Kasih akan diri sendiri

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 20 September 2022 16.59 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "Gembala Sidang" menjadi "Gembala Jemaat")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:39)

Pendahuluan

Kasih terhadap sesama adalah perintah Tuhan, baik kasih untuk pasangan kita, keluarga, saudara, teman, lingkungan, dan bahkan musuh kita sendiri. Kasih itu menutupi segalanya. Ketika kita mau mengasihi sesama, maka harus dimulai dari mengasihi diri sendiri. Apa yang kita lakukan terhadap diri sendiri lakukanlah juga kepada orang lain.

Isi dan sharing

Bagaimana kita mengasihi diri kita sendiri?

  1. Tidak egois dan menerima diri kita sendiri
  2. Kasih yang harus kita lakukan adalah kasih Agape yang mau menerima apa adanya, menghargai, dan peduli, dimulai dari menerima diri sendiri. Menerima diri sendiri itu bukan berarti mementingkan diri sendiri, tetapi kita harus mengasihi dan menerima diri kita sendiri. Janganlah kita membenci diri kita sendiri, entah karena disebabkan oleh cacat fisik apa pun, mungkin karena kurang percaya diri dengan penampilan diri sendiri, ataupun keadaan sosial ekonomi kita. Ingat, setiap diri pribadi kita adalah bait Roh Kudus yang diperoleh dari Allah, dan kita sudah bukan miliki kita sendiri melainkan sudah menjadi milik Allah.
  3. Gagal membuat miniatur: Berkas tak ditemukan
    Memelihara kesehatan
  4. Gembala Jemaat kita, Pdt Sutadi Rusli, sejak bulan Juli 2011 telah memberikan visi "Ayo Hidup Sehat".

    Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu! (1 Korintus 6:19-20)

    Tuhan ingin agar kita memuliakan Dia dengan tubuh kita dan bukan malah merusaknya dengan makanan-minuman yang tidak sehat, merokok, dan lain-lain. Tuhan menyuruh kita untuk mengasuh dan merawati tubuh kita sendiri.

    Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, karena kita adalah anggota tubuh-Nya. (Efesus 5:29-30).

Kesimpulan dan saling mendoakan

Mari kita hidup sehat jasmani maupun rohani, sehingga kita dapat mengasihi sesama kita karena kita telah mengasihi diri sendiri.

Sharingkan: Apakah kita telah melakukan hidup sehat untuk diri kita sendiri, keluarga, dan lingkungan? Bagaimana dengan makanan-minuman kita?