Mengenakan kasih

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.

Kolose 3:14

Kasih adalah sifat utama yang harus ada di dalam setiap murid Kristus.

"Kenakanlah kasih..." Ini adalah ajakan. Seperti kita setiap hari mengenakan pakaian dan asesorisnya, itu adalah pilihan dan kebutuhan. Demikian juga dalam melangkah mengikut Tuhan Yesus kasih haruslah menjadi pilihan dan kebutuhan kita untuk senantiasa mengenakannya.

Kenyataan keadaan manusia di akhir zaman adalah kasihnya menjadi dingin akibat kedurhakaan yang semakin bertambah, manusia semakin mencintai diri sendiri dan cinta uang. Ketika tidak memiliki pemahaman akan apa yang sedang terjadi di sekitar kita, orang-orang akan terseret arus yang sedang berlangsung, maka dipastikan kebanyakan orang di akhhir zaman ini akan mengalami tekor dalam kasih, dan hasilnya egonya mendominasi kehidupan. Alktab sudah menubuatkannya dalam 2 Timotius 3:1-3

Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik.

Dan kita sudah melihat kenyataannya sekarang. Berbagai peristiwa kejahatan manusia kita dapati dalam berita-berita di media setiap hari. Tidaklah demikian dengan kita sebagai pengikut Kristus.

Sebagai murid Kristus kita mengerti: Bahwa hukum yang terutama dan yang pertama yang Yesus katakan adalah kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Matius 22:37-39).

Mengenakan kasih adalah perkara penting di atas semua hal lainnya.

Semua yang kita lakukan bagi Tuhan haruslah lahir dari kasih. Tanpa kasih, semua pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama kita menjadi sia-sia. Tanpa mengenakan kasih, kita tidak akan bisa bertahan sampai garis finish kehidupan sebagai orang benar yang menyelesaikan kehendak Tuhan atas kita. Tanpa kasih pernikahan berujung perceraian, pengabdian kita sebagai hamba Tuhan bisa tercela dan tidak berkenan kepada Tuhan.

Dengan mengenakan kasih kita merekatkan hati dan terbangun kesatuan hati. Kasih mendatangkan kesembuhan dan kemerdekaan dari sakit hati, kecewa dan kepahitan.

Kita mampu menerapkan kasih karena terlebih dahulu kita mengalami dan menerima kasih Tuhan. Bukan semata-mata hasil usaha kita, melainkan karena menyadari karya dan anugerah-Nya atas kita. Firman Tuhan berkata:

1 Yohanes 4:10, 19

Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita. Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.

Kasih itu adalah buah Roh. Roh Kudus yang berkarya menghasilkan buah kasih (Galatia 5:22)

Sifat manusia baru kita di dalam Krisus yang berjalan dalam Roh Kudus akan membuahkan sifat berikut:

Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong (1 Korintus 13:4)

Karena itu mari sadarilah senantiasa kasih-Nya yang telah kita kecap, dan hiduplah oleh Roh, maka kita memanifestasikan buah Roh kasih yang mengikatkan kesatuan hati.

Semua yang kita lakukan bagi Tuhan haruslah lahir dari kasih. Tanpa kasih, semua pelayanan kita kepada Tuhan dan sesama kita menjadi sia-sia. Tanpa mengenakan kasih, kita tidak akan bisa bertahan sampai garis finish kehidupan sebagai orang benar yang menyelesaikan kehendak Tuhan atas kita.