Lolos di tikungan terakhir
Renungan khusus | |
---|---|
Tanggal | 17 Mei 2020 |
Penulis | Pdt Dr Rudi Darmawan |
Renungan khusus lainnya | |
| |
|
:Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Salib merupakan eksekusi hukuman mati atas terpidana mati di dalam kekaisaran Romawi. Orang yang disalib biasanya adalah penjahat besar atau orang yang memberontak terhadap kekuasaan kaisar Roma. Ini hukuman yang sangat menakutkan dan menyakitkan. Hukuman ini sangat kejam, si terhukum akan dicambuk berkali-kali hingga mengeluarkan darah, dan itu akan menjadi tontonan yang mengerikan bagi masyarakat untuk mendatangkan efek jera.
Yesus tidak didapati melakukan kejahatan apapun ketika Ia berdiri di hadapan pengadilan Pilatus. Tidak ada dakwaan yang jelas yang ditujukan kepada Yesus. Pilatus tahu bahwa orang-orang mendakwa Yesus dengan dakwaan yang kosong karena mereka iri kepada Yesus. Akhirnya di bawah tekanan teriakan massa - keinginan massa yang sudah terprovokasi - yang hadir di dalam sidang pengadilan, Yesus diputuskan untuk dihukum salib. Mereka membawa Yesus ke bukit Golgota untuk disalibkan.
Tujuh perkataan Tuhan Yesus di kayu salib
Ada tujuh perkataan Yesus di salib. Ini merupakan perkataan-perkataan yang luar biasa dan sangat penting. Ketujuh perkataan tersebut adalah:
- “Ya Bapa, ampunilah mereka, karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan." (Lukas 23:34)
- “Sesungguhnya, hari ini juga kamu akan bersama Aku di dalam Firdaus." (Lukas 23:43)
- “Ibu, inilah anakmu!” – “Inilah ibumu!” (Yohanes 19:26-27)
- “Alah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” (Matius 27:46; Markus 15:34)
- “Aku haus!” (Yohanes 19:28)
- “Sudah selesai." (Yohanes 19:30)
- “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." (Lukas 23:46)
Kepada siapa perkataan itu ditujukan?
- Perkataan 1, 4, dan 7 Yesus berbicara kepada Bapa.
- Perkataan 2 Yesus berbicara kepada penjahat.
- Perkataan 3 Yesus berbicara kepada Maria.
- Perkataan 5 dan 6 tidak secara spesifik ditujukan pada siapa pun.
Penjahat di lap terakhir hidupnya
Salah satu perkataan Yesus ditujukan kepada penjahat yang disalibkan bersama-sama dengan Dia. Tidak disebutkan secara detil di dalam Alkitab, apakah penjahat itu mengenal Yesus atau tidak. Namun pada waktu itu Yesus muncul sebagai pengkhotbah yang berkeliling ke mana-mana di tanah Israel, mengadakan kesembuhan dan melepaskan orang dari ikatan kuasa kegelapan, hal ini membuat Yesus sangat terkenal. Paling tidak setiap orang tahu atau pernah mendengar tentang Yesus.
- Kata Yesus kepadanya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
- (Lukas 23:43)
Kita akan melihat bagian-bagian dari ayat tersebut.
- Kata Yesus kepadanya
- Tidak ada peristiwa yang lebih menyedihkan, menyakitkan dan menyengsarakan dibandingkan orang yang mengalami hukuman salib. Mereka akan dicambuk sebelumnya, agar darahnya keluar sedikit demi sedikit, sehingga penderitaan yang hebat akan dirasakan perlahan-lahan sampai kehabisan darah dan akhirnya mati. Hal ini memakan waktu berjam-jam, dan penderitaan mereka dianggap sebagai ganjaran yang pantas.
- Mereka yang disalibkan akan dicambuk sedemikian rupa sehingga kalaupun mereka mengenakan baju dan celana, sedikit demi sedikit akan robek dan nyaris telanjang. Mereka dengan sengaja dipermalukan karena sudah melakukan kejahatan luar biasa. Mereka tidak mungkin lolos. Mereka pasti mati; dalam kondisi menyakitkan dan memalukan. Mereka adalah orang-orang yang tidak punya pengharapan apapun, sesedikit apapun.
- Kepada orang yang tidak memiliki pengharapan inilah, Yesus menyampaikan Firman-Nya. Ini luar biasa. Firman yang datang kepada seseorang akan memberi pengharapan kepada orang yang mendengar.
- Ada orang yang lumpuh mendengar Firman dan disembuhkan.
- Ada orang yang sakit kusta mendengar Firman dan ditahirkan.
- Ada anak yang sudah meninggal mendengar Firman dan mengalami kebangkitan.
- Firman Tuhan adalah jawaban. Kalau orang masih mendengar Firman, berarti ada harapan buat orang tersebut. Salah satu penjahat di samping Yesus mendapat Firman dari Yesus. Firman itu didengar oleh keduanya, namun hanya tertuju kepada satu orang, yang hatinya bertobat dan percaya kepada Yesus.
- “Hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku”
- Waktu Yesus menyampaikan perkataan ini terjadi di sore hari. Dalam kalender Yahudi, pergantian hari itu terjadi sekitar jam 6 petang. Ketika Yesus berkata hari ini, menunjuk pada waktu yang singkat sebelum jam 6 petang. Yesus menyerahkan nyawa-Nya, bersamaan dengan penjahat itu juga akan mati. Jika hari sudah petang dan orang yang dihukum salib belum meninggal karena kehabisan darah, dia akan dipukul sampai meninggal.
- Yesus mengatakan bahwa orang yang percaya itu akan ada bersama dengan Yesus ketika memasuki kekekalan. Skenario yang seharusnya terjadi adalah Yesus menyerahkan nyawa-Nya dan kembali ke sorga, sementara orang jahat itu ke neraka. Namun Yesus menegaskan bahwa orang itu akan ada bersama-sama dengan Yesus.
- “Di dalam Firdaus”
- Yesus menyatakan bahwa hari itu juga, penjahat yang percaya kepada Yesus akan ada bersama dengan Yesus di Firdaus. Sesuai dengan perbuatannya yang jahat, penjahat itu sudah sepantasnya dihukum salib dan ketika mati akan dihukum dalam neraka. Namun Yesus menyatakan yang sebaliknya, penjahat itu akan diselamatkan dari penghukuman kekal di neraka. Dia akan bersama-sama dengan Yesus di Firdaus. Mengapa? Karena perkataan yang keluar dari mulut orang tersebut.
Keputusan di tikungan terakhir
Penjahat itu bersama temannya adalah orang yang sudah tidak punya harapan, baik kehidupan di bumi atau setelah kematian datang. Mereka adalah orang jahat dan hidupnya berakhir dengan cara mati yang tidak pantas, kematian yang menyakitkan.
Di saat-saat terakhir hidup mereka, salah satu dari mereka mengambil keputusan yang berbeda. Lukas mencatat:
- Lalu ia berkata: “Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
- (Lukas 23:42)
Orang ini sepertinya menyadari bahwa Yesus disalib bukan karena kesalahan-Nya. Dia sadar bahwa sebenarnya Yesus adalah Raja.
Dari perkataan itu dapat dianalisa bahwa dia sudah mengetahui kabar-kabar tentang Yesus, apa yang Yesus lakukan beberapa tahun terakhir di daerah Israel. Dalam penderitaannya, dia mengambil keputusan untuk percaya kepada Yesus. Dia tidak minta Yesus melepaskan dirinya dari salib dan kemudian melarikan diri dan bebas dari hukuman salib. Dia hanya meminta agar Yesus mengingat dia, ketika Yesus datang sebagai Raja kelak. Artinya dia mempercayai bahwa Yesus akan menyerahkan nyawa-Nya pada hari itu, dan bangkit! Dan Yesus yang bangkit akan menduduki posisi sebagai Raja dan membebaskan orang itu dari hukuman kekal.
Penjahat yang percaya tersebut membuat penyataan iman yang luar biasa. Itulah inti dari iman dalam Kristus, percaya Yesus adalah Allah, yang menjadi manusia, mati di kayu salib dan bangkit serta akan datang sebagai Raja. (Roma 10:9-10)
Penyataan iman itu bekerja, orang itu diselamatkan! Yesus menjamin bahwa orang yang percaya kepada-Nya akan bersama dengan Dia selama-lamanya. Amin. (RD)
- “Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia."
- (1 Tesalonika 4:14)
Sumber
- Pdt Dr Rudi Darmawan (17 Mei 2020). "Renungan Khusus". Warta Jemaat. GBI Jalan Gatot Subroto. Diakses pada 04 November 2020.
:Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."