Disiplin dan penguasaan diri

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 12 November 2022 03.10 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| ilustrasi =" menjadi "| illustration=")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Demi didengar Daniel, bahwa surat perintah itu telah dibuat, pergilah ia ke rumahnya. Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya. (Daniel 6:11)

Pendahuluan

Daniel adalah contoh tokoh dalam Alkitab yang hidup dengan benar dan tanpa pernah mau kompromi dengan system dunia, sekalipun dia diperhadapkan dengan pilihan yang sulit dan penderitaan tapi Daniel bisa menghadapi semua itu, dan hidup dalam kebenaran. Mengapa Daniel bisa hidup dalam kebenaran? Selain memiliki roh yang perkasa (Daniel 5:12), Daniel juga memiliki disiplin rohani yang baik. Sharingkan: Apakah hari-hari ini Anda sudah melakukan disiplin rohani, misalnya, saat teduh dan baca Firman Tuhan secara teratur?

Disiplin rohani yang baik seperti baca Firman Tuhan, saat teduh, berdoa, memuji, dan menyembah setiap hari juga akan membentuk karakter kita, sehingga ketika diperhadapkan dengan tantangan dan pergumulan, kita akan memiliki respons yang benar. Respons adalah reaksi atau sikap hati ketika menghadapi suatu tantangan, pergumulan, masalah dalam kehidupan.

Isi dan sharing

Bagaimana caranya memiliki disiplin yang baik agar kita punya penguasaan diri?

  1. Komitmen (Filipi 3:13)
  2. Ada beberapa tokoh di dalam Alkitab yang memiliki komitmen yang luar biasa sampai akhir hidupnya. Contohnya, Paulus setelah bertobat, ia memberitakan Injil, terutama kepada bangsa bukan Yahudi. Paulus diperhadapkan dengan berbagai macam tantangan yang sangat berat baik dari kaum Yahudi, orang bukan Yahudi, dari alam bahkan dari dalam tubuhnya (2 Korintus 11:23-33; 12:7-8). Namun sekalipun demikian, ia tetap komitmen. Dari waktu ke waktu Paulus menjalani pertandingan iman dengan selalu melupakan apa yang di belakang (dalam bahasa aslinya, kata "melupakan" di sini tidak sama seperti kalau kita lupa sesuatu. Ini lebih berarti tidak berfokus ke masa lalu, tetapi kepada tujuan, visi hidup di depan) dan mengarahkan diri pada tujuan hidupnya, yakni memenuhi panggilan Tuhan Sharingkan: Tantangan apa yang Anda hadapi saat ini dalam keluarga, pekerjaan, pelayanan, yang membuat Anda sulit untuk komitmen?
  3. Menjalani Proses (Amsal 24:16)
  4. Disiplin membutuhkan ketekunan, dan ketekunan adalah sebuah proses. Jangan berhenti ketika kita mengalami kegagalan, bahkan ketika jatuh sekalipun. Hadapi semua tantangan, pergumulan, dan tekanan itu. Yang penting kita bangkit dan lakukan lagi yang benar sesuai Firman Tuhan. Ciri dari orang benar adalah ketika dia jatuh dia bangkit lagi. Proses akan membuat kita kuat dan terus mengandalkan Tuhan. Sharingkan: Buatlah latihan disiplin rohani yang Anda akan lakukan dengan sukarela dan sukacita dalam 1 minggu secara teratur. Misalnya, baca Firman 10 pasal tiap hari, berdoa untuk lingkungan setiap hari, berdoa setiap hari buat orang-orang agar mereka pun diselamatkan, dan sebagainya.

Kesimpulan dan saling mendoakan

Disiplin harus di bangun sebagai komitmen kita untuk terus mau jadi seperti Kristus, perlu perjuangan dan terus mengandalkan Tuhan dalam menjalaninya. Kalau kita melakukan semuanya itu lakukanlah karena kita Mengasihi Tuhan bukan karena yang lain.

Daniel adalah contoh tokoh dalam Alkitab yang hidup dengan benar dan tanpa pernah mau kompromi dengan sistem dunia, sekalipun dia diperhadapkan dengan pilihan yang sulit dan penderitaan.