Hati-hati dengan perkataan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 14.27 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| illustration1x1= Logo COOL WOW 2021 1x1.jpg↵| illustrationA5=↵}}" menjadi "| illustration1x1= Logo COOL WOW 2021 1x1.jpg | illustrationA5= | longsummary= | summary= | shortsummary= }}")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

"Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."

Lukas 6:45b

Pendahuluan

Wanita dalam 1 hari dapat berbicara hingga ribuan kata, oleh karena itu wanita dianggap terlalu banyak bicara atau dikenal dengan sebutan cerewet. Tanpa disadari, terlalu banyak berbicara dapat menimbulkan dampak negatif, membuat lawan bicara kita menjadi sakit hati ataupun kepahitan. Ini merupakan penghambat untuk melayani orang-orang di sekitar kita.

Mari belajar untuk tidak lagi memperkatakan sesuatu yang negatif, tetapi berusahalah untuk memperkatakan sesuatu yang membangun dengan penuh kehangatan, sukacita dan damai sejahtera. Mari wanita yang dikasihi Tuhan alami terobosan dari Tuhan.

Isi

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

  1. Hidup dan mati dikuasai lidah (Amsal 18:21)
  2. Pada saat perkataan berkat diucapkan, berkat itu menjadi suatu tudung yang menyelubungi kita di dalamnya, sehingga hidup kita selalu berada dalam situasi berkat Allah, demikian juga dengan perkataan kutuk, itu akan seperti racun yang menyebar ke seluruh syaraf sehingga melemahkan kehidupan kita dan akhirnya mencelakai kehidupan kita. Wanita, gunakan perkataan yang baik agar kehidupan kita berada dalam lingkup berkat Allah sepanjang hidup kita.

  3. Orang yang baik mengeluarkan hal-hal yang baik (Matius 12:35)
  4. Wanita, setiap perkataan yang keluar dari mulut kita selalu berasal dari perbendaharaan hati kita. Ingatlah apabila mengeluarkan kata-kata kotor, kata-kata yang menyakitkan orang lain, kata-kata yang tidak jujur, kata-kata yang memfitnah orang lain, apa yang keluar dari mulut kita itulah hati kita, firman Tuhan berkata bahwa perkataan negatif berasal dari perbendaharaan yang jahat, demikian sebaliknya apabila kata-kata positif yang keluar maka kata-kata tersebut berasal dari perbendaharaan hati yang baik.

  5. Perkataan yang berhikmat
  6. Perkataan mulut orang berhikmat menarik, tetapi bibir orang bodoh menelan orang itu sendiri. (Pengkhotbah 10:12)

    Firman Tuhan berkata perkataan mulut orang yang berhikmat pasti membangun, menguatkan, mendidik, berhati-hati dan bermanfaat bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk orang lain, sedangkan kata-kata orang bodoh ialah kata yang negatif, kata-kata itu akan kembali kepada diri sendiri menelan orang itu sendiri. Wanita, perkataan kita sangat berkuasa dan berpengaruh terhadap diri kita bahkan orang lain, berhati-hatilah dengan perkataan kita, jadilah wanita yang berhikmat.

Penutup

Perkataan kita selalu memberi pengaruh dalam kehidupan kita, perkataan dapat membawa hidup ataupun kematian, perkataan selalu berasal dari hati. Wanita, dari cara kita berbicara akan terlihat siapakah diri kita, sebab itu perhatikan perkataanmu, jangan karena perkataan yang bodoh maka suatu hal negatif menimpa kepada diri sendiri. Wanita, baca Matius 12:36,

"Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman."

Tuhan Yesus memberkati.