Terpisah dari Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 19 November 2022 04.14 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| summary =" menjadi "| longsummary= | summary= | shortsummary=")
Lompat ke: navigasi, cari

Yesaya 59:2,

"Tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu"

Saya teringat dulu setelah lulus dari SMA dan harus merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan di Jakarta maka saya terpisah dari keluarga saya. Saya hidup sendiri di Jakarta dan orang tua serta adik-adik ada di daerah. Kami terpisah secara jarak dan tempat tapi itu tidak memisahkan kami secara kasih, hubungan dan perhatian. Kami tetap saling mengasihi, berhubungan melalui telepon, surat (jaman dulu masih dengan surat menyurat), tetap ada komunikasi yang baik.

Saat liburan tiba maka saya akan kembali ke daerah atau keluarga yang datang ke Jakarta dan berjumpa dengan mereka melepas rindu.

Sesungguhnya demikian hubungan kita dengan Tuhan. Tuhan ada di sorga, kita di bumi, tapi tidak terpisah karena ada hubungan kasih dan keintiman denganNya. Dosa dan kejahatanlah yang membuat kita terpisah dari Tuhan.

Mari kembali ke apa yang Firman Tuhan katakan. Dosa dan kejahatanlah penyebabnya dan itu datangnya dari pihak kita, bukan Tuhan. Tuhan tidak lakukan dosa dan kejahatan. Kitalah yang lakukan dosa dan kejahatan itu.

Jika kita menyembah Tuhan dalam saat teduh kita atau dalam ibadah tapi tidak merasakan kehadiran Tuhan menjamah, memenuhi kita. Maukah kita renungkan adakah sesuatu yang kita sudah lakukan yang mendukakan hatiNya?

Jika ada doa yang dinaikkan dan belum ada jawaban, (bukan sekedar karena mungkin Tuhan menantikan saat yang tepat untuk menjawabnya), ternyata ada dosa yang disembunyikan, maukah kita mengakui dosa dan kesalahan kita?

Jika tidak lagi mau berdoa, hilang gairah membaca Alkitab, bersekutu denganNya, cepatlah renungkan dan cari tahu apa penyebabnya .

Adakah hidup ini begitu indah tanpa Tuhan di dekat kita?

Kita perlu Tuhan. Kita butuh kehadiranNya dalam hidup ini. Kita harus selalu dekat denganNya dan itu berarti harus menjaga kekudusan hidup ini dan hati yang begitu mengasihi, merindukan Dia, mendengar suaraNya, menikmati kehadiranNya setiap saat.

Hancurkan tembok dan jurang pemisah itu yang membuat kita terpisah dari Tuhan yaitu dengan bertobat, mengakui dosa dan kejahatan dan jangan lakukan lagi, maka nikmatilah persekutuan yang indah bersama Tuhan.

1 Petrus 1:15-16

"tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus."

Tuhan Yesus Memberkati. (SB)