Article: 20120130/DV: Perbedaan antara revisi
k (upd) |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 55: | Baris 55: | ||
| penerbit = [[GBI Jalan Gatot Subroto]] (''[[Healing Movement Ministry]]'') | | penerbit = [[GBI Jalan Gatot Subroto]] (''[[Healing Movement Ministry]]'') | ||
| tglakses = 2012-01-31 | | tglakses = 2012-01-31 | ||
}}}} | }} | ||
}} |
Revisi per 13 Februari 2013 10.39
Devosi | |
---|---|
Tanggal | Kesalahan: waktu tidak sah. |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
“Segera sesudah didengar Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya: "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah ia datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel."
Kemudian datanglah Naaman dengan kudanya dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa.
Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan: Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir."
Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata: Aku sangka bahwa setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama TUHAN, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku!” Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. (2 Raja 5:8-12)
Sepenggal kejadian yang baru saja kita baca dalam ayat-ayat di atas menceritakan bagaimana seorang panglima raja Aram yang dipakai TUHAN membawa kemenangan bagi orang Aram menderita sakit kusta. Atas saran dari pelayan isterinya, seorang anak perempuan dari Israel, akhirnya Naaman datang menjumpai nabi Elisa. Saat Naaman tiba didepan pintu rumah Elisa, Elisa menyampaikan pesan kepada Naaman melalui seorang suruhan agar Naaman mengambil satu langkah/tindakan iman yang sederhana, mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhnya akan kembali pulih.
Mari kita renungkan sejenak sambil berandai-andai. Seandainya Anda berada di posisi Naaman, menderita sakit kusta dan mungkin sudah berusaha untuk mengobatinya namun belum juga sembuh. Tiba-tiba anda mendengar kabar yang menggembirakan, di mana ada seorang hamba TUHAN yang dapat menolong anda untuk mengalami kesembuhan dari TUHAN. Dan yang lebih menggembirakan lagi, kesembuhan atas penyakit kusta anda dapat disembuhkan dengan cara yang sangat mudah yakni hanya dengan mandi di sebuah sungai sebanyak 7 (tujuh) kali. Kira-kira bagaimana respons Anda? Saya pribadi kalau berada diposisi tersebut, tanpa banyak pertimbangan langsung menuju sungai yang dimaksud dan melakukan apa yang diperintahkan karena kesembuhan sudah ada di depan mata.
Namun tidak demikian halnya dengan Naaman. Naaman bukannya bersegera ke sungai Yordan, justru pergi dengan hati yang gusar (marah/kesal), karena rupanya apa yang dipesankan oleh Elisa tidak seperti yang dia bayangkan. Hampir saja Naaman kehilangan kairos untuk mengalami mujizat kesembuhan, untungnya para pegawainya membujuknya untuk tidak mengabaikan tuntunan TUHAN melalui nabi-Nya tersebut.
“Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya: "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." (2 Raja 5:13)
Apa yang terjadi selanjutnya? Naaman melakukan apa yang disampaikan oleh nabi Elisa. Dia membenamkan tubuhnya ke sungai Yordan sebanyak 7 (tujuh) kali lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir. Haleluya!
Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kejadian ini? Sederhana. Jangan pernah mengabaikan tuntunan/perintah TUHAN sekecil atau sesederhana apa pun. Sebaliknya taat dan percaya saja.
Tahun 2012 adalah Tahun Perkenanan TUHAN, di mana multiplikasi dan promosi akan kita alami karena perkenanan TUHAN. Untuk itu TUHAN memberikan kepada kita 7 hal yang harus kita perhatikan di dalam memasuki tahun 2012, yakni:
- Lebih banyak masuk Menara Doa.
- Tanggap dalam perubahan paradigma dalam pelayanan.
- Pengurapan mujizat akan dicurahkan dengan cara yang tidak biasanya, kita harus menciptakan suasana supaya terjadinya mujizat. Doa, pujian, penyembahan bersama-sama siang dan malam, itulah yang membuat suasana untuk terjadinya mujizat. Hadirat Tuhan makin kuat, mujizat-Nya pun makin kuat! Ciptakan ini!
- Tahun peperangan rohani ini apabila menghadapi masalah-masalah hendaknya bertanya pada TUHAN, jangan pakai cara sendiri.
- Akan ada satu gelombang besar yang datang. Gelombang besar yang datang ini mungkin akan menakutkan. Itu adalah gelombangnya TUHAN dan mungkin saudara akan melihat itu sebagai goncangan. Tetapi kalau kita tidak mengikuti gelombang itu kita akan tergencet oleh gelombang itu atau justru terpental keluar dan tidak terlibat dalam kegerakan ini.
- Kita harus ‘berlari-lari’ melayani TUHAN.
- Dunia berusaha supaya Saudara mengikuti cara-cara dunia
Kita harus berhati-hati untuk tidak ikut cara dunia. Cara-cara dunia itu artinya hidup dalam kedagingan. Iblis akan terus berupaya menyeret kita supaya mengikuti kedagingan kita. Mungkin selama ini Anda mengabaikan atau kurang memberi perhatian terhadap ketujuh hal yang menjadi tuntunan TUHAN ini. Biarlah renungan kita kali ini menjadi seperti pegawai-pegawai Naaman yang mengingatkan Anda serta memotivasi Anda untuk mengikuti dan melakukan tuntunan TUHAN sehingga Anda tidak kehilangan kairos TUHAN di tahun Perkenanan-Nya ini.
Sumber
- (DL) Divisi Profetik (30 Januari 2011). [www.hmministry.com/2012/01/2099/Jangan_Abaikan_Tuntunan_Tuhan.GBI "Jangan abaikan tuntunan Tuhan"]. Devotional (Healing Articles). GBI Jalan Gatot Subroto (Healing Movement Ministry). Diakses pada 31 Januari 2012.