Malam Natal 2023 Kemuliaan bagi Allah dan damai sejahtera di bumi (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 6 September 2024 07.07 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| name= Sutadi Rusli↵" menjadi "| name= Sutadi Rusli | type= pesangembala ")
Lompat ke: navigasi, cari

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya. (Lukas 2:14)

Shalom dan selamat malam, semuanya diberkati oleh Tuhan? Semuanya bersukacita di dalam Tuhan? Puji Tuhan! Kita perlu mengingat-ingat pada hari-hari ini, bagaimana Yesus 2000 tahun yang lalu, telah lahir seorang Juru Selamat untuk setiap Saudara dan saya. Tema kita pada malam hari ini diambil dari Lukas 2:14,}}

Kemuliaan bagi Allah di tempat yang maha tinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.

Kenapa para malaikat bersama dengan bala tentara surga memuji-muji Tuhan? Suatu pujian yang luar biasa. Tentu ada satu peristiwa yang spesial. Bala tentara artinya jumlah yang begitu banyak. Kejadian apa yang begitu spesial sehingga mereka perlu memuji-muji Tuhan? Karena Juru Selamat dunia telah lahir, Yesus Kristus nama-Nya!

Kenapa perlu Juru Selamat lahir ke dunia ini? Kenapa Bapa di Surga perlu mengutus anak-Nya untuk bersama-sama kita dua ribu tahun yang lalu. Rupanya untuk menjawab satu hal yang tertera dalam Roma 3:23,

Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,

#1 Sadar kita adalah orang yang berdosa

Dalam Lukas 15, setiap kali Natal, saya selalu diingatkan akan kisah seorang anak bungsu yang hilang. Anak bungsu ini datang kepada Papanya untuk membagi hak warisannya. Anak ini benar-benar kurang ajar, bisa dibilang, bagaimana Papanya belum meninggal sudah ditagih warisannya. Dia dapat warisannya, lalu dia jual warisan itu, bukannya untuk dagang atau sesuatu yang berguna. Dia jual semuanya dan berfoya-foya.

Akhirnya terjadi bencana kelaparan. Habislah semua hartanya sampai sudah tidak punya apa-apa untuk dimakan, bahkan minta ampas babi saja tidak dikasih. Kisah anak bungsu itu bisa dibilang secara pribadi adalah gambaran dari saya. Saya anak bungsu dari tiga saudara. Anak bungsu ini keluar dari rumah Papanya. Saya dulu juga kenal Tuhan Yesus, Tuhan Yesus juga kenal saya. Tapi lalu saya merasa hebat, merasa kuat, merasa pintar, merasa bisa segala-galanya. Satu waktu Tuhan izinkan 'kejeduk'. Bukan kejeduk multipleks, gipsum. Tapi kejeduk sama beton! Rasanya benjol luar biasa. Tapi puji Tuhan, saat kejeduk beton, tidak bisa ke depan-ke belakang, ke kanan-ke kiri, akhirnya saya sadar, masih ada pintu di buka untuk jalan ke atas! Amin! Saya sadar, sehingga akhirnya kalau saya boleh ada sebagaimana saya ada hari itu, ini semuanya adalah anugerah daripada Tuhan! Jalan keluar itu tetap masih ada! Jalan keselamatan masih Tuhan bukakan bagi setiap orang-orang percaya! Haleluya!

Mari kita sadar! Ini anak bungsu dalam Lukas 15 akhirnya sadar. Kita juga perlu sadar hari-hari ini bagaimana kondisi kita, mungkin kita sudah berjalan terlalu jauh, kita sudah tinggalkan terlalu jauh perjalanan bersama Tuhan. Dulu mungkin Saudara kenal, Saudara percaya, tapi lalu dalam perjalanan hidup, Saudara ada yang meninggalkan Tuhan, ini saatnya di mana Tuhan mau memanggil kembali untuk kembali kepada rumah-Nya, di mana di situ ada keselamatan, di situ ada pertolongan, di situ ada berkat Tuhan, di situ ada pemulihan demi pemulihan yang luar biasa! Haleluya!

Ada yang bilang, Pak, kenakalan kejahatan saya sudah luar biasa. Ingat baik, Tuhan katakan, dosa merah seperti kirmizi pun, Dia sanggup buat putih seperti salju. Amin!

Kita diingatkan, dimulai dari menyadari kalau kita sudah mulai terlalu jauh, jangan sampai kita ada di point of no return. Tidak bisa kembali lagi. Selama kita ada kesempatan, gunakan sebaik-baiknya untuk kembali ke Rumah Bapa.

#2 Datang pada Tuhan dengan kerendahan hati

Anak bungsu ini dalam Lukas 15, dia sadar, lalu datang pulang kembali. Lukas 2:14, kenapa berita yang begitu dahsyat hanya disuarakan kepada kelompok kecil saja, para gembala domba? Berita sukacita di mana Yesus telah lahir, kok kenapa bukan kepada raja-raja, ahli-ahli Taurat, orang-orang Farisi, kenapa hanya kepada gembala?

Pada waktu dulu, gembala adalah orang yang tidak dianggap pada waktu dulu. Pekerja kasar. Lalu selain itu, pengertian lainnya adalah berbicara mengenai orang yang rendah hati. Amin! Saudara, mau mendengar panggilan Tuhan? Miliki kerendahan hati!

Kita perlu belajar dari Raja Daud. Dia dikatakan adalah orang yang berkenan kepada Tuhan. Waktu jatuh dalam dosa, diperingatkan Nabi Natan, tanpa menunda-nunda, dia langsung mengakui, iya, saya salah, saya berdosa. Dia sadar, dia datang kepada Tuhan dengan rendah hati, dan dia mengakui segala kesalahannya.

Lukas 2:14 katakan, damai sejahtera kepada orang-orang yang berkenan kepada-Nya.

Yohanes 14:27,

Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu. Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Siapa yang mau damai sejahtera? Dunia sudah penuh dengan kegelapan, orang sedang mencari damai sejahtera. Saya bilang, ngga bakal ketemu! Dunia makin jahat, mata ganti mata, gigi ganti gigi. Tapi kalau kita mau mendapatkan damai sejahtera yang murni, kita harus jadi orang yang berkenan kepada Tuhan.

Penutup

Bagaimana cara agar kita berkenan kepada Tuhan? Sederhana sekali, dua poin yang saya bagikan di atas:

  • Menyadari bahwa kita adalah orang yang berdosa, bersalah. Mari sebelum meninggalkan 2023, kita bereskan hati kita. Jangan masuk 2024 dengan hati yang menggerundel. Buang semua sakit hati itu, supaya kita mendapatkan damai sejahtera.
  • Datang pada Tuhan dengan kerendahan hati. Sebentar lagi Tuhan Yesus mau menjemput gereja-Nya.

Kalau kita sudah berjalan keluar dari rel-Nya Tuhan, ayo kita sadari kita salah, kita kembali menjadi orang yang berkenan. Dan waktu kita menjadi orang yang berkenan, kita akan mengalami damai sejahtera Tuhan.

Janganlah gelisah dan gentar hatimu!

Dan ada satu pesan yang Saudara perlu garis bawahi untuk memasuki tahun 2024, dari Yohanes 14:27c,

Janganlah gelisah dan gentar hatimu.

Katakan, janganlah gelisah dan gentar hatimu! Janganlah gelisah dan gentar hatimu!

Kita tidak tahu apa yang terjadi pada tahun 2024, tapi waktu kita pegang ini, Pesan Tuhan untuk kita mengalami damai sejahtera, dunia boleh digoncangkan, karena memang harus digoncangkan, tapi kita berada dalam kerajaan yang tidak tergoncangkan! Kita berada dalam kerajaan yang tidak dapat digoncangkan, yaitu kerajaan Tuhan Yesus Kristus! Amin!

Mari kita memasuki tahun 2024 ini, kita benar-benar mengalami damai sejahtera, di mana Tuhan ingatkan kita, jangan gelisah dan gentar hati setiap Saudara!

Tuhan Yesus memberkati!

Video