Mengejar perkenanan Tuhan

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 November 2022 15.29 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - " | nama =" menjadi " | name=")
Lompat ke: navigasi, cari

“Sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal…” (Kolose 1:10)

Di dalam Alkitab, banyak diceritakan mengenai orang-orang yang hidup dalam rencana Tuhan, oleh karena mereka hidup berkenan kepada-Nya. Kepada Musa, Allah telah menjumpainya dan berbicara muka dengan muka seperti dua sahabat.

“Dan TUHAN berbicara kepada Musa dengan berhadapan muka seperti seorang berbicara kepada temannya.“ (Keluaran 33:11).

Tuhan juga sangat berkenan dengan kehidupan Samuel dan ia hidup semakin disukai oleh manusia dan Tuhan.

“Tetapi Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.“ (1 Samuel 2:26)

Sebagai akibatnya, Tuhan selalu menyertai perjalanannya dan tidak satupun dari Firman-Nya yang dibiarkan gugur.

“Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satu pun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.“ (1 Samuel 3:19).

Tuhan menyebut Daud seorang yang berkenan di hati-Nya, atau Maria sebagai hamba yang berkenan dan Yesus sebagai anak yang dikasihi dan dikenan Allah! Dan masih banyak lagi tokoh-tokoh yang lain. Hidup yang berkenan di hati Tuhan adalah hidup yang disertai takut akan Tuhan.

“TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. “ (Mazmur 25:14).

Hidup takut akan Tuhan berarti berusaha hidup untuk berkenan dengan cara setia dan taat melakukan kebenaran Firman-Nya. Tuhan ingin menemui orang-orang yang berkenan di hati-Nya sehingga Ia pun rindu untuk bergaul, berbicara dan memberitahukan segala rahasia-Nya. Pertanyaannya adalah: Apakah kita juga memiliki kerinduan untuk hidup berkenan kepada Tuhan dan mendengar semua rahasia-Nya ? Tidak ada cara lain selain kita harus memiliki hidup yang berkenan di hati Tuhan.

Sebab itu juga kami berusaha, baik kami diam di dalam tubuh ini, maupun kami diam di luarnya, supaya kami berkenan kepada-Nya. (2 Korintus 5:9)

Jadi ada keinginan dan usaha dari kita untuk hidup berkenan di hadapan Tuhan. Milikilah sebuah kerinduan untuk membangun hubungan yang intim dan akrab dengan Tuhan melalui doa, pujian, penyembahan dan Firman-Nya. Bagaimana dengan Anda?

KEJARLAH PERKENANAN ALLAH LEBIH DARI SEGALA YANG PATUT UNTUK DIKEJAR.

Sumber