I Love You Papa

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 7 Desember 2021 02.50 oleh Sari (bicara | kontrib) (Baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

“maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu Kutukilah Allahmu dan matilah"

Ayub 2:9

Pendahuluan

Wanita Allah, orang yang sungguh-sungguh hidup beriman kepada Tuhan dapat terlihat bagaimana reaksinya ketika sesuatu yang buruk terjadi di dalam keluarganya, perkataan apa yang keluar bila bisnis, usaha suami sedang mengalami bangkrut atau jatuh?ketika anak-anak memiliki sifat nakal dengan tidak terkendali? apalagi sekarang saat sedang pandemi, banyak terjadi pengangguran, usaha omsetnya menurun, bagaimana sikap wanita?, istri Ayub pada saat menghadapi masalah, seluruh harta habis dan anak-anaknya meninggal seketika itu juga, dengan masalah yang sangat berat membuat hati istri Ayub pahit kepada suaminya dan juga pada Tuhan, sangat sakit baginya untuk mengatakan, i love you pah! Ayub 2:9-10 “Maka berkatalah isterinya kepadanya: “Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!” Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya”

Isi

Sebagai istri kita harus mengetahui bahwa musuh kita adalah iblis, dan kita harus mengetahui bagaimana mengalahkannya.

  1. Memiliki reaksi yang tepat
  2. Setiap orang siapapun pasti bisa terkena masalah, yang membedakan apakah orang tersebut sudah anak Tuhan atau belum terlihat dari cara orang tersebut menghadapi masalahnya, reaksi dari orang tersebut mestinya langsung datang pada Tuhan, bertanya apa yang harus saya lakukan Tuhan, sehingga masalahnya dapat diselesaikan dengan tenang.

  3. Melakukan Firman Tuhan dengan tepat (Efesus 5:22-24)
  4. Firman Tuhan katakan tunduklah kepada suami, artinya kita sedang melakukan firman Tuhan, tapi hati-hati kalau tidak maka iblis akan mudah menipu kita, tunduk kepada suami bukan pilihan tetapi perintah Allah untuk memperoleh hidup berkemenangan, tunduklah di dalam melakukan sesuatu dan bersukacitalah pada saat melakukannya supaya kuasa Allah turun dalam keluarga kudusNya, di dalam hidup suami dan anak-anak. Jangan keluar perkataan yang mendikte atau membantah suami, agar suami dapat tenang dan bijaksana sehingga doa-doanya tidak terhalang (1 Petrus 3:1-7)

  5. Perkataan yang benar (Yakobus 3:2)
  6. Perhatikan saat kita berbicara, jangan suka menambahi dan mengurangi. Barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang yang sempurna, perkataan yang keluar dari mulut kita dapat menodai seluruh kehidupan (Yakobus 3:6), istri Ayub sangat tertekan dengan keluarganya, dari orang terkaya menjadi termiskin, tetapi bukan berarti ia boleh berbicara sembarangan, karena itu setiap ucapan harus diperhatikan (Matius 12:36-37)

Penutup

Wanita, jika suami sedang menghadapi masalah harus lebih diperhatikan agar cepat pulih, daripada menggerutu lebih baik berseru di dalam doa kepada Tuhan (Mazmur 50:15), sering perkatakan berkat untuk suami.