Kuasa kebangkitan Kristus

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 24 November 2022 02.55 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=")
Lompat ke: navigasi, cari

“Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya...” (Filipi 3:10)

Paulus adalah seorang yang terus mengejar untuk lebih lagi mengenal dan mengalami kuasa kebangkitan Kristus di dalam hidupnya. Keinginan rasul Paulus yang terutama adalah mengenal Yesus dan kuasa kebangkitan-Nya, dan menjadi serupa dengan Tuhan Yesus dalam seluruh aspek kehidupannya, bahkan juga keserupaan dalam kematian-Nya (Filipi 3:10). Mengenal Pribadi Kristus dan mengenal kuasa kebangkitan-Nya sesungguhnya adalah hal yang penting untuk kemenangan kita setiap hari dalam perjalanan menuju tujuan Ilahi (divine destiny). Orang yang mengenal Tuhan akan menjadi kuat dan mampu bertindak atas tantangan. Orang yang hidup dalam kuasa kebangkitan-Nya tidak akan pernah dapat dikalahkan oleh masalah, kuasa iblis maupun tekanan dunia. Kuasa kebangkitan-Nya membuat kita hidup dalam otoritas Ilahi. Kuasa kebangkitan-Nya selalu menghidupkan pengharapan baru dan membuat kita bisa bangkit kembali.

Sejak kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian, kuasa kebangkitan yang ada di dalam Kristus itu diwariskan menjadi milik kita. Ia mau kuasa kebangkitan itu nyata menjadi pengalaman hidup kita.

Kuasa kebangkitan ini dicurahkan oleh Tuhan Yesus atas gereja-Nya saat pencurahan Roh Kudus. Diawali pada hari Pentakosta di Yerusalem (Kisah 2), dan terus berlangsung sampai akhir zaman. Hujan Roh Kudus di akhir zaman akan lebih lebat dari hujan awal Pencurahan Roh Kudus di Yerusalem. Peristiwa peringatan 100 tahun lawatan Tuhan di Azusa Street pada bulan April 2006, adalah momentum rohani bagi gereja masuk ke dimensi kuasa Roh Kudus. Pencurahan Roh Kudus di Azusa tahun 1906 telah menjadi gelombang revival yang mendunia. Gereja menjadi “Gereja-Kebangkitan” yang bergerak dalam kuasa kebangkitan-Nya dan mendemonstrasikan kuasa itu kepada dunia. Kita baru mengenang Hari Raya Pentakosta pada hari Minggu 12 Juni 2011. Gembala Sidang kita mengingatkan bahwa waktu-waktu ini adalah bulan-bulan masa Roh Kudus sedang berkarya dan manifestasi-Nya dinyatakan di tengah-tengah umat-Nya. Bahkan kita sedang menantikan kebangunan rohani, Gelombang Roh Allah yang sangat besar di Indonesia di depan kita ini. Pertemuan bangsa-bangsa Asia di bulan Oktober 2011 di SICC kita adalah untuk menyambut Roh Allah melawat gereja-gereja di Asia, terutama di Indonesia. Kita harus menyiapkan hati kita, kita mendoakannya, dan merindukannya agar mengalami pengalaman yang baru dalam kuasa Roh Kudus.

Apa yang harus kita lakukan untuk hidup dalam kuasa kebangkitan-Nya?

  1. Membangun hubungan pribadi dan menginginkan Roh Kudus lebih lagi
  2. Bangkitkan keinginan untuk mengenal lebih dalam dan mengerti dengan benar pribadi Roh Kudus. Sadarilah, Roh Kudus yang di dalam kita adalah kuasa kebangkitan.

    • Roma 6:4-5, ... sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa (kuasa Roh Kudus), demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru, ... kita juga akan menjadi... sama dengan kebangkitan-Nya.
    • Roma 8:11, ... Dan Jika Roh Dia yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di dalam kamu maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu ... oleh Roh-Nya
    • Efesus 1:19-20, ... dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai kekuatan kuasa-Nya, yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga.

    Kenyataan bahwa Roh Kudus yang adalah Roh Kebangkitan itu berada di dalam kita, sesungguhnya itu berarti kuasa kebangkitan sudah ada di dalam kita. Kuasa itu sudah tertanam di dalam diri kita. Selanjutnya adalah mengaktifkannya, supaya termanifestasi .

  3. Hidup oleh Roh dan berjalan dipimpin oleh Roh.
    • “Karena itu hiduplah oleh Roh....” (Galatia 5:16)
    • “….baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.”' (Galatia 5:26)
  4. Mengandalkan hikmat dan kekuatan Roh Kudus.
    • “ …Ia memberikan … Roh hikmat dan wahyu (Roh Kudus) …” (Efesus 1:17-19)
    • “… dengan keyakinan akan kekuatan Roh … “ (1 Korintus 2:4-5)

    Ketika kita memutuskan mau hidup oleh Roh, maka sesuatu yang dari Allah akan nyata saudara alami. Dengan selalu bertanya dan mau mengandalkan hikmat Roh Kudus, dengan selalu bersandar dan mengandalkan kekuatan dan pertolongan Roh Kudus, kuasa kebangkitan-Nya mengalir ke dalam hati kita. Iman kita bertumpu di atas keyakinan kuasa kebangkitan-Nya. Ketika kita berjalan mengikuti arahan dan tuntunan Roh Kudus, maka kuasa kebangkitan-Nya dimanifestasikan di dalam kita.

    Karena itu bergaul akrablah dengan Roh Kudus, tinggal dalam hadirat-Nya terus-menerus, andalkan Dia setiap saat, maka kuasa kebangkitan itu nyata di dalam saudara.

Sumber