Teladan Alkitab tentang berdoa yang dipimpin roh (1)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 17 Juli 2018 13.51 oleh Leo (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal. (Kolose 1:9-10)

Seperti telah kita lihat, Tuhan memanggil kita lewat berbagai cara untuk berdoa dengan tidak jemu-jemu. Setiap hari, setiap cara, setiap aspek hidup harus dihadapi melalui doa yang dipimpin oleh Roh. “Dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh” (Efesus 6:18). Sebagai tambahan dari panggilan untuk berdoa ini, Firman Tuhan juga memberikan kepada kita teladan ilahi mengenai doa. Dua renungan kita selanjutnya akan membahas contoh-contoh Alkitab perihal doa yang dipimpin Roh.

Rasul Paulus selalu berdoa untuk orang-orang percaya di Kolose: “kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu.” Kehendak Allah menjadi pesan utama dari Roh Kudus yang harus didoakan oleh Paulus: “Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan.” Kehendak Tuhan dinyatakan di dalam Firman-Nya. “Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu” (1 Tesalonika 4:3). “Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu” (1 Tesalonika 5:18). Untuk sungguh-sungguh mengerti kehendak Allah dibutuhkan pengertian ilahi: “Segala hikmat dan pengertian yang benar.” Tentunya hal ini dikerjakan oleh Roh Kudus. “Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran” (Yohanes 16:13).

Tuhan memberitahukan kepada kita kehendak-Nya bukan sekedar agar kita tahu. Mengetahui kehendak Tuhan akan memimpin kita untuk tinggal di dalam kehendak-Nya. “Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal.” Tuhan ingin kita hidup sesuai dengan kehendaknya. “Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus” (Filipi 1:27). Ia ingin agar kita menyukai hal-hal yang menyenangkan Dia, bukan yang menyenangkan diri sendiri: “Ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan” (Efesus 5:10). Tuhan ingin berkarya agar hati kita seperti hati Daud. “Aku suka melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada dalam dadaku” (Mazmur 40:9). Mengisi hati kita dengan kehendak Allah adalah inti dari karya Injil kasih karunia. “Aku akan mengadakan perjanjian baru” (Yeremia 31:31). “Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka” (Yeremia 31:33). “Ialah membuat kami juga sanggup menjadi pelayan-pelayan dari suatu perjanjian baru” (2 Korintus 4:6). Hidup dalam doa dan pengandalan kepada kasih karunia Allah akan membuat kita menjadi “hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah” (Efesus 6:6).

Doa

Ya Allah, aku ingin sepenuhnya hidup oleh karena kehendak-Mu, menyenangkan Engkau dengan segala cara. Oleh karena Firman-Mu, berikanlah kepadaku pengertian akan kehendak-Mu. Ajar aku untuk berdoa dipimpin oleh Roh Kudus, supaya kasih karunia-Mu menuntun aku melakukan kehendak-Mu. Amin.