Article: 20101108/DV: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - " | tanggal =" menjadi " | date="
Leo (bicara | kontrib)
k Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title="
 
Baris 3: Baris 3:
  | pagename  = 20101108/DV
  | pagename  = 20101108/DV
  | date= 2010-11-08
  | date= 2010-11-08
  | judul    = Janganlah kamu mengasihi dunia
  | title= Janganlah kamu mengasihi dunia
  | tahun    = 2010
  | tahun    = 2010
  | minggu  = 45
  | minggu  = 45

Revisi terkini sejak 24 November 2022 02.54

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. (1 Yohanes 2:15)

Banyak orang Kristen yang setuju bahwa cara hidup dunia telah memasuki Gereja. Seringkali tanpa disadari bahwa nilai-nilai duniawi telah merasuki kehidupan banyak anak-anak Tuhan sehingga dengan cepat membuat kehidupan mereka menjadi goyah dan akhirnya mereka jatuh terperosok ke lubang kehancuran yang sangat dalam.

Mari kita lihat diri kita masing-masing, apakah kita sudah mengasihi dunia ini lebih dari pada mengasihi Tuhan? Kita bisa disebut telah mengasihi dunia ini bila:

  • Demi keuntungan dan kesenangan, kita dengan rela dan sengaja melakukan yang jahat atau melanggar perintah Allah.
  • Kita bekerja lebih giat lagi untuk mendapatkan kemewahan dalam hidup ini bukannya untuk Kerajaan Allah.
  • Kita tidak puas atau pun tidak sabar bila mengalami keadaan yang sulit, khususnya dalam segi keuangan.
  • Tidak dapat membagi milik kita dengan mereka yang membutuhkan, yang pantas mendapatkan dan yang mempunyai hak untuk itu.
  • Kita iri terhadap kekayaan orang lain di dunia ini.
  • Memperhatikan dan lebih menghargai orang-orang tertentu hanya karena keuangan mereka kuat dan sebaliknya kurang menyukai orang-orang lain hanya karena kurang terpandang di mata masyarakat.
  • Kemakmuran dunia membuat kita menjadi sombong, suka pamer dan merasa superior.

Ketika seseorang mengasihi dunia maka kasih Bapa tidak ada pada dia, jika dia tidak memiliki kasih Bapa maka tidak mungkin ia menjadi pelaku Firman Tuhan yang setia.

1 Yohanes 5:3, "Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. …

Jadi bukti seseorang mengasihi Allah adalah mau melakukan perintah-Nya, melakukan Firman-Nya. Mengapa seseorang merasa berat melakukan perintah-Nya? Karena hatinya bercabang yaitu mau mengasihi Allah tetapi mengasihi dunia juga.

Saat ini Tuhan memerintahkan kita untuk hidup menjadi saksi Kristus dan memberitakan kabar baik, karena ada jutaan jiwa di bangsa ini maupun di bangsa-bangsa yang belum pernah mengalami kasih Allah. Tapi bagaimana seseorang dapat menjadi saksi Kristus kalau dia tidak menjadi pelaku Firman Tuhan karena hatinya mengasihi dunia dan seseorang yang hatinya mengasihi dunia tidak mungkin mempunyai semangat yang murni untuk memberitakan kabar baik agar orang lain mengalami kasih Allah dan diselamatkan.

Bagaimana agar hati kita tidak mengasihi dunia melainkan dipenuhi kasih kepada Allah?

  1. Kita harus ingat akan pengorbanan Yesus di kayu salib dan anugerah-Nya atas kita
    Seharusnya kita sudah binasa karena dosa, tapi Yesus datang ke dunia ini untuk menebus kita dari dosa dengan jalan naik lalu mati tergantung di kayu salib lalu oleh anugerah-Nya kita diampuni dan diselamatkan (Roma 3:23; Yohanes 3:16; Roma 10:9). Ingat-ingat kebaikan Tuhan atas hidup kita.
  2. Sangkal diri, pikul salib dan bangun terus hubungan yang intim dengan Tuhan (Lukas 9:23)
    Kita harus menyadari bahwa sejak menerima keselamatan dari Tuhan maka status kita berbeda, bukan lagi anak-anak dunia yang hidupnya dikuasai hawa nafsu dunia melainkan anak-anak terang, warga Kerajaan Sorga maka gaya hidup kita harus juga berbeda yaitu dengan menyalibkan hawa nafsu duniawi serta terus menjaga keintiman dengan Tuhan sehingga dipenuhi oleh kasih Allah.

Ketika hati kita dipenuhi kasih kepada Allah maka kita akan menjadi seorang pelaku Firman Tuhan yang taat sehingga kemuliaan Tuhan memenuhi hidup kita, perubahan demi perubahan ke arah yang jauh lebih baik terjadi dan hidup kita sebagai saksi Kristus akan semakin terpancar serta bisa dilihat oleh semua orang, maka ketika kita beritakan kabar baik saya yakin akan banyak orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah Juru Selamat dunia. Haleluya!!

Sumber