Kuduskanlah dirimu! (9 Weeks of Breakthroughs) (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 25 Februari 2023 06.41 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| foto =" menjadi "| illustrationA5 =")
Lompat ke: navigasi, cari
Kuduskanlah dirimu!
Buletin 9 Weeks of Breakthroughs.jpg
9 Weeks of Breakthroughs
PeriodeMinggu IV
Tanggal30 Oktober 2010
OlehPdt Sutadi Rusli
SebelumnyaBeribadah menurut cara yang berkenan (Pdp Paulus Daniel Santo)
SelanjutnyaDipulihkan dengan hati dan roh yang baru (Pdt David Sulardi)
Buletin #06

Hari ini kita dalam minggu keempat 9 Weeks of Breakthroughs, dan rupanya jemaat yang datang semakin banyak, dan hari ini saya diberikan informasi pada jam 06.42 sudah ada 807 jemaat yang datang. Mari kita tetap bersemangat terus, kita terus ada dalam gelombang yang luar biasa pada hari-hari ini.

Saudara yang dikasihi Tuhan, memang bukan kebetulan kalau saat kita memulai 9 Weeks of Breakthroughs ini meninggalkan tahun 2010 memasuki 2011, kita percaya bukan hanya untuk memasuki 2011 tapi mempersiapkan sampai kedatangan Tuhan menjemput gereja Tuhan. Saudara yang dikasihi Tuhan, nanti pada tanggal 24 Desember 2010 kita akan merayakan Natal bersama-sama pada pukul 17.00 sore di Gelora Bung Karno. Dan waktu kemarin sore saya berbincang-bincang dengan Bapa Rohani kita, Pak Niko, apa yang menjadi tema kita dalam Natal pada tahun 2010 ini, ternyata tema yang disampaikan untuk meninggalkan tahun 2010 adalah tema yang sama seperti yang disampaikan oleh Pak Renthona tadi yaitu dalam Lukas 3:4b, Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya.

Tanpa kita sadari, pada waktu kita mau meninggalkan 2010 dan memasuki tahun 2011 dan tahun-tahun ke depan, kita sedang mempersiapkan jalan bagi Tuhan. Dan Tuhan berpesan juga bahwa subtemanya yaitu luruskan jalan bagi-Nya. Jalan yang bengkok pada hari-hari lalu kita luruskan agar kita nanti saat Tuhan datang kembali kita dapat berjumpa dengan Tuhan Yesus Kristus.

Tuntunan-tuntunan Tuhan terus berjalan dengan sungguh luar biasa.

Yosua 3:2-5,

Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan, dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya-- hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya--maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu." Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu." Berkatalah Yosua kepada bangsa itu: "Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib di antara kamu."

Yosua 3:15-17,

Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai-- maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Jaga jarak 2000 hasta

Saya tertarik dengan kata-kata jagalah jarak dua ribu hasta dari tabut perjanjian itu. Jarak 2000 hasta itu cukup jauh, kira-kira 900 meter jauhnya, hampir 1 kilometer. Apa makna dari jagalah jarak 2000 hasta ini?

Saudara coba renungkan, pada waktu itu ada satu kumpulan rombongan yang begitu banyak orang yang mengikuti perjalanan Yosua, mereka akan memasuki tanah perjanjian. Lalu Tuhan katakan, rombongan ini harus berjarak kurang lebih 900 meter dari tabut perjanjian. Saudara bayangkan, seandainya mereka mendekat dengan tabut perjanjian ini, mepet sekali, tentu sulit untuk orang yang di bagian belakang untuk bisa melihat tabut ini. Tapi karena diberi jarak cukup jauh, maka semua bisa melihat kepada tabut perjanjian ini.

Dari jarak yang ditentukan ini, ada pesan Tuhan kepada kita bahwa:

Pesan #1: Tuhan Yesus bisa "dilihat" bahkan Dia mengasihi setiap umat manusia

Tidak ada satu kelompok pun yang bisa menghalangi kita, tapi kita semua dapat bertemu Tuhan Yesus Kristus secara pribadi lepas pribadi. Apa pun yang menjadi kepentingan kebutuhan Saudara, Saudara dapat langsung datang kepada Tuhan Yesus Kristus. Saudara dapat langsung berdoa pada Tuhan Yesus Kristus.

Hari-hari ini kita sedang diajar, jangan pernah bergantung kepada manusia, pendeta, hamba-hamba Tuhan. Kalau ada sesuatu dalam rumah tangga Saudara, mari nomor satu jangan telepon pendeta atau hamba-hamba Tuhan, tapi telepon Tuhan Yesus Kristus, Saudara punya hotline yang langsung pada Tuhan Yesus Kristus! Kalau terjadi sesuatu yang tidak ada lagi hubungan telepon, listrik, komunikasi, bagaimana Saudara mau menghubungi hamba Tuhan untuk meminta dukungan doa? Bukan saatnya lagi kita seperti itu, tapi sudah saatnya kita harus bergantung penuh dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Bangun hubungan Saudara pada Tuhan, intim dengan Tuhan, jangan tergantung lagi pada manusia, tapi kita bergantung penuh dalam nama Tuhan Yesus Kristus.

Saudara akan mengalami sendiri, Allah kita masih tetap dulu sekarang dan selama-lamanya mengasihi kita, melakukan banyak perbuatan ajaib, mujizat-mujizat untuk kita.

Pesan #2: Jangan lagi mempermainkan Tuhan Yesus Kristus

Galatia 6:7, Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya.

Saudara, bukan waktunya lagi mempermainkan Tuhan. Saudara mungkin bertanya bagaimana Saudara mempermainkan Tuhan? Ada orang-orang Kristen yang begitu mudah untuk jatuh bangun dalam dosa. Mereka berkata, "Ah tidak apa hari ini saya dosa, saya melakukan kejahatan, kecurangan, nanti hari Minggu saya ke Gereja, berdoa minta ampun sama Tuhan, masuk Perjamuan Kudus, dosa saya dibereskan lagi dalam Tuhan." Saudara kemudian kembali lagi ke dunia usaha, Saudara tiba-tiba jatuh lagi dalam dosa, pikir tidak apa-apa tinggal datang lagi bertobat lagi nanti toh semua akan selesai dengan mudah. Saudara, bukan saatnya lagi kita mempermainkan kasih Tuhan. Saudara jangan terus menerus jatuh dalam dosa. Tapi mari, pada waktu tahu salah, kita bertobat sungguh-sungguh. Bertobat itu berputar 180 derajat, bukan 360 derajat kembali lagi berbuat dosa. Kita berbalik dari jalan-jalan yang jahat kembali kepada jalan yang benar.

Saudara, jangan mempermainkan kasih Tuhan. Orang-orang pikir dalam Kirsten begitu gampang, kasih Tuhan tidak pernah berkesudahan. Itu betul, tapi Tuhan juga memiliki kesabaran dalam hidup kita, Dia juga mau melihat kesungguhan hati dalam hidup kita. Jangan sampai satu waktu Saudara akan ditinggalkan, tapi kita sungguh-sungguh mau bertobat, benar-benar berpegang dalam Yesus Kristus.

Pesan #3: Pandanglah hanya kepada Tuhan Yesus Kristus

Waktu tabut ada di depan, seluruh orang Israel diajak untuk memandang tabut perjanjian. Ini berbicara mengenai dalam hal apa pun juga, pandanglah dan bergantunglah hanya pada Tuhan Yesus Kristus.

Ada seorang ibu minta didoakan karena suaminya pergi tercantol wanita lain. Tentu sebagai hamba Tuhan, kita katakan agar bergantung hanya pada Tuhan. Tapi ternyata Ibu ini hanya tahan sebentar, tidak lama kemudian dia cari jalan lain yang dipikirnya jalan pintas yang mempercepat pemulihan bagi keluarganya. Dia bergantung pada kekuatan "orang-orang pintar". Memang kelihatannya dalam waktu singkat selesai, tapi perjalanan keluarga itu bukan makin baik tapi makin morat-marit.

Tapi kalau dalam Tuhan, apa yang Tuhan lakukan pasti menjadi sempurna, pertolongan-Nya sempurna. Waktu kita mengalami masalah, waktu Tuhan izinkan kita mengalami suatu tantangan-tantangan, Saudara harus mengerti bahwa sebenarnya Saudara sedang berurusan dengan Tuhan. Saudara pribadi sedang berurusan dengan Tuhan. Baik urusan suami, istri, anak-anak, apa pun juga adalah urusannya Tuhan. Tapi kita sebenarnya sedang diproses Tuhan, pada waktu kita makin melekat dan sungguh-sungguh dalam Tuhan, maka pergumulan apa pun yang rasanya tidak mungkin bagi kita, itu sangat mungkin bagi Tuhan Yesus Kristus.

Dengarkan baik, waktu kita sedang alami masalah, Tuhan sebenarnya sedang berurusan dengan kita, dia mau bawa kita ke level lebih tinggi, dia mau bersihkan kita agar lebih bersih lagi, agar kita tampil sebagai garam dan terang dalam keluarga kita, dan itu akan menarik banyak jiwa datang bertekuk lutut mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan.

Kuduskanlah dirimu

Ini menjadi tema pada hari ini, kuduskanlah dirimu. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena dia akan bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus. Saudara yang mau bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus, tidak ada kata lain, kuduskanlah dirimu!

Saya ingat satu cerita, ada satu anak kecil bermain-main di luar rumahnya, main lumpur, hujan-hujanan, berguling-guling di tempat yang kotor. Papanya melihat dari dalam rumah lalu memanggil agar dia masuk ke dalam. Oleh papanya dimandikan, pakaiannya digantikan.

Waktu sudah bersih, Papanya lihat ada yang masih dipegang oleh anaknya. Papanya tanya, "Apa yang masih kamu pegang? Coba kamu kasih lihat sama Papa!" Anak ini masih berusaha sembunyikan, tapi pelan-pelan akhirnya dikasih pada Papanya. Ternyata di tangannya ada seekor kodok buduk! Bukankah itu adalah kita semuanya? Kita sudah dicuci bersih dari lumpur dosa oleh darah Yesus Kristus, tapi kita masih suka bawa-bawa kodok-kodok buduk ini ke sana kemari. Saya tidak tahu apa kodok buduk dalam hidup Saudara. Pagi ini harus kita lepaskan dalam nama Yesus Kristus! Jangan lagi simpan dosa, kodok-kodok buduk ini mesti dibuang dalam nama Tuhan Yesus Kristus. Apa pun juga bentuknya. Bagian Saudara yang sudah dibersihkan oleh Tuhan, jangan lagi kita menyimpan dosa, tapi marilah kita semua memiliki kekudusan, kita pasti diberkati dan pasti bertemu dengan Tuhan Yesus Kristus.

Barangsiapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan

Yosua 3:15-17,

Segera sesudah para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu--sungai Yordan itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai-- maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho. Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Pada waktu imam-imam mengangkat tabut perjanjian dan menapakkan kakinya ke dalam Sungai Yordan, maka air sungai itu terbelah dua, menjadi seperti dam.

Sungai Yordan pada waktu musim kering itu hanya pendek mungkin lebarnya hanya sepuluh meter. Tapi pada waktu musim hujan dan banjir, lebarnya bisa sampai ratusan meter. Waktu imam-imam menapakkan kakinya, sungai itu tiba-tiba menjadi kering, akhirnya orang-orang Israel bisa lewat di sungai Yordan. Kata lain Sungai Yordan adalah the river of death (sungai kematian). Orang Israel masuk ke sungai Yordan ini menjadi gambaran pada waktu sekarang ini, kita semua sudah mengerti apa yang Tuhan minta dalam hidup kita: barangsiapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Setiap orang percaya itu perlu dibaptis selam dalam nama Yesus Kristus.

Pada waktu kita dibaptis selam, kita memberikan satu komitmen pada Tuhan. Orang yang akan dibaptis, sebelumnya dicelupkan ke air akan didoakan, "Pada hari ini engkau mati dalam kehidupan yang lama dan kamu akan bangkit dalam kehidupan yang baru dalam nama Yesus Kristus." Hamba Tuhan kemudian mencelupkan Saudara ke dalam air.

Mari beri diri kita dibaptis, saya juga rasanya kadang-kadang mengelus dada, ada jemaat-jemaat yang sudah pergi ke gereja, bukan hanya sebulan-dua bulan, tapi ternyata masih ada banyak yang belum dibaptis selam.

Rasanya sedih, kenapa harus ditunda-tunda? Tadi Pongky sudah sampaikan, ada hamba Tuhan menyampaikan "4D", salah satunya adalah delay, menunda-nunda, "ah ngga apa-apa, waktunya masih panjang, masih ada Minggu besok, masih ada lagi waktu", dan itu menjadi bagian Iblis yang menyebabkan kita tidak bisa diselamatkan. Ini banyak hal, termasuk hal baptisan.

Beberapa hari lalu saya menerima satu pesan Tuhan yang berkata bahwa waktunya untuk Tuhan datang sudah tidak ada lagi. Sudah amat-amat singkat. Acara perjamuan duduk bersama anak domba yang kudus, Yesus Kristus, sudah dipersiapkan. Kedatangan Tuhan sudah amat-sangat singkat.

Jangan Saudara tunda-tunda lagi. Pemberesan satu sama lain, jangan tunda-tunda lagi, semua ganjalan satu sama lain, bereskan segera, secepat mungkin satu sama lain bereskan.

Saya ingat sebuah kesaksian hamba Tuhan ketika ikut acara di Jakarta, dalam perjalanan pulang dia diingatkan Roh Kudus untuk memberikan salah satu jasnya pada hamba Tuhan yang melayani di pedalaman. Tapi dia tidak peka, dia tunda, waktu Tuhan katakan "Berikan", tapi dia tunda terus. Dia kemudian pulang ke daerahnya di Jawa Timur, dan waktu sampai di Jawa Timur, koper dan seisi kopernya hilang semuanya. Dia menyesal tapi terlambat, nasi sudah menjadi bubur. Kalau dia berikan, sebetulnya tentu ada perlindungan dalam nama Yesus Kristus, tapi karena dia menolak yang Tuhan perintahkan, akhirnya dia mengalami sesuatu yang menyakitkan untuknya. Tapi dia belajar, dan biarlah pengalaman ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Jangan tunda apa yang Tuhan perintahkan dalam hidup kita.

Mungkin sehabis acara ini ada yang Tuhan suruh dalam hidup Saudara. Ayo jangan tunda lagi, ayo beri diri Saudara dibaptis, mungkin rekonsiliasi, apa pun juga yang Tuhan sudah katakan sekian lama, ayo jangan tunda lagi, kita lakukan, supaya kita didapati kudus pada waktu Dia datang menjemput kita.

Penutup

Pada pagi hari ini ada banyak pesan Tuhan yang sudah kita dengar, mari biar hidup kita persiapkan jalan bagi kedatangan Tuhan, luruskan jalan bagi-Nya. Mungkin hari-hari yang lalu perjalanan Kekristenan kita ada begitu banyak lika-likunya, ada begitu banyak hal yang menyimpang ke kanan dan kiri. Tuhan perintahkan luruskan jalan bagi-Nya, bagi raja kemuliaan yaitu Tuhan Yesus Kristus.

Kita bersyukur, kita memiliki Allah yang mengasihi kita. Saudara diajar untuk terus bergantung hanya kepada Dia. Jangan mencari manusia dan bergantung pada manusia, terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, tapi diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan.

Goncangan akan makin kuat ke depan, mari persiapkan diri kita lebih lagi pribadi lepas pribadi, memandang dan bertemu hanya dengan Tuhan Yesus Kristus. Tuhan ingatkan kepada kita jangan lagi mempermainkan kasih Tuhan. Memang Dia Allah yang mengasihi kita, tapi jangan buat itu jadi satu permainan dalam hidup Saudara, tapi biarlah kita bertobat sungguh-sungguh dalam nama Yesus Kristus. Pertolongan kita hanya dalam nama Yesus Kristus.

Mari kita renungkan sejenak, Saudara masih memegang apa dalam hidup Saudara, dosa apa pun yang masih Saudara pegang, Tuhan katakan buka dan buang dalam nama Yesus Kristus. Mungkin sudah bertahun-tahun Tuhan ingatkan dan kita masih menunda-nunda membuang dosa yang kita genggam terus menerus. Biar pagi hari ini kita buka tangan kita dan serahkan dosa ini dalam nama Yesus Kristus.

Saudara mungkin sudah diingatkan lama Saudara untuk dibaptis selam, dan masih menunda-nunda sampai pagi ini. Ini adalah pesan Tuhan bagi kita, jangan tunda-tunda, apa pun yang menjadi pesan Tuhan bagi kita.

Amin.