Mengikuti rencana Tuhan (Eloy Zalukhu, MBA)
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 15 Mei 2022 |
Gereja | GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya |
Lokasi | Online |
Kota | Bogor |
Video | Rekaman YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Shalom Saudara, tema yang kita renungkan dalam beberapa menit kedepan Rencana Tuhan baik bagi kita dan memuliakan namaNya.
Saudara-Saudara, mengikuti itu harusnya dimulai dulu dengan kata yang berbeda lagi namanya adalah mengenal, bagaimana dapat mengikut jika mengenal saja tidak. Ternyata dari Kitab Kejadian sampai Wahyu cara kerja Tuhan tidak pernah menyatakan kehendakNya secara utuh. Bagaimana saya dapat mengikuti rencana Tuhan karena saya tidak benar-benar mengenal rencana itu secara detail. Jika ada satu pemuda masuk ke dalam ruangan ini, meminta kunci mobil saya, lalu saya berikan. Saudara-Saudara dapat berpikir mengapa kuncinya dikasih. Siapa pemuda ini? Kemudian saya akan menyampaikan Saudara tidak perlu khawatir karena saya tahu pemuda ini, saya sudah mengenalnya selama 10 tahun dan he is good, karakternya terpuji dan teruji. Sehingga saya memberikan kunci mobil itu walaupun saya tidak tahu akan diapakan mobil ini, but I know him personally.
Bapak dan Ibu kita perlu mengenal siapa yang memberikan rencana. Akhir dari renungan ini adalah Saudara-Saudara akan lebih tenang menghadapi badai hidup, karena kita hidup di tengah-tengah kondisi yang uncertain sekali. Bahkan pemimpin bisnis, pemilik bisnis yang begitu hebat selama bertahun-tahun tidak dapat memprediksi apa yang akan terjadi 1 tahun ke depan. Jika tidak hati-hati kita dapat masuk ke dalam pemikiran overthinking bahkan depresi. Bagi Saudara yang saat ini kehidupan berjalan baik, Saudara mendapatkan 10 kali lebih baik dibandingkan apa yang pernah Saudara minta dari Tuhan, ini pun akan menolong Saudara supaya tetap bijak di dalam menggunakan waktu, talenta, dan rejeki yang Tuhan anugerahkan.
#1 Tuhan punya rencana indah bagi dunia yang diciptakan-Nya
- "Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Perhatikan kata Kita itu huruf besar. Ini percakapan antara Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Saudara-Saudara dengan pemahaman yang baik diilhami oleh Roh Kudus, kita tahu ada Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus dimulai dari Kejadian 1:26. Demikian juga dengan Kejadian 12:1. Setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, apakah Tuhan berhenti? Tidak, God has a plan. Ketika Tuhan memanggil Abraham dan Abraham disuruh pergi ke satu tempat dan Tuhan berkata :
- "Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu;"
Abraham tidak tahu akan pergi ke mana, tapi God has a plan. Bahkan kemudian kita membaca kitab di dalam Kejadian bagaimana Yusuf dibuang oleh saudara-saudaranya, dan dituduh, dijatuhkan hukuman masuk ke dalam penjara. Kejadian 50:20, Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya : "Memang kamu telah mereka-rekakan" artinya kamu sudah merencanakan yang jahat terhadap aku, but God has a plan yaitu "Maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar." Bahkan setelah Bangsa Israel dibuang 400 tahun lamanya. Tuhan memanggil Musa dan berkata "Aku mendengarkan rintihan, tangisan umat-Ku, kamu pergi dan bawa mereka pulang." Bahkan jika kita loncat ke Perjanjian Baru, Galatia 4:4, di situ Paulus berkata "dan setelah tiba waktunya, Tuhan datang untuk menebus kita."
Empat tahap sejarah dunia
Saudara-saudara jika kita lihat sebenarnya dunia ini ada 4 tahapan :
- Creation
- The Fall
- Redemption
- Restoration
Tuhan menciptakan
Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Apakah Tuhan berhenti? No.
Tuhan berikan penebusan
Sekarang kita masuk ke dalam era restorasi sampai nanti Tuhan datang dan membawa kita kembali tinggal bersamaNya di Sorga.
#2 Tuhan punya rencana indah untuk setiap umatNya
- "Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."
Jika Saudara hanya mengingat satu hal saja dari renungan pagi ini, ingat kalimat berikut ini: "Keyakinan meyakini bahwa Tuhan punya rencana indah bagi dunia yang diciptakan-Nya, dan tujuan hidupku, makna hidupku, ada di dalam tujuan besar itu." seperti tadi Adam dan Hawa diciptakan ada di dalam rencana besar Tuhan bagi dunia, Abraham ada di dalam rencana besar Tuhan, karena nanti dari arahan Abraham lahirlah Ishak dan Yakub, sampai kepada Daud, dan kemudian Kristus lahir. Yusuf menemukan tujuan dan makna hidupnya di dalam grand plan Tuhan, demikian juga Paulus dan seterusnya. Tetapi kalimat yang ada di layar.
Itu beda sekali dengan kalimat berikutnya : "Aku punya tujuan, dan saya berdoa bahkan merayu Tuhan supaya Tuhan membantu saya dalam mencapai impian ini." Saudara-Saudara sering yang mana? Kelihatannya spiritual sekali Bapak/Ibu, tetapi sebenarnya di kalimat yang kedua yang menjadi tuhan bukan Tuhan, tuhannya adalah diri kita. We don’t want that.
#3 Tuhan tidak menyatakan seluruh rencananya
Oleh karena itu kenalilah Tuhan agar kita dapat merespons seperti Abraham. Ini sama seperti orang tua kepada anak-anaknya, kita punya rencana indah bagi anak kita tetapi kita tidak menyatakannya secara utuh karena menit kita menyatakannya, mereka akan banyak bertanya bahkan dapat melarikan diri, karena mereka belum mampu mengerti apa yang sedang kita pikirkan bagi mereka, sehingga orang tua berkata “Nak, I love you, dan aku punya rencana indah bagimu, tetapi aku tidak akan menyatakan seluruhnya saat ini, trust papi mami.” Tuhan mau mengatakan hal yang sama, trust Him.
#4 Rencana Tuhan tidak akan gagal
Jika kita melihat apa yang terjadi mulai dari pandemi, lalu ada penyakit yang berbeda lagi, dan bagaimana kondisi ekonomi menekan setiap kita, kita mau melihat bahwa ternyata kadang-kadang di dalam rencana Tuhan yang besar, justru kita dapat mengalami penderitaan. Paulus di penjara karena injil, dan tadi jika kita melihat Yusuf dibuang oleh saudara-saudaranya dan masuk ke dalam penjara, ia juga dapat tergoda berpikir “Sepertinya rencana Tuhan gagal nih.” Pertanyaannya adalah “Bagaimana kondisi hidupnya hari ini, minggu ini? Bagaimana keluarga, sekolah, bisnis, hubungan dengan mertua, hubungan dengan rekan-rekan di kantor? Apakah ada kejadian minggu ini yang membuat Saudara berpikir kayaknya khusus bagiku rencana Tuhan sedang tidak berjalan.”
Saudara-Saudara seorang pemuda meminta untuk masuk universitas negeri, berdoa ternyata tidak diterima, karena dari keluarga yang sederhana secara keuangan terbatas sekali, akhirnya untuk belajar di universitas swasta tidak memungkinkan. Dia minta A, dia dapat B, dan dia merasa rencana Tuhan bagiku tidak terjadi. Tetapi dengarkan Saudara ada satu yang pemuda ini tidak tahu bahwa Tuhan dapat menggunakan B, kita tidak tahu B itu apa, tapi Tuhan tahu. Sampai akhirnya 5 tahun ke depan pemuda ini melihat ke depan dan berkata “Thank you God, karena ternyata B sepuluh kali lebih indah dari A yang kuminta 5 tahun yang lalu.”
#5 Rencana Tuhan memuliakan nama-Nya serta baik untuk kita
Karakteristiknya hanya dua: Apakah yang engkau lakukan ini membawa kemuliaan bagi Dia?, Apakah ini baik bagimu? Ini menjadi tricky, karena mendefinisikan baik itu subjektif sekali.
Saudara-Saudara, ada seorang Bapak Tua memiliki seekor kuda putih, dia miskin. Ketua desa, orang yang berpengaruh di desa itu senang sekali dengan kuda ini. Dia mengirimkan orang-orang ke rumah Pak Tua, dan orang-orang ini berkata “Pak Tua, Bapak ketua desa ingin sekali punya kuda ini, berapapun harganya akan dibayar.” Pak Tua ini berkata “Mohon maaf, ini bukan binatang peliharaan biasa, kuda ini seperti sahabat bagiku. Bagaimana mungkin kita menjual seorang sahabat.” Dua minggu kemudian kuda yang cantik ini keluar, lari dari kandangnya, dan sudah 10 hari tidak kembali, semua orang desa berkumpul berkata “Pak Tua, kamu bodoh sekali, coba kemarin bapak memberikan kuda itu kepada ketua desa, minta berapapun akan dibayar. Sekarang satu-satunya yang kau miliki pergi, dan semakin miskin.” Pak Tua mengatakan “Kalian terlalu cepat mengambil kesimpulan, hidup datang sepotong demi sepotong. Tidak pernah dalam keutuhan cerita. Yang kita tahu adalah kuda saya pergi dan sudah 10 hari tidak kembali. Apakah itu berkat atau kutukan, kita tidak tahu.” Hari ke 11 kuda ini kembali dan membawa 9 ekor kuda lain, kuda liar dari hutan dibawa pulang. Akhirnya semua orang desa berkumpul dan berkata “Pak Tua, ternyata kejadian kemarin bukan kutukan, ternyata itu adalah berkat lihat kuda-kuda ini tinggal dilatih dan dijinakkan saja, Pak Tua akan menjualnya dengan harga yang mahal dan menjadi kaya raya.” Pak Tua berhenti dan berkata “Kalian terlalu cepat mengambil kesimpulan, yang kita tahu kudaku pergi dan kembali di hari yang ke 11 membawa 9 kuda lain bersama dengannya, apakah itu berkat atau kutukan kita tidak tahu, karena hidup datangnya sepotong demi sepotong tidak pernah datang dalam keutuhan.”
Pak Tua memiliki anak usia 16 tahun lalu berpikir bahwa kuda-kuda liar ini harus dilatih. Waktu dilatih ada satu kuda yang jahat dan nakal, akhirnya anak muda ini dibanting, ditendang, dan satu kakinya patah. Semua orang desa berkumpul dan berkata “Pak Tua, ternyata kuda ini bukan berkat, ini kutukan.” Pak Tua mulai emosi dan berkata “Kalian terlalu cepat mengambil kesimpulan, yang kita tahu anakku kakinya patah ini kutukan atau berkat kita tidak tahu, karena hidup datangnya sepotong demi sepotong tidak pernah datang dalam keutuhan.” Mereka pulang, ternyata 2 hari kemudian pecahlah perang antara desa ini dengan desa tetangga, dan semua orang tua berkumpul di sekitar gubuk Pak Tua menangis dan berkata “Pak Tua, ternyata kaki anakmu patah itu berkat karena ketua desa menyuruh kita pergi berperang dan kemungkinan besar kita akan mati karena desa musuh kita jauh lebih banyak pasukannya dan lebih lengkap peralatannya, minimal anakmu tidak harus pergi berperang, anak-anak kami akan pergi dan tidak akan pernah kembali.” Pak Tua mengatakan “kalian terlalu cepat mengambil kesimpulan, yang kita tahu anakku ada di sini kakinya patah, anak kalian pergi, itu berkat atau kutukan kita tidak tahu, karena hidup datangnya sepotong demi sepotong.”
Saudara, Pak Tua berkata apakah ini berkat atau kutukan kita tidak tahu tetapi Yeremia 29:11 berkata “berkat”, karena Roma 8:28 bahwa Tuhan dapat menggunakan segala sesuatu bahkan kesalahan kita. Bulan Januari saya khotbah di sini dan saya memberikan judul khotbahnya Tuhan Mengontrol Segala Sesuatu, dan saya berbicara ada decrees by God, Tuhan tetapkan, ada yang permit by God, Tuhan ijinkan. Engkau mendapatkan si B walaupun meminta si A karena memang Tuhan menghendakinya demikian, dan ini seperti Yusuf. Pemuda tadi tidak masuk sekolah negeri karena waktu SMA dia tidak belajar baik-baik, tapi jika Tuhan mengijinkan engkau tidak masuk negeri. Percayalah bahwa Allah dapat menggunakan semua kesalahanmu, keramik yang pecah Tuhan poles dengan emas dan engkau menjadi indah bagiNya. Tuhan lebih peduli pada pertumbuhan karaktermu dan karakterku daripada kenyamanan sesaatmu.
Praktisnya mulai dari sekarang Bapak/Ibu berkata “Tuhan aku tidak tahu apa yang terjadi esok but I know you have a plan.” Kedua saya akan setia melakukan yang terbaik, jika Musa diberikan tongkat, apa yang ada padaku, jika itu dimulai dengan senyuman maka aku akan senyum dengan baik. Jika aku seorang karyawan aku berjanji tidak akan pernah terlambat masuk kantor, jika aku buka sebuah toko, setiap customer masuk aku berikan senyuman terindahku. Aku setia melakukan yang terbaik. Tuhan aku tidak tahu the whole plan, aku membuat planning harian dan tahunan, jika akhirnya Tuhan punya rencana yang berbeda, feelfree ubahkan itu, karena yang terpenting aku mau hidup di dalam rencana besar Tuhan bagi dunia. (MGT)