Mengenal pribadi Roh Kudus dan karya-Nya
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 02 Juni 2013 |
Renungan khusus lainnya | |
| |
|
“Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus”. Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi”. (Kisah 1:5, 8)
Roh Kudus adalah sumber kuasa
Kita baru melewati Hari Raya Pentakosta. Roh Kudus dicurahkan atas orang-orang percaya sehingga murid-murid Kristus bergerak dalam kuasa Roh Kudus. Tanpa karya Roh Kudus di dalam kita, kita tidak bisa hidup di dalam kuasa Allah. Kekristenan kita menjadi lemah. Tuhan menegaskan, bahwa murid-murid Kristus adalah saksi yang harus memberitakan berita pengampunan dan pertobatan demi supaya orang-orang lain diselamatkan oleh penebusan-Nya. Karya Kristus melalui kematian dan kebangkitan-Nya harus disaksikan oleh para murid kepada segala bangsa. Karena itu Tuhan Yesus menekankan para murid untuk menantikan janji Bapa, yaitu tinggal di Yerusalem sampai dipenuhi Roh Kudus.
Tanpa Roh Kudus, semua yang mereka telah pelajari akan sia-sia. Apa yang pernah terjadi adalah contoh yang gamblang. Para murid telah belajar Firman Tuhan langsung dari Tuhan Yesus selama 3, 5 tahun, dan melakukan praktek bersama Yesus dalam apa yang diajarkan-Nya. Namun, ketika melewati masa penyaliban Yesus, iman mereka runtuh. Petrus bahkan menyangkal Tuhannya. Yesus sendiri terlebih dahulu dipenuhi Roh Kudus sebelum tampil dalam pelayanan di depan umat Israel. Karena itu, kita harus mengerti pentingnya Roh Kudus atas hidup kita, dan mengalami karya-Nya dalam pelayanan yang kita lakukan bagi Tuhan. Kita harus mengingini untuk terus-menerus dipenuhi Roh Kudus dan untuk memiliki pengenalan melalui pengalaman dengan Roh Kudus yang semakin dalam.
Hari Pentakosta
Pencurahan Roh Kudus digenapi pada Hari Raya Pentakosta; sekaligus Gereja Tuhan dilahirkan. Roh Kudus mengubah dengan radikal hidup orang-orang yang dipenuhi Roh. Petrus yang semula penakut dan pernah menyangkal Yesus, berubah menjadi seorang yang sangat berani. Di hadapan ribuan orang Yahudi di Hari Raya Pentakosta, ia bangkit menjadi saksi dan berbicara dengan penuh kuasa dan gairah. Roh Kuduslah yang berkarya membuat hal itu dimanifestasikan lewat hidup kita.
Dengan lantang, Petrus menjelaskan bahwa itu adalah penggenapan nubuatan nabi Yoel ratusan tahun sebelumnya (Yoel 2:28-32). Dengan kepastian dan wibawa Ilahi dia menegaskan bahwa pencurahan Roh Kudus ini esensinya adalah tentang Yesus Kristus itu sendiri. Petrus menyampaikan inti pesan kesaksian pada hari itu dengan gamblang: Yesus dibangkitkan dari kematian dan dimuliakan Allah menjadi Tuhan dan Mesias atas Israel dan atas bangsa-bangsa (Kisah Rasul 2:6). Apa yang disampaikannya sesungguhnya adalah sesuatu yang tidak masuk akal. Menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan, sesungguhnya beresiko dianggap menghujat Allah. Namun pengurapan Roh Kudus atas Petrus menjadikan perkataannya penuh kuasa sehingga menusuk hati pendengarnya, dan membangkitkan keyakinan akan kebenaran Firman Allah. Dampak dari khotbah Petrus bagi keselamatan orang-orang Yahudi yang tadinya tidak mau percaya Yesus adalah: 3000 orang bertobat dan memberi diri dibaptis. Itulah yang Roh Kudus kerjakan. Apabila Dia datang, maka Dia akan menginsafkan manusia akan dosa, akan kebenaran Allah dan penghakiman-Nya. Kita membutuhkan pengurapan seperti ini ketika menyampaikan kebenaran Firman Allah kepada orang lain.
Pengurapan Roh Kudus
Apa yang terjadi dengan Petrus adalah apa yang Tuhan inginkan terjadi atas kita umat-Nya. Yesus sendiri telah berkata, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya akan melakukan juga pekerjaan yang Yesus telah lakukan (Yohanes 14:12).Yesus telah memberi teladan sebagai Orang yang diurapi Roh Kudus dalam melakukan pelayanan. Pengurapan Roh Kudus dalam pelayanan Tuhan Yesus dinyatakan dalam Yesaya 61:1-3, “Roh Tuhan ALLAH ada padaku, oleh karena TUHAN telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, untuk memberitakan tahun rahmat TUHAN dan hari pembalasan Allah kita, untuk menghibur semua orang berkabung, untuk mengaruniakan kepada mereka perhiasan kepala ganti abu, minyak untuk pesta ganti kain kabung, nyanyian puji-pujian ganti semangat yang pudar, supaya orang menyebutkan mereka “pohon tarbantin kebenaran”, “tanaman TUHAN” untuk memperlihatkan keagungan-Nya.”
Dalam pelayanan-Nya, Tuhan Yesus bergerak di dalam urapan Roh Kudus. Kita pun harus mengikuti teladan-Nya. Kitab Kisah Para Rasul menyatakan hal ini, “... yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. (Kisah Para Rasul 10:38)
Kita orang-orang percaya membutuhkan pekerjaan Roh Kudus yang seperti ini pada masa sekarang. Ketika kita dipenuhi Roh Kudus, pengurapan yang bekerja dalam pelayanan Tuhan Yesus bekerja juga di dalam kita. Pekerjaan yang Yesus lakukan akan dapat kita lakukan juga oleh Roh Kudus yang mengurapi kita.
Ketika Tuhan Yesus menyatakan Roh Kudus mengurapi-Nya, maka pekerjaan-Nya mengubah hidup orang miskin dan sengsara; mengalami tahun Rahmat Tuhan. Tahun Yobel yang seharusnya terjadi setiap lima puluh tahun, kini terjadi oleh karena karya Roh Kudus. Orang-orang yang terkurung dan terbelenggu mengalami pembebasan. Dari ikatan dosa, dari ikatan kuasa kegelapan, ikatan kebiasaan buruk, penjara rasa malu, aib dan rasa tidak layak, semuanya mengalami kemerdekaan oleh karena karya Roh Kudus. Karya Roh Kudus memerdekakan dan memulihkan hidup manusia untuk bisa dikembalikan, diangkat dari kehancuran; menjadi seperti yang Tuhan rancang.
Menjelang kedatangan-Nya yang kedua kali, Roh Kudus mengubahkan umat-Nya untuk menjadi mempelai Kristus yang sempurna; dewasa, tanpa cacat cela, kerut ataupun noda. Gereja-Nya menjadi penuh hikmat Allah, hidup dalam kemuliaan dan bergerak dalam otoritas Kerajaan Allah. Hidup dalam keserupaan dengan rupa dan gambar Kristus. Oleh sebab itu, bangkitkan hati yang selalu ingin dipenuhi oleh Roh Kudus.
Mimpi dan penglihatan
Ketika karunia Roh Kudus bekerja, maka penglihatan dan mimpi dialami orang-orang percaya. Roh Kudus membukakan pengenalan akan kemuliaan Tuhan. “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28, 29).
Doakan, agar oleh pencurahan Roh Kudus, banyak orang yang belum mengalami pengenalan akan kemuliaan Allah mengalami kunjungan Ilahi. Orang-orang yang selama ini tidak pernah mengenal Yesus; mengalami perjumpaan melalui mimpi dan penglihatan, sehingga mereka diselamatkan. Di bagian belakang sampul sebuah buku “Mukjizat di tengah-tengah kaum Kedar” yang ditulis oleh Christine Darg yang terbit baru-baru ini dituliskan sebagai berikut:
Dengan cara yang luar biasa dan pada skala yang tampaknya tidak pernah terjadi sebelumnya dalam penggenapan nubuat Alkitab (Kisah Para Rasul 1:3), Tuhan sedang menunjukkan bahwa Ia hidup! Mujizat di tengah-tengah Kaum Kedar adalah sebuah kisah luar biasa tentang tanda-tanda ajaib dan mujizat di dunia kaum Kedar.
Selama berabad-abad mengalami kekeringan seperti padang gurun di Timur Tengah, Firman Tuhan sangat berharga. Tidak ada penglihatan terbuka. Tetapi tiba-tiba, dalam kepenuhan waktu, skenario rohani di Timur Tengah telah berubah. Ia juga sedang menggenapi janji-Nya kepada Abraham bahwa Ismael akan hidup! Mimpi-mimpi dan penglihatan dinubuatkan untuk menjadi ciri-ciri utama dari kebangunan rohani akhir zaman, dan mereka sudah pasti adalah beberapa dari cara utama di mana Allah sedang mengkomunikasikan Injil kepada keturunan Abraham.
Apa yang harus dipersiapkan?
#1 Menjaga hati yang haus akan Roh Kudus
Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.” (Yohanes 7:37-39)
#2 Bertekun dalam kesehatian
“Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan saudara-saudara Yesus.” (Kisah Para Rasul 1:14)
#3 Meminta dengan keyakinan, seperti seorang sahabat kepada sahabatnya
“Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. …. Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya, ” (Lukas 11:8-14)
Sumber
- [MG] (02 Juli 2024). "Mengenal Pribadi Roh Kudus dan Karya-Nya". Renungan Khusus. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 04 Juni 2013.