa perumpamaan yang Tuhan Yesus ajarkan di Matius 24-25. Secara khusus saat ini, mari kita renungkan perumpamaan mengenai talenta dari Matius 25:14-30. "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Ayat ini menyatakan bahwa Tuhan mempercayakan talenta kepada kita, kita harus memiliki sikap dan respons yang tepat sebagai orang yang dipercayakan. Talenta di sini dapat berupa kemampuan, harta, uang, kesempatan, waktu, sumber daya, dan lain-lain.

Beberapa prinsip yang perlu dipelajari dari perumpamaan talenta ini adalah:

  • Tiap orang diberikan talenta menurut kesanggupannya dan sesuai kehendak Tuhan. (Matius 25:15)
  • Sikap yang benar pada saat kita menyadari talenta yang Tuhan berikan, adalah bersyukur untuk pemberian Tuhan. Jangan iri dengan talenta orang lain ataupun membanding-bandingkan talenta kita dengan orang lain. Hal yang penting adalah bagaimana kita menyadari talenta-talenta yang sudah Tuhan berikan. Ambil waktu sejenak, renungkan dan mulai tuliskan talenta-talenta apa yang sudah Tuhan berikan dalam kehidupan kita.
  • Teladan melipatgandakan talenta. (Matius 25:16-17)
  • Kita bertanggungjawab atas semua talenta yang Tuhan berikan, dan Tuhan menghendaki ada hasil dan pelipatgandaan talenta tersebut. Sikap yang benar adalah mengembangkan talenta yang ada, bukan mengubur/menyembunyikan. Setelah di langkah pertama tadi, kita mencatat talenta-talenta yang ada pada diri kita, mari di langkah kedua ini, kita mulai memikirkan dan minta hikmat Tuhan, bagaimana melipatgandakan talenta yang sudah diberikan. Sebagai contoh, mungkin saudara diberikan kemampuan bernyanyi, bagaimana selama ini talenta tersebut dipakai untuk memuliakan Tuhan, lagu apa saja yang Saudara nyanyikan, pernahkah Saudara berpikir untuk latihan olah vocal sehingga suara Saudara jadi lebih berkualitas? Hal-hal seperti ini yang perlu dipikirkan dan diupayakan supaya talenta kita dapat berkembang seperti kehendak Tuhan.
  • Tuhan akan meminta perhitungan dan pertanggungjawaban kita atas talenta yang Dia sudah berikan. (Matius 25:19-20)
  • Ayat ini membahas bagaimana di akhir perjalanan Tuan tersebut kembali bertemu dengan hamba-hambanya dan menanyakan talenta yang sudah dipercayakan kepadanya. Satu hal kita perlu menyadari, waktu kita bertemu dengan Tuhan, kita akan dimintakan pertanggungjawaban atas apa yang sudah diberikan pada kita. Kalau kita mengembangkan talenta yang dipercayakan, seperti pada langkah kedua di atas, maka waktu kita bertemu dengan Tuhan, kita dapat berkata dengan berani bahwa semua yang Tuhan percayakan sudah kita lipat gandakan. Selama waktu masih ada, mari persiapkan diri sehingga kita dapat mempertanggungjawabkan dengan sebaik mungkin.
  • Tuhan memberikan reward, upah bagi yang melipatgandakan talenta, sebaliknya penghukuman bagi yang memendam talenta yang sudah diberikan. (Matius 25:21-23)
  • Kita yang mengembangkan talenta dipuji oleh Tuhan, di sebut sebagai hamba yang baik dan setia. Tuhan juga akan memberikan perkara dengan tanggungjawab yang lebih besar. Ada kalanya seseorang tidak mengalami next level, tidak mengalami promosi, yang dipercayakan kepadanya hanya itu-itu saja, perhatikan baik-baik, hal yang penting yaitu karena mungkin belum setia dengan kepercayaan dan tanggung jawab yang ada, mungkin talenta yang diberikan belum kita kembangkan dan lipat gandakan, sehingga kapasitas dan kemampuan kita terbatas untuk melakukan perkara yang lebih besar. Ayat 25-30, sebaliknya hamba yang tidak mengembangkan talenta, disebut hamba yang jahat dan malas, talentanya diambil dan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling dalam.

Penutup

Hidup adalah mengambil keputusan atas pilihan. Hari ini pastikan bahwa kita memilih untuk meneladani hamba yang dipercayakan lima dan dua talenta, dan pada waktu Tuhan Yesus datang untuk kedua kali, kita siap menjadi mempelai-Nya, ikut dalam kebahagiaan Tuan kita. Kedatangan-Nya sudah sangat-sangat-sangat dekat! Bersiaplah segera! Maranatha!!!

Sumber