WAIT

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 3 September 2024 02.26 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "ml-" menjadi "ms-")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari
Boy Arifin Djambek-20240407.jpgBoy Arifin Djambek-20240407-1x1.jpg
Inspirasi
Tanggal14 April 2024
PenulisPdt Boy Arifin Djambek
Sebelumnya
Selanjutnya

Dalam perjalanan hidup kita pasti selalu diwarnai dengan saat menunggu.

Dalam perjalanan hidup, kita pasti selalu diwarnai dengan saat menunggu.

  • Dari hal yang sederhana, saat bangun tidur di pagi hari ketika mau ke toilet sudah ada anggota keluarga kita di dalamnya, harus menunggu.
  • Mau sarapan, walau hanya mie instan, harus menunggu selesai dimasak.
  • Kopi instan pun harus menunggu air mendidih.
  • Mau ke kantor dengan kendaraan umum, harus menunggu kedatangannya.
  • Saat di jalan raya harus menunggu lampu merah berubah jadi hijau baru bisa jalan. Apalagi kalau macet, bisa jadi harus menunggu cukup lama.
  • Dalam pekerjaan harus menunggu waktu promosi kenaikan jabatan dan gaji.
  • Dalam usaha, harus menunggu dapat order yang memberikan hasil dan keuntungan.

Ada waktu tunggu yang singkat, ada waktu tunggu yang sedang, ada pula waktu tunggu yang lama bahkan sangat lama. Sebagai orang percaya, sama-sama kita menunggu kedatangan Tuhan Yesus kembali yang Alkitab catat sejak 2000 tahun lalu:

"Ya, Aku datang segera!" (Wahyu 22:20)

Dan sampai hari ini Tuhan belum datang kembali.

Nah, bagaimana kita sebagai anak-anak Tuhan bisa memanfaatkan waktu menunggu dengan baik sehingga kita tetap memuliakan Tuhan dan mendapat berkat saat menunggu?

Kata menunggu berasal dari kata dasar tunggu, yang dalam bahasa Inggrisnya: WAIT.

Berikut tips sederhana yang mudah diingat saat kita menunggu, ingat WAIT, yaitu:

  1. Worship
  2. Saat menunggu kita bisa mengisi dengan menyembah Tuhan yang Maha Hadir, yang ada bersama kita saat kita menunggu. Sehingga hati kita tetap tertuju kepada Tuhan dan memuliakan Tuhan, tidak menjadi jengkel dan marah-marah karena menunggu terlalu lama.

  3. Attitude
  4. Saat menunggu adalah saat terbaik kita menyadari bagaimana sikap hati kita. Sangat mudah saat menunggu yang menurut kita sudah kelewat batas, hati kita mulai galau, kecewa, emosional bahkan bisa sampai mengeluarkan kata-kata yang tidak baik. Saat itulah Roh Kudus pasti menyadarkan kita untuk memperbaiki attitude/sikap hati kita sehingga kita bisa tetap tenang dan menjadi saksi yang baik sebagai anak-anak Tuhan.

  5. Intercede
  6. Saat menunggu kita bisa berdoa syafaat buat orang lain, sehingga kita belajar tidak mementingkan diri kita sendiri, tetapi senantiasa memikirkan dan mendoakan kepentingan-kepentingan orang lain. Bahkan ketika menunggunya cukup lama, kita bisa bersyafaat untuk pemerintah dan bangsa Indonesia, bahkan bangsa-bangsa di dunia ini yang memerlukan keselamatan di dalam Tuhan Yesus Kristus.

  7. Thank You Lord
  8. Ada begitu banyak yang Tuhan sudah, sedang, dan akan berikan dalam hidup kita.

    Ratapan 3:22-23,

    Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!

    Nafas hidup, kesempatan/waktu, kesehatan, keluarga, pemeliharaan, perlindungan, dan lain sebagainya daftar panjang yang tidak ada habisnya akan perbuatan dan pemberian Tuhan dalam hidup kita.

    Saat menunggu kita bisa mengingat-ingat segala kebaikan Tuhan, dan berkata: Terima kasih Tuhan.

Efesus 5:16,

dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Tuhan Yesus memberkati.