Mensyukuri segala musim

Dari GBI Danau Bogor Raya
Revisi sejak 18 November 2022 16.58 oleh Leo (bicara | kontrib) (Penggantian teks - "| illustration= " menjadi "| illustration16x9= ")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Lompat ke: navigasi, cari

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. (Pengkhotbah 3:11)

Pendahuluan

Baca: Pengkhotbah 3:1-8

Dalam Pengkhotbah 3:1-8, Salomo menyadari akan adanya siklus kehidupan, Salomo mengatakan bahwa ada waktu untuk menanam dan untuk menuai, ada waktu untuk menangis dan untuk tertawa, ada waktu untuk meratap dan untuk menari, ada waktu untuk memeluk ada waktu menahan diri untuk memeluk, ada waktu untuk berdiam diri dan untuk bicara ada waktu mengasihi dan untuk membenci.

Sama seperti Allah yang menentukan cuaca, Dia juga mengatur siklus kehidupan manusia di bumi ini dalam keadaan susah dan senang, baik atau buruk semua Tuhan punya waktu buat setiap manusia dalam kehidupannya demikian juga kita juga tidak boleh menolak setiap keadaan yang baik ataupun buruk yang Dia ijinkan atas hidup kita. Pertanyaannya mengapa masih banyak di antara kita yang tidak dapat memahami bahkan terkadang menyalahkan Tuhan di saat situasi yang tidak baik terjadi?

Isi dan sharing

  1. Pemahaman yang salah tentang Tuhan (2 Korintus 12:1-10)
  2. Jika seseorang tidak memiliki pemahaman yang benar tentang Tuhan, maka dapat membuat orang tersebut sering menyalahkan Tuhan. Saat di mana dia mengalami hal-hal buruk dalam kehidupannya ataupun hal-hal yang terjadi di sekelilingnya (misalkan dalam kesehatan, pekerjaan, bahkan saat cuaca buruk sekalipun) bisa membuat seseorang tersebut menyalahkan Tuhan. Padahal semua yang ada di bawah bumi di atas langit merupakan kekuasaan dan Kedaulatan Tuhan termasuk kehidupan manusia itu sendiri dengan segala kondisinya yang dialami setiap harinya.

    Itu sebabnya mari kenalilah Tuhan dan Pribadinya melalui Firman Tuhan yang kita baca atau setiap kesaksian yang dialami oleh anak-anak Tuhan dalam setiap peristiwa dan kejadian-kejadian yang buruk yang mereka alami namun mereka sampai saat ini masih mengasihi Tuhan dengan sungguh-sungguh dengan Tuhan.

    Seperti yang pernah diucapkan oleh Rasul Paulus sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.

  3. Selalu berpikir negatif (Yohanes 16:1-3)
  4. Tuhan Yesus pernah berpesan kepada para muridnya demikian “Semuanya ini Kukatakan kepadamu supaya kamu jangan kecewa dan menolak Aku.”

    Pesan ini juga berlaku bagi kita sebagai pengikut-Nya yang artinya kapanpun dan di mana pun kita juga dapat mengalami hal-hal yang tidak baik seperti para murid Tuhan Yesus meskipun dalam masalah yang berbeda tidak seperti murid-murid Tuhan Yesus yang dianiaya dan siksa karena mempertahankan imannya kepada Tuhan.

  5. Merasa nyaman dan cukup (2 Petrus 1:5)
  6. Sebagian orang menyatakan bahwa kenyamanan merupakan penghalang atau penghambat dari kemajuan bagi pertumbuhan rohani seseorang, terkadang ada benarnya, intinya jika seseorang ingin bertumbuh dan berkembang dalam perkara rohani janganlah cepat puas dan berhenti, terlebih dalam pengenalan akan Tuhan dan Firman-Nya.

Kesaksian

Apakah Anda pernah berpikir negatif tentang Tuhan saat mengalami keadaan yang tidak baik?

Kesimpulan dan saling mendoakan

Tetaplah mengucap syukur atas segala hal yang kita alami dan tetaplah percaya kepada Tuhan.