Materi COOL Umum/2012-07: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
(baru)
k (upd unified info)
 
Baris 1: Baris 1:
{{materi cool
{{unified info | templatetype=matericool
| tipe  = umum
| tipe  = umum
| judul  = Pribadi yang berkenan: Sikap hati yang benar
| judul  = Pribadi yang berkenan: Sikap hati yang benar

Revisi terkini sejak 26 Juli 2013 06.13

Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi." (Kejadian 1:26)

Pendahuluan

Saat penciptaan, kita dijadikan Allah menjadi serupa dan segambar Dia, dan kita ditenun oleh Allah sendiri sejak dalam kandungan Ibu kita. Sejak awal, Tuhan sudah merencanakan yang baik bagi kita dan kita adalah anak-anak Allah yang berkenan di hadapan-Nya. Bagian kita saat ini adalah menjaga sikap hati kita sebagai pribadi-pribadi yang Tuhan mau yaitu pribadi yang berkenan.

Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. (Mazmur 139:13)

Isi dan sharing

Bagaimana kita tetap menjaga sikap hati kita sebagai pribadi yang berkenan?

  1. Miliki karakter Kristus
  2. Memiliki karakter Kristus, adalah sebuah proses perjalanan dan pembelajaran seumur hidup sampai akhirnya kita dapat menjadi serupa Kristus. Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup. (1 Yohanes 2:6)
  3. Hati yang berbelas kasihan
  4. Saat Tuhan Yesus melayani di bumi selama 3,5 tahun, di mana pun Dia berbelas kasihan terhadap orang banyak. Bukan hanya terhadap kelompok sendiri ataupun terhadap beberapa orang dekat-Nya saja, tapi Dia selalu berbelas kasihan terhadap orang banyak yang Dia jumpai. Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala. (Matius 9:36)
  5. Hidup dalam kasih
  6. Kita wajib hidup dalam kasih, bukan hanya kepada keluarga kita, orang tua kita, tapi juga kepada sesama kita di mana pun kita berada. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius 22:39)

Kesimpulan dan saling mendoakan

Kita telah mendapatkan pengurapan kasih, belas kasihan, dan mujizat dari Tuhan, mari miliki sikap hati yang benar dalam keseharian kita di marketplace maupun di mana pun kita berada. Terus belajar, jalani proses untuk menjadi serupa dengan Kristus, kita minta hati belas kasih Tuhan, dan kita hidup dalam kasih kepada sesama kita, sehingga kita menjadi pribadi yang berkenan di hadapan Allah.