Spirit of excellence

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 3 September 2013 02.31 oleh Leo (bicara | kontrib) (upd)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya. (Daniel 6:4)

Pendahuluan

Daniel adalah pribadi yang taat, setia di hadapan Allah, dan tekun berdoa. Dalam kisah Daniel, kita tahu bahwa ia terbiasa berdoa, memuji dan menyembah Allah tiga kali sehari. Dalam kondisi apapun dia terus berdoa dengan disiplin. Firman Tuhan katakan, takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7), sehingga tidak mengherankan bahwa Daniel memiliki roh yang luar biasa, sepuluh kali lebih cerdas, dan bahkan melebihi para pejabat tinggi raja. Daniel adalah seorang pahlawan yang berkenan di hadapan Tuhan.

Isi dan sharing

Ada beberapa sikap yang menjadi pilihan Daniel yang dapat menjadi teladan bagi kita:

  1. Makan dan minum semua untuk kemuliaan Tuhan
  2. Daniel mempunyai kesempatan di mana dia bisa menyantap makanan santapan raja dan anggur setiap hari, tapi Daniel memilih untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan anggur. …Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. (1 Korintus 10:31)
  3. Daniel sadar bahwa segalanya adalah anugerah Tuhan
  4. Daniel dikasihi oleh Raja, dia dapat menafsirkan mimpi Raja, dia memiliki hikmat yang melebihi para pejabat Raja, tapi Daniel tidak memegahkan dirinya karena dia tahu bahwa segalanya adalah karya Allah. Rasul Paulus mengatakan, sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! (Roma 11:36)
  5. Setia dan mengandalkan Tuhan
  6. Daniel mengambil respons untuk berdoa dan bertanya kepada Allah untuk tugas-tugas yang diberikan Raja. Daniel tidak mengandalkan kekuatan sendiri. Bahkan ketika dia “dijebak” karena ibadahnya kepada Allah, dia tetap berdoa. Dan ketika dihukum masuk ke gua singa, dia tetap setia kepada Allah. Baik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. (1 Korintus 2:5)

Kesimpulan dan saling mendoakan

Apakah kita mau memiliki roh yang luar biasa, menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Allah? Mari merespons dengan benar dan saling mendoakan satu sama lain. Tuhan Yesus memberkati.

Daniel adalah pribadi yang taat, setia di hadapan Allah, dan tekun berdoa. Dalam kisah Daniel, kita tahu bahwa ia terbiasa berdoa, memuji dan menyembah Allah tiga kali sehari. Dalam kondisi apapun dia terus berdoa dengan disiplin.