Memiliki jiwa penerobos

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 9 Januari 2014 06.42 oleh Leo (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{unified info | templatetype=matericool | tipe = umum | judul = Memiliki jiwa penerobos | minggu = 41 | tahun = 2013 | readmore = {{{readmore|}}} | infobox = {{{info...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Lalu majulah ia ke Baal-Perasim, dan Daud memukul mereka kalah di sana. Berkatalah Daud: "Allah telah menerobos musuhku dengan perantaraanku seperti air menerobos." Sebab itu orang menamakan tempat itu Baal-Perasim. (1 Tawarikh 14:11)

Pendahuluan

Dalam kamus Bahasa Indonesia, menerobos artinya melawan arus, mengalahkan, membuat sesuatu yang baru. Secara implisit bisa diartikan bahwa jika kita berani menerobos/melakukan terobosan, berarti harus melakukan sesuatu yang aktif dan siap pula untuk menghadapi situasi yang tidak enak/berat/lain dari pada yang lain.

Isi dan sharing

Dua kali ayat Firman Tuhan mencatat kejadian di Baal-Perasim, di mana Daud memukul kalah musuhnya di sana, yaitu di 1 Tawarikh 14:11 dan 2 Samuel 5:20. Kalau Alkitab mencatat sesuatu hal lebih dari sekali, berarti ini adalah sesuatu yang penting kita perhatikan. Daud mengakui bahwa Allah-lah yang menerobos musuhnya sehingga bisa dikalahkan, tetapi Daud tidak tinggal diam [hanya menunggu Allah bekerja], melainkan dia melakukan suatu usaha, aktif bergerak, menerobos dengan maju berperang melawan musuhnya!

Kunci memiliki jiwa penerobos:

  1. Motivasi yang benar
  2. Melakukan terobosan karena mau merubah keadaan dari yang tidak baik menjadi lebih baik, jika kita melakukan terobosan dengan motivasi supaya dilihat orang/dihormati orang, maka nasibnya bisa seperti Raja Saul yang akhirnya ditolak oleh Allah.
  3. Keahlian (skill)
  4. Daud tidak akan bisa melakukan terobosan jika tidak punya keahlian berperang, dia tidak bisa mengalahkan Goliat jika tidak dilatih terlebih dahulu untuk mengalahkan singa dan beruang. Demikian juga kita harus selalu mengasah kemampuan (mengembangkan talenta) untuk mengalahkan tantangan/masalah yang ada
  5. Keberanian untuk menghadapi resiko
  6. Segala sesuatu ada resikonya, jika kita tidak berani mengambil resiko, maka tidak akan terjadi apa-apa dan kita juga tidak akan maju, nyaman saja dengan kondisi kita, tidak ada perubahan. Justru karena berani menghadapi resiko (ditolak, dihina, bahkan dibunuh di kayu salib), Tuhan Yesus sudah melakukan terobosan dengan menyelamatkan kita dari maut.
  7. Taat kepada Firman Tuhan
  8. Ada seorang Hamba Tuhan yang mendefinisikan worship/penyembahan dengan kata ketaatan. Artinya jika kita menyembah Tuhan, kita juga harus mau taat total kepada seluruh firman-Nya. Sebelum kita melakukan pekerjaan/mengambil suatu keputusan, bawa hal tersebut dalam doa dan jika Tuhan memerintahkan sesuatu, just obey, taat saja dan lakukan; niscaya apa yang kita kerjakan/putuskan akan Tuhan buat berhasil, Tuhan sendiri yang menerobos melalui kita!

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kita harus peka terhadap situasi di sekitar dan memiliki keberanian untuk melakukan terobosan jika melihat sesuatu yang tidak sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, walau hal itu mungkin akan menghadapi tantangan. Namun selama kita memiliki kunci jiwa penerobos, maka Tuhan sendirilah yang akan membela kita. Amin! HNP

Dalam kamus Bahasa Indonesia, menerobos artinya melawan arus, mengalahkan, membuat sesuatu yang baru. Secara implisit bisa diartikan bahwa jika kita berani menerobos/melakukan terobosan, berarti harus melakukan sesuatu yang aktif dan siap pula untuk menghadapi situasi yang tidak enak/berat/lain dari pada yang lain.