Kasih dalam perbuatan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 14.28 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| illustration1x1= Logo COOL WOW 2021 1x1.jpg↵| illustrationA5=↵}}" menjadi "| illustration1x1= Logo COOL WOW 2021 1x1.jpg | illustrationA5= | longsummary= | summary= | shortsummary= }}")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

"Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."

Matius 6:18b

Pendahuluan

Wanita, mengatakan kasih lewat perkataan adalah sesuatu yang mudah. namun sebesar dan seserius apa kasih kita, hanya bisa terlihat dari sebesar apa kita mau berbuat sesuatu yang nyata, atau sejauh mana kita rela berkorban bagi orang-orang yang kita kasihi.

Bagaimana mereka bisa percaya akan kasih kita, kalau kita sama sekali tidak peduli pada keberadaan dan kebutuhan mereka? Sebab, walaupun kita terus mengatakan bahwa kita mengasihinya, tetapi mereka sama sekali tidak bisa merasakan kasih kita. Dari sinilah muncul istilah "omdo", omong doang, alias hanya bicara tanpa adanya tindakan nyata. Jadi marilah kita belajar bersama untuk mewujudkan kasih yang Tuhan Yesus telah ajarkan kepada kita.

Isi

Kepada siapa kasih itu kita wujudkan?

  1. Kasih kepada Tuhan (Matius 22:37)
  2. Kasih kepada Tuhan kita wujudkan dengan sikap rasa hormat dan kagum saat kita beribadah secara online ataupun saat on-site. Misalnya, dengan persiapan-persiapan seperti yang kita lakukan saat akan bertemu dengan pembesar atau seorang pejabat tinggi, sebab Tuhan kita lebih dari pembesar dan pejabat tinggi di dunia ini .

  3. Kasih kepada sesama (Matius 22:39)
  4. Kasih kepada sesama dapat kita wujudkan bagaimana saat kita melakukan kebaikan-kebaikan kepada orang lain tanpa memandang status, suku, agama, atau pun latar belakang. Mari saat kita melakukan kebaikan kepada orang lain, jangan ada motif atau pamrih apa-apa dalam melakukannya. Mengapa? Sebab apapun yang kita lakukan di dunia ini dengan baik dan ketulusan, pasti Tuhan memperhitungkannya.

  5. Kepada musuh kita (Lukas 23:34)
  6. Mengasihi terhadap musuh, atau mengasihi kepada orang-orang yang pernah dengan sengaja melukai atau mengecewakan kita, sangatlah tidak mudah dan perlu pertolongan dari Roh Kudus. Kita perlu pertolongan Roh Kudus agar ketika melakukannya, hati kita dipenuhi dengan sukacita dan ketulusan. Seperti yang dilakukan Yesus saat berada di atas kayu salib, Yesus meminta Bapa untuk mengampuni mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat.

Penutup

Kita tidak bisa mengasihi tanpa melakukannya dengan sebuah tindakan.