Article: 20210629/CLW: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "| ilustrasi=" menjadi "| illustration=")
k (Penggantian teks - "| tanggal=" menjadi "| date=")
Baris 5: Baris 5:
| title= Menjaga api Roh dalam keluarga
| title= Menjaga api Roh dalam keluarga
| captionstyle=  
| captionstyle=  
| tanggal= 2021-06-29
| date= 2021-06-29
| name= Departemen COOL
| name= Departemen COOL
| completename= Departemen COOL
| completename= Departemen COOL

Revisi per 13 November 2022 15.45

Harus dijaga supaya api tetap menyala di atas mezbah, janganlah dibiarkan padam."

Imamat 6:13

Pendahuluan

Wanita Allah yang luar biasa… Api di dalam Bait Allah identik dengan simbol kehadiran Tuhan. Api juga melambangkan kuasa Tuhan atau Roh Kudus. Itulah sebabnya Tuhan memerintahkan para imam melalui Musa untuk senantiasa menjaga nyala api di dalam Bait Allah atau Kemah Pertemuan supaya tetap menyala, jangan sampai padam. Sudah menjadi ketetapan Tuhan bahwa para imamlah yang bertugas dan bertanggung jawab untuk memastikan hal itu. setiap pagi, secara konsisten, para imam harus menaruh kayu di atas mezbah, mengatur korban bakaran di atasnya (Imamat 6:12).

Isi

Bagaimana agar api Tuhan tetap menyala?

  1. Menjaganya dengan segenap hati
  2. Mezbah adalah gambaran atas apa yang Tuhan kehendaki untuk ada juga di dalam keluarga kita. Tuhan rindu agar api dalam keluarga kita dipastikan selalu menyala, yang artinya selalu ada kehadiran Tuhan yang bertakhta dan berkuasa atas keluarga kita.

    Tentu ada bedanya antara keluarga yang api Roh Kudusnya terus menyala, kadang menyala kadang tidak, atau bahkan yang mati sama sekali. Keluarga yang api Rohnya menyala akan hidup dalam tuntunan dan kuasa Tuhan, karena kehadiran Tuhan akan membuat segala sesuatunya berbeda. Seperti kisah tentang keluarga Obed-Edom, saat Tabut Perjanjian ditempatkan di rumahnya dan ia mengajak seluruh isi rumahnya untuk sungguh-sungguh menghormati serta menjaga Tabut Perjanjian sebagai lambang kehadiran Tuhan, sehingga keluarga itu menjadi sangat diberkati (2 Samuel 6:11).

  3. Terus menyala-nyala bagi Tuhan (Roma 12:11)
  4. Tuhan akan melawat dan membangkitkan keluarga-keluarga untuk menjadi terang bagi dunia. Mari dengarkan panggilan Tuhan bagi setiap keluarga, dan bangkitlah. Mari kita semua menyalakan dengan lebih sungguh-sungguh lagi api Tuhan untuk tetap ada dalam keluarga kita.

    Yang selama ini sudah menyala, teruslah kobarkan apinya. Yang sempat redup ataupun yang belum dinyalakan apinya, mari responi rhema yang disampaikan oleh Tuhan melalui Gereja kita. Karena Kairos Tuhan atas setiap keluarga sudah datang dan sedang dilaksanakan segera di tengah-tengah kita. Pastikan jangan ada yang tertinggal, karena ada pekerjaan besar yang Tuhan hendak dan sedang nyatakan melalui keluarga kita. Haleluya!

  5. Kesatuan hati tetap dijaga (Mazmur 133:1-3)
  6. Kesatuan hati atau unity sangatlah penting untuk menjaga api Tuhan tetap menyala, sebab di dalam kesatuan hati akan muncul kekuatan baru yang dapat membuat api Tuhan semakin berkobar, bahkan dalam kesatuan hati kita bisa saling melengkapi satu dengan yang lain di saat ada kelemahan-kelemahan yang perlu ditopang.

Penutup

Api Tuhan dalam hati tetap dijaga sehingga akan dapat membawa dampak yang besar bagi orang-orang di sekitar kita.

Tuhan Yesus memberkati.

Catatan

COOL Wanita Juni 2021: