Materi COOL Umum/2013-34: Perbedaan antara revisi
Dari GBI Danau Bogor Raya
baru |
k upd |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:Logo 12 Weeks of Wholeness.jpg|right|280px|border|link=12 Weeks of Wholeness]] | [[Berkas:Logo 12 Weeks of Wholeness-1x3.jpg|right|280px|border|link=12 Weeks of Wholeness]] | ||
{{materi cool | {{materi cool | ||
| tipe = umum | | tipe = umum |
Revisi per 24 Juli 2013 03.47
![]() | |
Materi COOL Umum | |
---|---|
Periode | Agustus 2013 |
Minggu | IV (2013-34) |
Tanggal | Jumat, 23 Ags 2013 |
Sebelumnya | |
Selanjutnya |
Demikianlah ketiga pasukan itu bersama-sama meniup sangkakala, dan memecahkan buyung dengan memegang obor di tangan kirinya dan sangkakala di tangan kanannya untuk ditiup, serta berseru: "Pedang demi TUHAN dan demi Gideon!" (Hakim-Hakim 7:20-22)
Pendahuluan
Gembala Sidang, Pdt Sutadi Rusli, menyampaikan pesan Tuhan mengenai Pasukan Gideon, yakni bagaimana kita harus memeriksa diri kita, berbicara mengenai komitmen, dan kesungguhan bagi setiap jemaat Tuhan untuk sungguh-sungguh taat kepada Tuhan dan kepada para pemimpin yang telah Tuhan tetapkan untuk memimpin kita.
Dalam Hakim-Hakim 7, 300 orang Pasukan Gideon yang dipilih Tuhan, dibagi lagi menjadi 3 pasukan masing-masing seratus orang. Pada waktu itu belum ada peralatan komunikasi seperti handphone, walkie-talkie, tapi mereka sungguh-sungguh menunggu instruksi pemimpinnya, yaitu Gideon. Mereka sungguh-sungguh berada dalam satu kesatuan hati, mereka unity dengan pemimpinnya.Isi dan sharing
Bagaimana agar kita tetap dalam satu tujuan sebagai prajurit yang telah dipilih Tuhan?
- Meneguhkan hati untuk komitmen Tuhan berpesan kepada Gideon untuk memeriksa barisan sampai ke lini terbawah, berbicara komitmen pasukan Tuhan. Kita harus berkomitmen nomor satu terhadap Tuhan, terhadap keluarga, dan setiap pelayanan yang Tuhan percayakan di dalam Tubuh Kristus. Dan kita meneguhkan hati untuk ada dalam satu kesatuan dalam para pemimpin rohani kita.
- Menetapkan diri berada dalam kesatuan Bila Pasukan Gideon yang telah dibagi menjadi 3 itu tidak unity, pastilah akan terjadi kekacauan. Tapi mereka tunduk pada Gideon, sekalipun perintahnya terdengar aneh, mau pergi berperang tapi malah dipersenjatai dengan sangkakala dan buyung kosong bersuluh (kendi kosong dengan obor)! Mereka pun bersatu hati, ketika Gideon meniup sangkakala dan memecahkan buyung di tangan, mereka semua mengikuti apa yang dilakukan Gideon, mereka satu visi dengan Gideon, sehingga berhasil memenangkan perang bahkan menawan dan membunuh dua raja Midian. Bayangkan, raja yang dikawal pasukan terbaik saja pada akhirnya bisa ditawan dan dibunuh oleh kelompok kecil pasukan Gideon! Kemenangan ini adalah hasil dari unity para pasukan Gideon yang dipilih Tuhan.
Kesimpulan dan saling mendoakan
Kita adalah bagian dari pasukan Tuhan yang telah terpilih. Mari terus berkomitmen dan tetap ada dalam kesatuan hati bersama para pemimpin kita.