Khotbah: 20211219-0900/HMH: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - "| illustration= " menjadi "| illustration16x9= ") |
k (Penggantian teks - " | nama =" menjadi " | name=") |
||
Baris 6: | Baris 6: | ||
| completename = Pdm Himawan Hadirahardja, MSc | | completename = Pdm Himawan Hadirahardja, MSc | ||
| | | name= Himawan Hadirahardja | ||
| event = Ibadah Raya | | event = Ibadah Raya |
Revisi per 18 November 2022 15.32
Ringkasan Khotbah | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Minggu, 19 Desember 2021 |
Gereja | GBI Jemaat Induk Danau Bogor Raya |
Lokasi | Ibadah Online |
Kota | Bogor |
Video | YouTube |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Shalom, senang sekali saya dapat melayani anda pada pagi hari ini. Ketika saya dihubungi untuk memberikan sharing Firman Tuhan, saya ditanya temanya, saya langsung terpikir satu istilah stronger together. Jika bersama-sama kita lebih kuat, permasalahannya bersama-sama dengan siapa?
Shalom, senang sekali saya dapat melayani anda pada pagi hari ini. Ketika saya dihubungi untuk memberikan sharing Firman Tuhan, saya ditanya temanya, saya langsung terpikir satu istilah stronger together. Jika bersama-sama kita lebih kuat, permasalahannya bersama-sama dengan siapa?
- "Tetapi orang Israel melakukan apa yang jahat di mata TUHAN; sebab itu TUHAN menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Midian, tujuh tahun lamanya, dan selama itu orang Midian berkuasa atas orang Israel. Karena takutnya kepada orang Midian itu, maka orang Israel membuat tempat-tempat perlindungan di pegunungan, yakni gua-gua dan kubu-kubu."
Saudara yang terkasih di dalam Kristus, Hakim-Hakim 6 merupakan suatu rangkaian. Sejak awal dalam Kitab Hakim-Hakim menggambarkan bagaimana kondisi Orang Israel sesudah masuk ke dalam tanah perjanjian. Mereka menikmati janji kelimpahan yang Tuhan janjikan ketika mereka masih di Tanah Mesir. Tetapi Alkitab mencatat justru mereka berbalik hati berkali-kali. Orang Israel berbalik kepada sebuah perilaku agamawi yang disebut sebagai sinkritisme, atau pola yang mencampuradukan satu Kekristenan dengan berbagai ajaran agama atau kepercayaan yang lain untuk mencapai satu keserasian atau keseimbangan. Dengan kata lain kompromi supaya harmoni. Perilaku ibadah mereka tidak lagi murni. Satu sisi iman mereka kepada Allah YHWH, tetapi di sisi lain pola mereka melakukan peribadatan mulai bercampur. Mereka mulai berkompromi dengan value yang dianut oleh orang-orang lokal yang tidak menyembah Tuhan.
Mereka meninggali rumah yang mereka tidak bangun, mereka makan buah dari pohon yang mereka tidak tanam, mereka mengambil air dari sumur yang mereka tidak gali. Selama 7 tahun Bangsa Israel ditindas oleh Bangsa Midian, mereka hidup dalam kubu-kubu perlindungan, dicekam ketakutan. Orang Israel mendapat cekaman ketakutan, mereka kehilangan kebebasan, kehilangan harta benda, bahkan mungkin juga kehilangan sanak saudara. Ketika saya mempersiapkan ini, tiba-tiba saya seperti ingat kayaknya familiar ya situasinya.
Selama 20 bulan lebih banyak dari antara kita yang hidup dalam cekaman kekhawatiran. Saudaraku, kita sama-sama tahu bahwa Bangsa Israel ditindas oleh Orang Midian karena kedegilan hati mereka. Ketika Tuhan bangkitkan hakim-hakim, mereka langsung bertobat. Tetapi begitu sudah berapa lama setelah musuh dikalahkan, kembali lagi mereka. Dulu waktu lagi tinggi-tingginya, ibadah doa banyak melalui Zoom, begitu sudah lebih lega mulai berkurang orang mengikuti doa. Dulu waktu awal-awal sedang bergumul banyak yang ikut COOL minta didoakan ini dan itu. Sekarang roda perekonomian mulai bergerak meskipun pelan, sudah mulai lengah. Diajak ibadah sudah malas, online saja.
Dalam kondisi seperti ini, sebentar lagi kita akan masuk dalam satu suasana atau periode di mana kita akan mengucapkan “Good bye 2021, dan Welcome 2022”. Gembala pembina kita Pak Ir. Niko sudah memberikan satu tema yang luar biasa tahun 2022, Tahun Paradigma yang Baru. Ada sesuatu yang baru yang Tuhan mau kerjakan, tapi dimulai dari kitanya juga harus berubah terlebih dahulu paradigmanya. Apa yang perlu kita lakukan dan persiapkan untuk masuk 2022?
Temukan dan Pulihkan Identitas Dirimu di Dalam Tuhan
Waktu Tuhan mau bangkitkan Gideon, malaikat Tuhan diutus dan menjumpai Gideon, dia menyapa Gideon dengan sebutan “Salam hai pahlawan.” Ketika Gideon mendengar panggilan itu, dalam dirinya muncul sebuah kontradiksi, paradoks. Nama Gideon sendiri artinya penghancur, tetapi gaya hidupnya Gideon tidak seperti seorang penghancur. Seperti Orang Israel yang lain dia juga bersembunyi di Gua, ketakutan. Gaya hidupnya seperti seorang pengecut dan pecundang. Makanya dia tidak langsung siap, “Pahlawan? Masa saya?”. Gideon ini minder karena dia double minority, dia dari kelompok terkecil dari Suku Manasye. Tidak hanya itu dia juga yang termuda di dalam keluarganya. Jadi Gideon sempat bergumul “yang benar saya pahlawan?”, karena selama 7 tahun gambar dirinya Gideon dirusak. Sepanjang 2020-2021, mungkin ada diantara kita, keluarga kita, sanak kita, yang terpontang panting, bisnisnya hancur, keluarganya berantakan, asetnya hilang satu per satu. Itu mulai menggerus kepercayaan diri, harga diri. Rupanya selama ini Percaya diri bukan karena siapa dia di dalam Tuhan, tapi karena dia memiliki koneksi yang banyak, dia memiliki kekayaan, begitu dihancurkan, digoncangkan, Tuhan ijinkan dihantam badai langsung goyah.
Bapak/Ibu/Saudara, ini waktunya kita bangkit. Gideon seperti halnya Orang-Orang Israel waktu itu, seperti halnya kita, perlu diingatkan kembali hari-hari ini. Dua hal yang Tuhan mau ingatkan kita :
Siapa Kita di Dalam Tuhan
- "Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
Kita yang harusnya mati oleh upah dosa kita, tetapi Thanks to Jesus, oleh karena Dia disalib 2000 tahun yang lalu, semua itu sudah dibayar lunas. Kita bukan lagi budak dosa, tetapi kita orang merdeka. Kita biji mataNya Tuhan, kita ahli waris kasih karunia, kita ini garam dan terang. Itu identitas kita dalam Tuhan. Bukan karena mobil kita banyak, bukan karena rumah kita bagus, bukan karena aset kita banyak. Iblis boleh ambil semua identitas Ayub tetapi dia tidak sekalipun kehilangan identitasnya di dalam Tuhan. Dia tetap berpaut kepada Tuhan, Tidak heran ketika Ayub menyadari dia harus berhenti mengeluh, dia mengalami Tuhan dengan seutuhnya, tidak susah bagi Tuhan untuk memulihkan bahkan 2 kali lipat dari sebelum Iblis ambil semua yang dimiliki oleh Ayub. Saudara yang terkasih dalam Kristus, kita boleh kalah, kita boleh gagal, tetapi kegagalan, kejatuhan, kekalahan kita tidak akan mendefinisikan siapa kita di dalam Tuhan. Temukan di Alkitab siapa diri kita di dalam Tuhan. Waktu-waktu ini temukan kembali siapa jati dirimu di dalam Tuhan, “We are who he says we are”. Kita adalah sebagaimana Tuhan melihat dan memanggil kita di dalam Tuhan.
Imani, adanya penyertaan Tuhan
Bukan kebetulan tema natal kita Imanuel. Allah beserta kita. Dari Kitab Perjanjian Lama, Kitab Keluaran Tuhan berkata kepada Musa aku akan menyertai engkau. Dalam 1 Samuel 7:12, Samuel mengambil semua batu dia menamai batu itu Ebenhaezer, “sampai hari ini, sampai di sini, Tuhan menolong kita.” Mungkin anda sedang down hari-hari ini, mungkin tidak yah saya survive 2022, bisa tidak yah saya bounce back 2022. Kita tidak tahu bagaimana 2022 dan seterusnya, tetapi kita tahu siapa yang menyertai kita. jika Allah dipihak kita tidak ada lawan kita.
Ada Jaminan Bagi Kita dalam Menghadapi Situasi Hidup
Arti imanuel yang pertama adalah ada jaminan bagi kita dalam menghadapi berbagai macam situasi hidup. Tuhan katakan “Ini aku jangan takut, aku akan menyertai engkau, sampai kepada kesudahan akhir jaman.” Daud menghadapi Goliat, dia berani bukan karena dia memiliki senjata yang lengkap, dia berani bukan karena dia mendapat dukungan dari Saul, dia tahu siapa yang berperang bersama dengan dia.
Ada kelegaan dan kedamaian yang Tuhan anugerahkan
Yang kedua ada kelegaan dan kedamaian yang Tuhan anugerahkan bagi kita yang selalu percaya dan mengandalkan Dia. Kita boleh lelah, tetapi jangan sampai menyerah. Kita yakini, Tuhan menyertai kita. Ebenhaezer.
Membangun kebersamaan dan kesatuan
- "Juga dikirimnya pesan kepada seluruh suku Manasye dan orang-orang ini pun dikerahkan untuk mengikuti dia. Dikirimnya pula pesan kepada suku Asyer, Zebulon dan Naftali, dan orang-orang inipun maju untuk menggabungkan diri dengan mereka."
Bagaimana Gideon mengumpulkan seluruh suku-suku Israel, dia satukan. Dia mendapat dukungan kepercayaan dari seluruh suku Israel. Ini perlu karena rupanya ada bahaya kesendirian. Dalam Kitab 1 Raja-Raja 19:3-4 dikatakan Elia yang baru saja menang melawan 400 nabi baal haya karena diancam oleh Izebel dia ketakutan. Sayangnya Elia keliru dia lari masuk ke gunung sendirian, di situ dia overthinking, takut, mau bunuh diri, mau mati. Tuhan sampai harus bukakan matanya “Elia, masih ada 7000 abdi Allah di sekeliling kamu, bangun, pergi ke sana, temui mereka, urapi Yehu menjadi raja. Cari Elisa, urapi dia menjadi penggantimu. “ Tuhan harus memberikan tugas kepada Elia agar dia tidak overthinking ketika dia sendirian. Daud ketika dia sendirian di Gua Adulam dia depresi, terlihat dalam Mazmur 22. Dalam titik terendahnya Tuhan kirimkan ratusan dan ribuan orang untuk dia layani. Tuhan alihkan agar Daud tidak overthinking. Diberikan kesibukan. Justru dari orang-orang yang dia dilayani dia dapat membentuk sebuah pasukan yang setia kepada dia. Jangan pernah menyendiri, engkau boleh gagal, engkau boleh melakukan kesalahan fatal, Tetapi jangan engkau menghukum dirimu sendiri, dengan menjauhkan diri dari berbagai perkumpulan ibadah seperti di Ibrani 10:25.
Keluarga
Menjelang natal dan akhir tahun buat rekonsiliasi dan evaluasi. Keluarga adalah tempat di mana setiap orang diterima apa adanya bukan ada apanya. Keluarga tempat di mana setiap anggota semakin mengalami Tuhan dengan cara yang benar termasuk dengan kuasa pengampunan. Hai Bapak dan Ibu jika engkau sadar atau tidak sadar abai dengan anakmu belakangan ini. Hampiri anakmu, peluk anakmu dan berkata “Maafkan kami” Suami isteri saling memaafkan, rekonsiliasi, bangun kesatuan, karena Mazmur 133 berkata di mana ada kesatuan disitulah Tuhan perintahkan berkat kehidupan selama-lamanya. Berkat kehidupan bukan hanya untuk tahun ini tetapi sepanjang hidup.
Komunitas
Mari tertanam dan bertumbuh dalam gereja lokal dan komunitas. Mazmur 92:13-15 itu jelas sekali, orang yang tertanam di rumah Tuhan, di bait Allah, di gereja lokal, di komunitas COOL, akan tetap kokoh dan kuat. Ketika dipuji tidak tinggi hati, ketika masa sukar tidak terkapar. Ketika diproses tidak protes. Boleh lelah tetapi tidak menyerah, itu namanya orang yang kuat. Untuk itu anda harus ada di dalam komunitas gereja lokal. Supaya sampai masa tua tetap berbuah seperti Kaleb berusia 85 mengalahkan Hebron yang berisi orang-orang Kanaan.
Tertanam di komunitas yang sehat agar mendapatkan pengajaran yang sehat juga. Belakangan Bapak/Ibu/Saudara saya dikejutkan dengan banyak sekali tiba-tiba “Ko Him, saya sudah pelajari selama setahun ini ternyata bumi itu datar Ko Him, di Alkitab ada.” “Ko Him, saya sudah pelajari selama setahun ini, yang katakan ahli, katanya vaksin ini hasil teori konspirasi, ini hanya untung-untungan saja, ini hoaks semuanya. Ujungnya agar kita ditanami chip.” Saya katakan “Mari, jika mau mengetahui Alkitab yang benar tertanam di dalam komunitas yang benar, tertanam di gereja mendengarkan pengajaran yang benar dari Hamba-Hamba Tuhan yang sudah teridentifikasi, terbukti cara mengajarnya benar. Miliki support system yang sehat dan kuat untuk 2022.”
Pilah dan pilih
Hakim-Hakim 7:2-7, jelas sekali bagaimana Gideon diminta untuk memilih, menyeleksi dari beberapa puluh ribu menjadi 300. Pilah dan pilih orang-orang yang bergaul karib dengan mu. Mazmur 1 jangan lupa, hati-hati dengan pencemooh, orang yang tidak percaya dengan Firman Tuhan. Bukan berarti tidak boleh berteman dengan mereka, tetapi bergaul karib harus hati-hati. Karena ketika bergaul karib dapat saling mempengaruhi dengan yang bersangkutan. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang benar-benar mendorong untuk semakin dekat dan semakin dewasa di dalam Tuhan. Jauhi orang-orang toxic, yang menggerus imanmu. Pilah dan pilih konsep, nilai, dan kebiasaan agar kita dapat hidup lebih baik, jangan sampai kita menggunakan prinsip dunia, tinggalkan, karena ketika kita memakai prinsip dunia kita menjadi musuhnya Allah. Ubah sudut pandang kita terhadap Tuhan. Kurangi atau hilangkan dan buang yang buruk, serta kembangkan kebiasaan yang baik dan baru yang membuat hidup kita lebih baik.
Ikuti hikmat dan arahan dari Tuhan
Saudaraku kita boleh memiliki cara yang macam-macam dan kreatif tetapi pada akhirnya Tuhan selalu memiliki cara yang terbaik untuk mengatasi masalah : di laut merah, tembok Yerikho, ketika memindahkan tabut perjanjian, semua mujizat yang Tuhan Yesus kerjakan itu semua cara-cara yang kreatif, di luar nalar kita, hasilnya lebih baik. Saya sedang membimbing seorang teman, selama dua tahun ini pernikahannya naik turun seperti roller coaster saya katakan “bertahun-tahun engkau menggunakan cara sendiri mengatasi masalah keluargamu, hasilnya bagaimana?” “Iya sih saya melukai istri dan anak-anak” “Mari belajar menahan dirimu dan menggunakan caranya Tuhan.” Memang tidak enak, tetapi yakinlah cara Tuhan jauh lebih baik. Karena Tuhan itu Alpha dan omega, Tuhan itu sudah ada sebelum dunia ada, dan Tuhan Yesus sudah tahu akhirnya seperti apa. Tuhan sudah tahu persis, ini bagaimana awal dan akhirnya. Semua kehidupan kita.
Penutup
Tuhan Yesus pernah menjadi manusia yang mengerti pergumulan dan penderitaan kita, karena itu tidak ada orang dan pihak yang lebih tepat selain Tuhan Yesus yang dapat pimpin dan arahkan kita. Roh Kudus dapat arahkan. Tugas kita hanya percaya pada Tuhan, karena Dia lebih tahu bagaimana menuntun kita melalui tahun demi tahun termasuk tahun depan. Mari, tahun 2022 dan seterusnya perbanyak waktu untuk berdoa, membaca, merenungkan Firman Tuhan, dan beribadah dengan sikap hormat, bukan hanya sekedar ibadah online. Seperti Ibrani 12. Saya berdoa di dalam nama Tuhan Yesus, biarlah natal tahun 2021 ini menjadi momen bounce back setiap dari kita. Kita masuk 2022 dengan paradigma yang baru, jangan menyendiri, jangan merasa gagal, temukan kembali siapa dirimu di dalam Tuhan, mulai mengubah paradigma, mengubah sikap hati dan pola pikir yang salah, perkuat keluargamu, perkuat teman-teman karibmu, berada dalam komunitas yang sehat, dan mulai ikuti hikmat dan arahan dari Tuhan. Saya yakin 2022 and beyond kita pasti akan dapat melaluinya, sampai saat ini Tuhan menyertai kita. Tuhan yang sama melindungi dan menyertai kita sampai dengan hari ini, adalah Tuhan yang sama yang akan terus bersama dengan kita sampai tahun-tahun berikutnya. (MGT)