Sorak sorai kemenangan (Pdt Andi Panggabean, MA)
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Malam Terobosan |
Tanggal | Rabu, 10 November 2010 |
Gereja | GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya |
Lokasi | Gedung Lautan |
Kota | Bogor |
Khotbah lainnya | |
Sebelumnya | |
Selanjutnya |
|
Shalom, hari ini kita akan mempelajari sedikit mengenai shofar dan apa kuasa di balik shofar. Saya belajar mengenai shofar di Israel, tidak semua orang bisa meniup shofar, dan para peniup shofar adalah orang-orang yang luar biasa di mata Tuhan.
Saya baru pulang dari GBI Rayon 15 Palembang, yang digembalakan oleh Pdt Sapta Jaya Tandi, gerejanya ada di Musi Palem Indah. Dalam ibadah Malam Pengurapan tersebut, datang lebih kurang 1000 orang, dan saat kami menyanyi memuji Tuhan, lalu saya meniup shofar yang ada di mimbar gereja tersebut. Ketika shofar itu ditiup sampai yang ketujuh kali, jemaat yang ada di depan dan di balkon pada rebah. Di situ saya melihat bukti dari apa yang saya pelajari di Israel tentang shofar, benar-benar luar biasa. Nanti kita lihat ada beberapa poin, apa saja yang terjadi saat shofar ditiup.
- Dalam pada itu Yerikho telah menutup pintu gerbangnya; telah tertutup kota itu karena orang Israel; tidak ada orang keluar atau masuk. Berfirmanlah TUHAN kepada Yosua: "Ketahuilah, Aku serahkan ke tanganmu Yerikho ini beserta rajanya dan pahlawan-pahlawannya yang gagah perkasa. Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala. Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."
- Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN."
Tanah Kanaan harus diusahakan
Saudara yang dikasihi Tuhan, kita tahu perjalanan bangsa Israel keluar dari empat ratus tahun perbudakan Mesir dan empat puluh tahun di dalam padang gurun. Ketika mereka akan memasuki Tanah Perjanjian Kanaan, mereka dituntun Tuhan untuk masuk lewat Yerikho. Pada zaman sekarang kalau kita ke Israel, maka kita akan masuk lewat dua pintu, satu yang berbatasan dengan Mesir, Taba Border di selatan. Dan perbatasan lewat negara Yordania, dengan dua pintu, Sheikh Hussein Crossing dan Allenby Bridge.
Tapi bangsa Israel pada waktu itu bukan masuk lewat perbatasan-perbatasan ini, tapi mereka masuk melalui Yerikho. Cerita ini sebenarnya merupakan tipologi dari gambaran hidup Saudara dan saya. Kita ada yang masih berjalan di padang gurun untuk masuk ke tanah Kanaan kita. Tanah Kanaan tidak cuma bicara tentang sorga, tapi juga cita-cita kita.
Saya katakan pada anak-anak saya, sekolah itu adalah padang gurun dan nanti kalian akan masuk tanah perjanjian waktu lulus. Bagaimana dengan kita? Tanah Perjanjian Saudara mungkin adalah pernikahan, mungkin pekerjaan. Semua kita pasti punya padang gurun dan tanah perjanjian kita sendiri.
Persoalannya, waktu kita masuk ke Tanah Perjanjian, ternyata tidak langsung melihat susu dan madu. Justru kebalikan, ketika bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, bukannya susu dan madu yang dihadapi, tapi mereka justru melihat tembok yang besar, sebuah keadaan yang mengerikan, ada raksasa-raksasa di Yerikho. Jadi, perjuangan kita bukan hanya di padang gurun, tapi juga waktu masuk ke Tanah Perjanjian. Ternyata Tanah Perjanjian pun harus diolah supaya Saudara boleh menikmati susu dan madu. Jangan naif bahwa waktu kita masuk ke Tanah Perjanjian lalu kita akan langsung menikmati susu dan madu. Tidak! Saudara masih harus meruntuhkan tembok Yerikho, mengalahkan orang-orang raksasa di Yerikho, dan masih harus mengusahakan tanah yang masih berbatu-batu.
Yang namanya tanah berbatu itu tidak mungkin ditanami, tapi dengan kepandaiannya, oleh orang Israel tanah berbatu itu diusahakan. Hasilnya, bisa Saudara lihat pada zaman sekarang ini, tanah Israel itu adalah tanah yang subur dan berlimpah susu dan madu. Sangat berbeda kalau kita bandingkan dengan tanah di sekitarnya, yaitu di Mesir dan Yordania yang tandus, padahal datarannya sama saja. Ini semua karena bangsa Israel dipilih Tuhan, sehingga mereka jadi pandai. Saudara, jangan terbalik, bukan karena mereka pintar lalu mereka dipilih Tuhan, tapi karena mereka dipilih Tuhanlah maka mereka menjadi pintar. Katakanlah kalau pada zaman itu Tuhan datang dari sorga ke Tarutung, Batak, maka orang Bataklah yang IQ-nya akan jadi pintar, sementara orang Israel akan jadi orang biasa! Pelajaran rohani yang bisa kita tarik dari sini adalah kalau kita mau jadi pintar, pandai, dan maju dalam Tuhan, maka izinkan Tuhan yang memilih engkau! Dan umat pilihan Tuhan pasti berkualitas!
Saudara jangan pernah patah arang dan berkata, Tuhan hanya memilih yang kaya dan pintar. Kalau engkau mau jadi kaya dan pintar, izinkan dirimu untuk dipilih oleh Tuhan. Banyak orang yang tidak mau dipilih. Sebagai contoh yang sederhana, ketika Gereja memberikan mandat kepada Saudara, banyak yang sering berkata "jangan saya, yang lain saja". Itu namanya tidak mau dipilih oleh Tuhan.
Kalau kita saat ini sedang jalan di padang gurun, punya doa untuk masuk Kanaan. Tapi setelah masuk Kanaan, jangan Saudara berpikir kalau masuk Kanaan lantas ongkang-ongkang kaki. Tanah Kanaan adalah tanah perjanjian, Tuhan janjikan susu dan madu. Tapi apa yang harus kita lakukan? Kita harus berjuang! Hidup ini tidak pernah selesai dari perjuangan. Ada orang yang targetnya lulus S1. Setelah lulus, apa sudah selesai hidup ini? Tidak, dia harus berjuang cari kerja, lalu dia juga harus berjuang untuk naik pangkat. Tanah Kanaan harus diusahakan.
Saya bertanya-tanya, kenapa mereka harus masuk melalui Yerikho? Tanah Israel begitu luas dan Yerikho itu hanya kecil saja dan ada di bawah. Kita tahu bahwa Yerikho itu ada lebih kurang 380 meter di bawah permukaan laut. Sementara, pusat Israel yaitu Yerusalem kira-kira 50 meter di atas permukaan laut. Tuhan tidak berkata bahwa biarkan saja bangsa itu ada di situ, kamu cari tanah Kanaan yang lainnya, toh masih luas. Apa yang harus dilakukan bangsa Israel? Bangsa Yerikho harus dikalahkan! Saudara dengar, itulah yang sekarang terjadi dengan Palestina. Kalau Yerikho tidak dikalahkan, Tuhan tahu, bangsa itu akan jadi duri dan bisa masuk menyerang. Makanya Tuhan suruh membersihkan bangsa Yerikho itu.
Jadi, Saudara yang dikasihi Tuhan, kita harus mengusahakan Tanah Kanaan. Bisa jadi dalam perjuangan Saudara ada raksasa-raksasa dan itu yang harus dikalahkan.
Shofar harus berada di depan Tabut Tuhan
Firman Tuhan berkata agar bangsa Israel kelilingilah tembok itu selama enam hari, satu kali keliling setiap harinya, dengan catatan tidak boleh keluar suara apa pun. Tapi pada hari ketujuh, mereka harus mengelilingi tujuh kali, dan itu pun masih harus diam. Setelah yang ketujuh kalinya, ada tujuh peniup sangkakala, mereka harus bersorak bersama-sama dengan tiupan sangkakala dengan suara yang nyaring.
Yosua 6:6, Kemudian Yosua bin Nun memanggil para imam dan berkata kepada mereka: "Angkatlah tabut perjanjian itu dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut TUHAN."
Tabut Tuhan ada di belakang peniup shofar. Jadi paling depan adalah peniup shofar. Apa maksudnya? Gereja punya tradisi, begitu datang, tidak langsung khotbah tapi ada pujian penyembahan terlebih dahulu. Pengkhotbah adalah pembawa tabut, pembawa firman. Tapi yang di awal adalah pujian dan penyembahan, sebagai gantinya shofar. Makanya Saudara harus menghargai puji-pujian dalam Gereja. Pujian dalam gereja bukan untuk "sambil menunggu jemaat"! Engkau menyanyi bukan "sambil", tapi kita menyanyi bagi Tuhan.
Mungkin ada yang suka terlambat ke gereja, karena menganggap pujian tidak penting! Tuhan tidak berkata, tabut di depan, shofar di belakang. Tidak! Shofar di depan!
Apa sebenarnya kuasa dari sangkakala atau shofar itu? 1 Tesalonika 4:13-18, tentang bagaimana keadaan orang yang sudah mati dan bagaimana keadaan kita yang masih hidup pada kedatangan Tuhan, pada ayat ke-16, sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit.
Ada dua poin tentang shofar dari ayat-ayat ini, yaitu ketika shofar itu ditiup maka:
- Menarik kedatangan Hadirat Tuhan
- Yang mati dibangkitkan
#1 Menarik kedatangan Hadirat Tuhan
Yang pertama, ketika Saudara meniupkan shofar, dan bagi yang belum punya shofar, gantinya adalah menyanyi memuji Tuhan, maka Saudara sedang menarik kedatangan Tuhan. Kalau kita eksegesis dengan Mazmur 22:4 dikatakan di atas puji-pujian Tuhan bertakhta dan bersemayam. Ketika kita meniup shofar, ada hadirat Tuhan yang datang. Orang belum didoakan, kesembuhan sudah terjadi.
Ketika di Palembang, saya meniup sangkakala, ada orang yang sebelah matanya juling, saat itu bisa normal kembali. Padahal belum didoakan. Dia juga heran dengan mujizat itu. Sudah didoakan, diurapi dengan minyak, tidak ada yang terjadi, tapi pada saat sangkakala ditiup, mujizat terjadi.
Jadi, Saudara, ketika sangkakala ditiup, kita menarik kedatangan Tuhan!
Saya punya kebiasaan tiap pagi meniup shofar di rumah. Kami pagi-pagi mezbah keluarga, bersama istri dan anak-anak, lalu saya menumpangkan tangan kepada mereka dengan berkat imam. Ini untuk para bapak, berikan kepada rumah tanggamu berkat imam. Saya mengajak Bapak dan Ibu untuk menghafalkan berkat imam ini dari Bilangan 6:24-26.
Bilangan 6:23, "Berbicaralah kepada Harun dan anak-anaknya: Beginilah harus kamu memberkati orang Israel, … Dari semua kalimat doa berkat, inilah berkat yang redaksinya berasal dari Tuhan sendiri, bahkan dalam ayat ini Tuhan katakan harus!
- TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
- TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
- TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
- ( Bilangan 6:24-26)
Biasanya setelah saya berdoa dan memberkati mereka, saya meniup sangkakala bersama-sama dengan anak-anak saya. Mental rohani kita adalah menarik hadirat Tuhan datang. Apalagi ditambah berkat imam, maka percayalah, dari terbitnya matahari sampai terbit lagi, 24 jam penuh, Tuhan beserta dengan kita! Berkat itu dalam bahasa aslinya adalah barakh. Definisinya adalah semua yang baik yang berasal dari Tuhan.
Gereja yang saya gembalakan bernama Gereja Rasuli Indonesia Jemaat "Berkat". Di Jakarta, kami terhitung sebagai salah satu gereja yang teraniaya. Kami 14 tahun berjalan di padang gurun, kami menggunakan sudah 13 tempat. Ada yang diusir, ditutup, diancam mau diserang. Bahkan terdahsyat adalah pada malam takbiran 2002, tempat yang kami sewa untuk ibadah itu dibakar, menurut laboratorium forensik diduga sabotase. Puji Tuhan, kami sekarang sudah punya satu tempat, kami melangkah dengan iman, jemaat kami belum sampai 100 jemaat dengan 80% menengah ke bawah. Tapi saat Tuhan berkata masuk tanah perjanjian, maka kita harus turut masuk. Kami menabur benih, dan membeli tempat di Mal Gandaria City, sebuah mal baru di Jakarta Selatan.
Baru saja kami beribadah Agustus 2010 lalu, kami sudah mendapatkan keberatan dari pesantren yang tinggal di luar mal tersebut. Bahkan mereka sempat datang, masuk ke ruang ibadah, dan difoto-foto. Saya menguatkan jemaat dengan ayat Firman Tuhan. Ketika bangsa Israel masuk ke Tanah Perjanjian, tidak langsung menikmati susu dan madu, mereka masih harus berjuang melawan Yerikho, ada raksasa di sana. Saudara, sebuah tempat yang kita masuki pertama, kita tidak tahu apakah ada roh jahat yang bertahun-tahun bahkan ribuan tahun pernah tinggal di tanah itu. Itu yang harus diikat. Salah satu supaya kita bisa menang adalah shofar. Perhatikan baik, saya mengajar okultisme dan demonology. Ketika shofar ditiup, yang bergetar adalah roh jahat di udara, mereka tidak tahan mendengar shofar. Mereka trembling!
Untuk membeli tempat ini, kami mengumpulkan dana. Saya terharu, jemaat kami yang kebanyakan menengah ke bawah itu mau menabur. Ada yang jualan kue, keuntungan 700 rupiah diberikan kepada saya untuk pengumpulan dana.
Jemaat kami yang 20% yang menengah ke atas, salah satunya adalah Pongki Jikustik, mengusulkan untuk membuat CD lagu-lagu rohani. Pongki adalah seorang artis papan atas dan memiliki sebuah studio di rumahnya. Kami membuat CD "Rumah Bapa" untuk pengumpulan dana ini, seluruhnya gratis, Gereja tidak mengeluarkan dana sedikit pun. Total dalam CD ini ada 8 lagu, penyanyinya ada Pongki Jikustik, Bobby "One Way", Nugie, Lea Simanjuntak, Piyu dari grup Padi, juga ada Pongky Prasetyo dari Giving My Best, dan mereka semua tidak dibayar sepeser pun karena mereka tahu ini buat Tuhan. Saya beri kesaksian, dalam tiga bulan ini, 3000 CD sudah habis. Feedback yang kami dapat, begitu banyak yang diberkati luar biasa oleh CD ini.
#2 Yang mati dibangkitkan
1 Tesalonika 4:16, Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit;
Dengar baik-baik, ketika sangkakala ditiupkan, maka ada satu kebangunan bahkan kebangkitan. Tidak hanya yang rohani, apa pun bisa dibangkitkan. Ekonomi Saudara sedang mati suri? Mungkin tidak kolaps tapi sudah lama tidak ada pembeli, mati suri. Mungkin kasih dalam keluargamu mati suri. Semua itu bisa dibangkitkan dengan puji-pujian. Mungkin ada sel-sel kanker yang mematikan sel-sel baik yang lain. Ketika shofar ditiup, yang mati bangkit!
Kalau ada yang sakit, Saudara pasangkan CD lagu-lagu rohani, karena dalam lagu-lagu itu ada kuasa Firman, sehingga yang mati dalam tubuhnya bisa bangkit. Di tokomu, pasang musik rohani, ada kebangkitan dalam puji-pujian. Pujian adalah gantinya shofar.
Saudara yang dikasihi Tuhan, tiupkanlah sangkakala, nyanyikan pujian bagi Tuhan, maka yang mati bangkit!
Tembok Yerikho diruntuhkan
Yosua 6:5, Apabila sangkakala tanduk domba itu panjang bunyinya dan kamu mendengar bunyi sangkakala itu, maka haruslah seluruh bangsa bersorak dengan sorak yang nyaring, maka tembok kota itu akan runtuh, lalu bangsa itu harus memanjatnya, masing-masing langsung ke depan."
Ketika Saudara memuji Tuhan, ketika shofar ditiup, maka apa pun tembok-tembok yang saat terjadi dalam rumah tangga, ekonomi, pribadi, pelayanan, kita katakan dengan iman, kita nyatakan runtuh dalam nama Yesus! Kita bisa menerobos masuk ke dalam!
Mungkin selama ini Saudara mau berlari tapi selalu babak belur terhalang tembok, saudara bisa menerobos, salah satunya adalah dengan shofar, memuji Tuhan. Dan saat Saudara memuji Tuhan, maka temboknya runtuh. Tembok itu runtuh bukan ke arah luar, tapi ke dalam, dan menimpa para raksasa-raksasa Yerikho, mengubur semua raksasa-raksasa itu hidup-hidup. Raksasa-raksasa, yaitu kuasa kegelapan, akan dikalahkan dengan memuji Tuhan. Amin!
Karena itu, Saudara harus banyak memuji Tuhan. Bukan tidak boleh menyanyikan lagu pop, tapi Saudara harus memperbanyak porsi lagu rohani. Maka segala tembok-tembok yang menghalangi hidupmu akan runtuh karena kuasa Tuhan!
- Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
- Pages using DynamicPageList3 parser function
- ArticleLink pages that already existed
- Khotbah
- Khotbah Andi Yosef Panggabean
- Khotbah 2010
- Khotbah GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya
- Khotbah Malam Terobosan
- Malam Terobosan
- Unified info article
- Unified info article 2010
- Article 2010