Article: 20100301/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k +selanjutnya
Leo (bicara | kontrib)
k +2010-10
Baris 9: Baris 9:
  | sebelumnya1  = [[Devosi/2010-07|Pemulihan dan kelimpahan dalam rumah tangga]]
  | sebelumnya1  = [[Devosi/2010-07|Pemulihan dan kelimpahan dalam rumah tangga]]
  | sebelumnya2  = [[Devosi/2010-08|Keputusan untuk mengenal Tuhan Yesus]]
  | sebelumnya2  = [[Devosi/2010-08|Keputusan untuk mengenal Tuhan Yesus]]
  | selanjutnya1 =  
  | selanjutnya1 = [[Devosi/2010-10|The Living Words]]
  | selanjutnya2 = [[Devosi/2010-11|Tuhanlah penolongku]]
  | selanjutnya2 = [[Devosi/2010-11|Tuhanlah penolongku]]



Revisi per 12 Maret 2010 03.47

TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25:14)

Saat-saat ini kita hidup di zaman yang tidak mudah. Alkitab memberitahukan kepada kita bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang (2 Timotius 3:1-5). Ada banyak persaingan-persaingan yang tidak sehat, dan orang-orang berlomba-lomba untuk hidup lebih kaya.

Di tengah-tengah situasi seperti ini –sebagaimana yang telah disampaikan oleh Bapak Gembala Pembina dalam khotbah beliau di awal bulan Februari 2010- muncul suatu era baru dalam sejarah dunia ini. Para futuris dunia, salah satunya adalah Patricia Aburdance, dalam bukunya "Megatrend 2010" menyampaikan bahwa dunia sedang memasuki suatu era yang dinamakan sebagai era spiritualitas. Bukan rahasia lagi perusahaan-perusahaan multinasional yang hi-tech mulai memelopori penerapan berbagai jenis meditasi seperti hipnoterapi, yoga dan sebagainya, yang pada gilirannya akan masuk ke dalam praktik-praktik supranatural; seperti "menerawang" dan sebagainya. Seminar-seminar yang mengajarkan bagaimana meraih kesuksesan melalui pengembangan Spiritual Quotient (SQ) laku keras di tengah-tengah masyarakat kita. Orang-orang berlomba-lomba untuk memasuki dunia/alam spiritual untuk meraih kesuksesan hidup.

(Bukan saja dalam dunia bisnis, kita melihat bahwa pada tahun-tahun terakhir, dunia per-film-an dalam dan luar negeri pun dipenuhi dengan film-film yang berbau mistik/magis. Dan film-film yang seperti ini justru menjadi film-film yang memiliki rating paling tinggi (paling banyak digemari).

Seperti halnya Musa, Daniel dan Yusuf pada jamannya, di mana mereka diperhadapkan dengan ahli-ahli sihir, ahli-ahli nujum dan sebagainya, maka kita orang percaya yang hidup di zaman ini pun mengalami hal yang serupa. Kita hidup di tengah-tengah masyarakat yang sedang haus dan lapar akan hal-hal yang bersifat spiritualitas/supranatural. Untuk menghadapi semuanya itu maka kita perlu hidup lebih intim lagi dengan Tuhan.

TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Mazmur 25:14)

Kita tentu ingat kisah Yusuf, bagaimana Yusuf diberikan hikmat oleh Tuhan untuk menafsirkan mimpi Firaun, sehingga akhirnya bangsa Mesir, keturunan Yakub dan seluruh bangsa-bangsa yang ada pada waktu itu terluput dari kelaparan selama tujuh tahun, bukan?

Hanya kepada orang-orang yang bergaul intim dengan Nya, Tuhan akan memberitahukan perjanjian-Nya. Kita sedang berada di tahun Ayin – dalam penanggalan Yahudi; yang berarti Mata Tuhan terbuka untuk menuntun umat-Nya. Saya percaya di Tahun ini dan seterusnya kita akan banyak mengalami hal-hal yang bersifat supranatural; kita akan dituntun oleh Tuhan, melalui mimpi, penglihatan, kunjungan-kunjungan malaikat, suara nubuatan, perkataan pengetahuan, hikmat dan sebagainya. Untuk itu kita sebagai orang percaya yang mau dituntun-Nya, mata kita juga harus tertuju kepada Nya.

Firman Tuhan berkata: Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadamu. (Mazmur 32:8)

Sebagai orang percaya kita perlu intim dengan Tuhan untuk kita mengerti jalan-jalan-Nya.

Kita memerlukan tuntunan Tuhan dan hikmat Tuhan dalam menghadapi persoalan-persoalan di dalam bisnis kita, pekerjaan kita atau kehidupan kita. Kalau kita tidak intim dengan Tuhan maka kita tidak akan menang menghadapi ketatnya persaingan hidup di dunia ini, dan kita akan tergilas olehnya, atau di sisi lain kita akan kompromi dengan dunia. Tetapi baiklah kita tidak menjadi orang-orang yang kalah tetapi kita menjadi Umat yang Lebih Dari Pemenang. Tahun Pemulihan dan Kelimpahan menjadi bagian kita. Tuhan Yesus memberkati.

Sumber