Khotbah: 20210521-0500/BAD: Perbedaan antara revisi

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari
k (Penggantian teks - "| foto " menjadi "| illustrationA5 ")
k (Penggantian teks - "text-muted" menjadi "text-body-secondary")
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 2: Baris 2:
  | namespace= Khotbah
  | namespace= Khotbah
  | pagename= 20210521-0500/BAD
  | pagename= 20210521-0500/BAD
  | title = Pentakosta Ketiga: Menyelesaikan Amanat Agung <small class="text-muted">(''7 Days to the 3rd Pentecost'')</small>
  | title = <small class="text-body-secondary d-block" style="font-size: 75%; line-height: 1.0;">''7 Days to the 3rd Pentecost''</small> Pentakosta Ketiga: Menyelesaikan Amanat Agung
  | khotbahstyle=  
  | khotbahstyle=  



Revisi terkini sejak 3 September 2024 10.29

Shalom Bapak/Ibu, poin kelima dari Pentakosta Ketiga adalah:

Pentakosta Ketiga akan memberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung dan setelah itu Tuhan Yesus datang kembali.

Ketika saya mendapatkan kepercayaan untuk menyampaikan hal ini, tiba-tiba langsung muncul di dalam hati saya satu bagan yang saya buat di tahun 1990, kurang lebih 31 tahun yang lalu. Ini tentang Kisah Para Rasul, jadi saya akan mengajak Bapak/Ibu untuk melihatnya.

Membaca Alkitab dengan dimensi yang baru

Waktu itu saya sekolah Alkitab di Singapura, dalam 9 bulan kami belajar khusus Alkitab dimulai dari Perjanjian Baru. Kalau dari Kejadian sampai Wahyu dalam 9 bulan masing-masing kitab di Alkitab itu kami baca 5 kali, karena memang dulu itu diajari membiasakan membaca Alkitab itu per kitab dari awal sampai akhir, sekali duduk, itu sekali baca dari awal sampai akhir.

Tentunya ini bisa menjadi kebiasaan baru kita, apalagi di masa pandemi ini juga cukup banyak waktu. Selain doa, pujian, dan penyembahan dalam dimensi yang baru, kita juga baca Alkitab dalam dimensi yang baru, setiap kitab kita baca dari awal sampai akhir.

  • Ketika kita baca Alkitab dari awal sampai akhir, kita mendapat gambaran secara keseluruhan tentang kitab itu bicara tentang apa. Tapi itu baru pembacaan yang pertama.
  • Untuk mendalami lebih dalam lagi, kita perlu pembacaan yang kedua. Setelah melihat gambaran keseluruhan dalam pembacaan pertama, kita tahu hal-hal yang penting. Hal-hal yang penting itu kita kasih warnai atau kasih garis bawah: nama-nama yang penting, tempat-tempat yang penting, unsur waktu yang penting, kata-kata yang sering diulang.
  • Kemudian kalau mau lebih dalam lagi tidak cukup hanya itu, kita perlu pembacaan yang ketiga. Di Alkitab kita, setiap pasal ada beberapa paragraf, umumnya 5 paragraf. Nah setiap paragraf kita susun ringkasannya. Isi dari paragraf itu menjadi judul-judul paragraf. Ambil kata-kata maksimal empat kata sesuai urutannya.
Contohnya Kisah Para Rasul, yang terdiri dari 28 pasal, kurang lebih terdapat 140 judul paragraf. Dari pembacaan ketiga ini, mulai dikumpulkan jduul-judul sesuai dengan topik-topiknya, hasilnya adalah segmen, itu istilahnya, yang terlihat dalam kata-kata dari bawah ke atas, seperti contoh bagan ini:

Menyelesaikan Amanat Agung (21 Mei 2021) - Pdt Boy Arifin Djambek.jpg

Jika kita lihat, Bapak/Ibu, saat kita sudah baca tiga kali Alkitab, kita sudah mempunyai peta satu Kitab dalam Alkitab. Mulai dari judul paragraf, segmen, dan seksi. Dalam Kisah Para Rasul, dari awal sampai akhir itu ada 19 segmennya:

Segmen Seksi Divisi besar
  1. Yang pertama itu wait for the promise. Menunggu janji Bapa, di pasal 1
Segmen yang pertama hingga kelima ini kita gabungkan menjadi seksi berjudul dipenuhi oleh Roh Kudus (filled with the Holy Spirit). Yerusalem
  1. Penggenapan janji itu di pasal 2
  1. Pasal 3, mujizat terjadi dalam nama Yesus
  1. Tapi hasilnya pada pasal 4, mereka mulai menderita aniaya karena nama Yesus
  1. Kemudian pasal 6, Stefanus menjadi martir yang pertama
  1. Pasal 8, mereka mulai tersebar ke mana-mana karena aniaya
Segmen-segmen ini kita satukan lagi dengan judul orang-orang non-Yahudi juga dipenuhi Roh Kudus (gentiles also filled). Yudea dan Samaria
  1. Pasal 9, Saulus berubah menjadi Paulus, terjadi pertobatan
  1. Yang luar biasa, di 9:32, orang-orang non-Yahudi menerima juga Roh Kudus
  1. Lalu kemudian karena karya Roh Kudus (11:19-pasal 12), mereka terus bertumbuh sekalipun dalam penganiayaan
  1. Selanjutnya kita menemukan kata Galatia, sebuah daerah (13:1)
Ini adalah perjalanan misi Paulus yang pertama. Sampai ke ujung bumi
  1. Lalu surat kepada Yerusalem (15:1)
  1. Makedonia (15:36)
Ini adalah perjalanan misi Paulus yang kedua.
  1. Yunani (17:16)
  1. Kemudian, Asia (18:22)
Ini perjalanan misi Paulus yang ketiga.
  1. Dan menuju Yerusalem (20:1)
  1. Dalam 20:17, Paulus membela diri di Yerusalem
Seksi ini diberi judul menuju Roma.
  1. Kemudian Paulus dibawa ke Kaisarea,
  1. Dihadapkan kepada Festus dan Agripa,
  1. Akhirnya Paulus menuju ke Roma.

Jika kita lihat, Bapak/Ibu, saat kita sudah baca tiga kali Alkitab, kita sudah mempunyai peta satu Kitab dalam Alkitab. Mulai dari judul paragraf, segmen, dan ada seksinya.

Dari segmen-segmen dan seksi-seksi ini, ada divisi yang lebih besar lagi. Luar biasa bagaimana Lukas ini menyusun Kisah Para Rasul,

  • Pasal 1-8:1a berbicara mengenai kejadian di Yerusalem.
  • Kemudian pasal 8:1b – 12:25 adalah kejadian di Yudea dan Samaria.
  • Kemudian satu garis besar terakhir mulai pasal 13 sampai ayat terakhir adalah to the end of the earth, sampai ke ujung bumi.

Kalau kita sudah mahir baca Alkitab pasti akan menemukan ayat kuncinya yang menggambarkan isi kitab itu. Ayat kunci dari Kisah Para Rasul adalah Kisah 1:8,

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."

Itulah yang digambarkan Kisah Para Rasul, bagaimana ketika Roh Kudus turun di loteng atas, dalam Kisah 2 yang dikatakan Bapa Rohani kita sebagai Pentakosta Pertama. Apa yang Tuhan janjikan dalam Kisah 1:8 itu digenapi pada masa itu, dua ribu tahun yang lalu. Kitab ini dituliskan di antara tahun 61-65 setelah masehi, tetapi kebanyakan para ahli Alkitab berani menyebutkan dituliskan 63 Masehi. Artinya jika Tuhan Yesus melayani 33½ tahun di muka bumi, artinya Kisah Para Rasul adalah gerakan mereka selama 30 tahun setelah Roh Kudus dicurahkan!

Pada umumnya kita katakan Yerusalem itu keluarga/rumah tangga kita, Yudea saudara seiman, dan Samaria tetangga kita, lalu kemudian sampai kepada bangsa-bangsa semua orang. Tetapi saat kita lihat Kisah Para Rasul, maka Yerusalem memang menunjukkan letak geografis, karena rasul-rasul bukan orang Yerusalem, melainkan orang-orang Galilea. Tetapi mereka bergerak dimulai dari tempat di mana Roh Kudus berkarya, lalu kemudian menyebar ke Provinsi Yudea dan Samaria. Setelah itu ke bangsa-bangsa di pasal 13. Itu betul-betul terjadi dalam tempo 30 tahun dalam Kisah Para Rasul.

Amanat Agung Tuhan Yesus

Kitab Kisah Para Rasul memberikan keyakinan kepada kita, sesuai Firman Tuhan, bahwa ketika Roh Kudus dicurahkan, pasti Amanat Agung digenapi!

Matius 28:19,

Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Tuhan mau segala bangsa, tapi tentu dimulai dari tempat di mana kita berada. Roh Kudus dicurahkan dalam kehidupan kita dulu. Dapat dikatakan gereja abad pertama berhasil dalam 30 tahun menjangkau dunia yang dikenal pada waktu itu dan Paulus mengakhirinya di Roma, ibu kota negara adikuasa pada waktu itu.

Siapa orang-orang yang dipakai Tuhan?

Matius 28:17,

Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu

Bayangkan Saudara, dari 11 orang yang melihat Tuhan bangkit, beberapa masih ragu-ragu. Ini adalah model orang-orang yang menyelesaikan Amanat Agung dalam 30 tahun yang pertama.

Kemudian jika kita lihat dalam Markus 16:20,

Merekapun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.

Tuhan meminta mereka memberitakan injil kepada seluruh makhluk.

Markus 16:14,

Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.

Ini tipe murid-murid sebelum pergi memberitakan Injil, Tuhan Yesus sendiri mengatakan, mereka tipe murid yang tidak percaya dan degil hatinya!

Jadi dapat disimpulkan saat dilihat dari Kitab Matius, Markus, dan Lukas, orang yang dikatakan ragu-ragu dan degil, Petrus juga orang yang menyangkal Tuhan Yesus, orang-orang yang pada waktu Tuhan Yesus menderita semua meninggalkan Tuhan Yesus, tetapi ketika mereka mau menerima Roh Kudus, hati mereka terbuka menerima Roh Kudus, dan ketika Roh Kudus dicurahkan, mereka bergerak!

Generasi yang baru untuk menyelesaikan Amanat Agung

Rasul yang generasi mula-mula ini (Petrus dan kawan-kawan, termasuk Matias yang menggantikan Yudas) bergerak ke Yerusalem, Yudea, dan Samaria. Mereka masih banyak melayani lebih kepada orang Yahudi, mereka tinggal di Yerusalem dan Yudea. Kalau saya secara pribadi melihat bukan karena mereka nyaman di sana, tetapi mereka mempertahankan markas besarnya yang memang di Yerusalem. Mereka menjaga domba-domba di sana, dan ada Thomas yang pergi dan meninggal di India.

Saya ingin kita melihat di pasal 13, Tuhan tidak kekurangan cara untuk membuat berita injil dapat sampai ke ujung bumi, Tuhan membangkitkan seorang yang bertobat di pasal 9. Namanya yang pada awalnya adalah Saulus menjadi Paulus. Melalui dialah Injil mulai diberitakan ke ujung-ujung bumi. Mulai dari Galatia, Makedonia, Turki sampai ke Eropa, Yunani, dan terakhir lebih jauh lagi ke Roma. Bahkan dalam salah satu suratnya dia rindu sampai ke Spanyol.

Dengan demikian, ada generasi yang baru yaitu Paulus, setelah Rasul-rasul yang mula-mula. Terlihat dalam garis di antara pasal 12-13, yang memisahkan divisi sebelumnya dengan terakhir. Generasi yang baru ini mendapatkan porsi yang lebih besar pada divisi terakhir, sebanyak 10 segmen, dan 16 pasal tentang seorang yang namanya Paulus.

Fokusnya berubah, dari generasi sebelumnya (Petrus dan kawan-kawannya), kepada generasi yang baru sebagai penerus injil sampai ke ujung bumi.

Mungkin ini dapat menjadi pesan profetik untuk kita semua, saya senang dengan Pentakosta Ketiga salah satunya membangkitkan Generasi Yeremia. Jangan salah, Bapak/Ibu yang lebih Senior tentu akan tetap Tuhan pakai seperti Petrus, menjaga markas besar, menggembalakan domba, dan tetap pergi seperti Thomas di India. Tetapi fokus Kisah Para Rasul setelah pasal 13, dan sebagai porsi terbesar dari Kitab Kisah Para Rasul, adalah rasul yang baru yaitu Paulus.

Biarlah hari-hari ini, yang Senior merilis Generasi Yeremia, supaya menjadi fokus untuk menyelesaikan Amanat Agung hari-hari ini. Itu adalah cara Tuhan.

Pentakosta Ketiga dicurahkan dan semua menerima, tetapi jika kita kurang mau bergerak untuk menyelesaikan amanat agung, maka Tuhan akan bangkitkan generasi yang baru dan biarlah Generasi Yeremia yang kita restui bersama Bapa Rohani kita, akan dipakai sebagai fokus utama untuk membawa Amanat Agung sampai selesai dan segala bangsa mengenal Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Dalam segala kelemahan kita, saat Roh Kudus turun dan kita mau terima, kita pasti akan bergerak ke Yerusalem, Samaria, sampai ke ujung-ujung bumi. Generasi senior maupun junior akan terus bergerak menyelesaikan Amanat Agung.

Amin. (MGT)