Menjadi tanda ajaib

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 November 2022 10.10 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " | tanggal = " menjadi "| date =")
Lompat ke: navigasi, cari

Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit, sehingga hampir mati. Ia berdoa kepada Tuhan, dan Tuhan berfirman kepadanya dan memberikannya suatu tanda ajaib. (2 Tawarikh 32:24)

Raja Hizkia menderita penyakit yang kian parah. Ia hampir mati. Sebagai seorang raja tentu ia dapat memperoleh pengobatan yang terbaik yang ada pada zaman itu. Dia bisa mendatangkan ahli pengobatan yang terbaik. Membeli obat yang paling mujarab. Sebagai raja, apa yang tidak bisa ia lakukan?

Tetapi meskipun Ia telah mencoba apapun di dalam batas kemampuannya, keadaannya tidak membaik malah kian memburuk. Tinggal satu hal yang dapat ia lakukan.

Merendahkan diri dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Maka Hizkia berdoa kepada Tuhan dan Tuhan mendengar Hizkia dan memulihkan keadaannya. Ia menjadi tanda ajaib.

Apa artinya? Banyak orang tahu bahwa Hizkia sakit dan hampir mati. Rakyat tahu, pegawainya tahu, ajudannya tahu, istrinya tahu. Tiba-tiba suatu hari dia bangun dari sakitnya dan sembuh. Tentu mereka bertanya-tanya. 'Apa yang terjadi?' 'Mengapa bisa seperti itu?' Di sinilah Hizkia menjadi tanda ajaib. Dia dapat bersaksi dan membawa orang lain datang kepada Tuhan.

Kalau Anda sedang mengalami goncangan dan telah mencoba apapun tapi tidak berhasil juga, kuncinya adalah merendahkan hati dan mengakui hanya Tuhan yang dapat memberikan pertolongan. Banyak berdoa dan mengucap syukur kepada Tuhan dalam segala sesuatu.

Mujizat terjadi ketika kita mau merendah di hadapan Tuhan. Kita meninggikan Tuhan bukan diri kita sendiri. Kita mengakui Tuhan dalam segala perbuatan kita. Maka Tuhan akan memulihkan kita dan memultiplikasikan segala berkat-Nya atas kita. Kemudian kita harus menyaksikan semua kebaikan Tuhan kepada orang lain. Jadilah saksi-Nya.

Sumber