Teladan Alkitab dari berdoa yang dipimpin roh (2)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah, dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar, dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang. (Kolose 1:9-12)

Dalam perenungan kita sebelumnya, kita mempelajari contoh dari doa yang dipimpin oleh Roh. Pada dasarnya doa yang demikian memohon untuk dapat mengetahui dan melakukan kehendak Allah. “Kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna, sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal.” Sekarang, kita akan melihat contoh lain dari Alkitab mengenai doa yang dipimpin oleh Roh.

Aspek penting dari kehendak Allah adalah agar kita menghasilkan buah untuk Dia: “Kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik.” Kelimpahan kasih karunia Allah dapat menghasilkan banyak pelayanan dalam hidup kita. “Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan” (2 Korintus 9:8).

Inti dari kehendak Allah adalah: “Bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah.” Semakin mengenal Allah adalah hal yang paling esensi dalam hidup ini. “Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya” (Filipi 3:8). Rasul Paulus menulis doa ini di dalam surat kepada jemaat di Efesus: “Dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar” (Efesus 1:17). Ayat inti dari pelajaran kasih karunia memperlihatkan adanya hubungan antara kasih karunia Allah dengan pengenalan akan Dia. “Bertumbuhlah dalam kasih karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus” (2 Petrus 3:18).

Hal penting lain dari kehendak Allah adalah kekuatan rohani: “Dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya.” Dengan kasih karunia-Nya sebagai kekuatan kita, tidak ada batas dari apa yang dapat kita lakukan. “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku” (Filipi 4:13). Ingatlah, kekuatan tersebut seringkali diberikan untuk alasan yang tidak kita duga: “Untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar”

Aspek terakhir dari kehendak Allah adalah ungkapan terima kasih. “Dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.” Karena semua kekayaan rohani ini adalah karena kasih karunia Allah kepada mereka yang berdoa dengan rendah hati dan penuh kepercayaan, tidak heran jika Allah mengingatkan agar kita senantiasa mengucap syukur.

Doa

Ya Bapa, aku memiliki kerinduan yang mendalam untuk dapat berbuah dalam pelayanan kepada-Mu. Aku sungguh-sungguh ingin mengenal Engkau lebih lagi. Aku sangat membutuhkan kekuatan yang dari pada-Mu. Dan hatiku melimpah dengan ucapan syukur kepada-Mu. Di dalam iman dan kerendahan hati aku berseru kepada-Mu! Amin.