Pentakosta Ketiga: Unity (7 Days to the 3rd Pentecost) (Pdt Sutadi Rusli)

Dari GBI Danau Bogor Raya
Lompat ke: navigasi, cari

Shalom dan selamat pagi untuk semua kita. Saya melihat semua dalam kondisi begitu on fire. Kita ada dalam hari yang keenam, di mana besok kita akan bersama-sama memperingati hari yang kelima dari perayaan orang-orang percaya, yaitu Hari Raya Pencurahan Roh Kudus atau Hari Raya Pentakosta. Di mana 2000 tahun yang lalu Tuhan sudah mencurahkan Api Pentakosta yang luar biasa di Loteng Atas, Kota Yerusalem. Baik Bapak dan Ibu saudara yang dikasihi Tuhan, apa yang menjadi tema besar pada 7 hari ini, adalah the 3rd Pentecost, berbicara mengenai Api Pentakosta yang Ketiga. Khusus pada hari ini, saya mau bagikan dengan sub tema yaitu Unity.

Kita sangat biasa mendengar kata unity, seperti sesuatu yang terus kita dengar setiap hari bahkan Indonesia saja memiliki yang namanya Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu tujuan. Begitu banyak, suku yang ada di Indonesia, tetapi kita diajak dalam perbedaan ini untuk memiliki satu tujuan yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Itu yang menjadi satu hal yang dahsyat untuk Indonesia.

Saudara, kita harus menangkap sebagai orang-orang percaya, memang kita hari-hari ini dan terus digaungkan mengenai Api Pentakosta yang Ketiga. Kita digaungkan mengenai pengurapan Roh Kudus yang luar biasa, yang terbesar dan terakhir pada hari-hari ini. Kita sebagai orang-orang percaya, begitu rindu untuk terus mengalami pengurapan-pengurapan daripada Tuhan. Sehingga saya memantau selama 6 hari, setiap kita mengadakan pertemuan doa pagi ini di dalam Zoom, maka ratusan hampir 400 Zoom yang ikut bersama-sama dengan kita setiap paginya. Ke depan kita bisa saja akan mengadakan hal seperti ini secara berkala untuk kita dapat terus membangkitkan roh yang menyala-nyala. Apa yang harus kita dapatkan pada waktu mengalami pengurapan Roh Kudus, ada banyak ciri-ciri orang percaya yang dipenuhi Roh Kudus (seperti ciri-ciri jemaat mula-mula).

Kisah Para Rasul 2:46,

dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

Ciri-ciri dari orang-orang percaya yang telah menerima pengurapan dari Roh Kudus adalah sehati, unity. Berarti kita sebagai orang-orang percaya yang ikut dalam ibadah-ibadah dan terus dapat pengurapan, tapi kita tidak mau berada dalam unity. Maka kita perlu pertanyakan, apakah kita adalah orang-orang yang benar dipenuhi oleh Roh Kudus. Salah satu ciri orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah memiliki kesehatian. Berkat apa yang kita dapatkan waktu kita memiliki kesehatian:

#1 Unity menghasilkan penuaian jiwa

Yohanes 17:21

supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Jadi berkat yang pertama pada waktu kita sebagai orang-orang percaya memiliki kesehatian, antara Gereja, Hamba-Hamba Tuhan, rumah tangga di dalam keluarga. Maka dunia menjadi percaya, berbicara mengenai penuaian jiwa. Kita boleh doa setiap pagi, kita boleh dapat pengurapan Tuhan setiap pagi, tetapi kalau kita tidak memiliki roh untuk sehati seperti doa Tuhan Yesus, maka bagaimana kita dapat melakukan penuaian jiwa? Dengan adanya kesatuan hati, maka kita akan menuai banyak jiwa.

Saudara saya ingat benar, apa yang menjadi langkah-langkah pesan Tuhan untuk Bapak Rohani kita. Tahun 2002, di mana seorang pendoa memberikan pesan Tuhan kepada Pak Niko “Change destination” pendoa ini melihat di dalam alam roh, bagaimana Pak Niko naik kereta pakai jas, dan harus berubah tujuan dari perjalanan yang ada. Pak Niko diberikan hikmat dan pewahyuan serta menangkap rencana Tuhan:

  1. Menurunkan nama
  2. Tuhan minta kepada Bapa Rohani kita untuk menurunkan nama yang menjadi kebanggaan daripada Gereja kita pada waktu yaitu nama Bethany. Gereja kita dulu memiliki banner di setiap tempat ibadah, tulisannya adalah “Successful Bethany Family”. Itu menjadi satu slogan yang benar-benar menjadi kebanggaan. Terus terang saya juga merasa, kalau banner itu dipasang saya merasa ada kebanggaan, kita Gereja yang hebat, kita Gereja yang besar. Tidak hanya di Jakarta dan sekitarnya tapi juga di pelosok-pelosok Indonesia. Ini menjadi satu slogan yang luar biasa. Dibanggakan luar biasa termasuk oleh para pemimpin kita. Tuhan minta kepada Pak Niko turunkan itu. Bagaimana rasanya kebanggaan itu harus diturunkan. Tetapi Pak Niko lakukan apa yang menjadi perintah Tuhan.
  3. Meminta maaf kepada Sinode lain
  4. Bapa Rohani kita juga kemudian pergi ke berbagai Gereja-Gereja bertemu dengan Hamba-Hamba Tuhan dari berbagai Sinode untuk minta maaf pada mereka, dan mulailah pada waktu itu kegerakan daripada unity itu melanda Indonesia.

Saudara kita perlu belajar dari Bapak Rohani kita. Ada satu ciri yang ditemukan, orang yang dapat unity dimulai dari kerendahan hati. Kita lihat bagaimana setelah Pak Niko, melakukan apa yang Tuhan minta untuk change destination, maka roh kesatuan hati melanda Indonesia. Kita tidak bisa pungkiri, hari-hari ini mulai dari saat itu banyak jiwa dituai. Bukan saja oleh Gereja di bawah naungan Pak Niko, tetapi berbagai Gereja juga menuai. Ini menjadi pesan untuk kita semuanya, bukan hanya sekedar kita dapat pengurapan, tetapi kita harus memiliki kesehatian dimulai dari orang-orang yang rendah hati.

#2 Tuhan memerintahkan berkat di tengah kerukunan

Mazmur 133:1-3,

Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Saudara yang dikasihi Tuhan, lihat bagaimana waktu ada kerukunan, waktu ada kesehatian, Tuhan perintahkan berkat-berkat-Nya itu datang ke setiap rumah tangga Saudara. Tuhan dorong kepada kita orang-orang yang memiliki pengurapan Roh Kudus, dimulai dari keluarga terjadilah kesatuan hati, terjadilah kebersamaan, kerukunan dalam keluarga.

Tuhan tidak dapat memungkiri janji-Nya! Kalau setiap keluarga memiliki kesatuan hati dan kerukunan pasti Dia memerintahkan berkat-Nya. Bagaimana Tuhan mau turunkan berkat kalau dalam rumah tangga kita cek-cok, terus ribut, suami isteri, orang tua dengan anak ribut, Tuhan tidak dapat genapi janji-Nya. Untuk itu mari, saya mengajak keluarga kita mesti memiliki keluarga yang bersatu, dan keluarga yang rukun.

Saudara yang dikasihi Tuhan, GBI Jalan Gatot Subroto ini dapat menjadi begitu besar, tentu ada banyak tuntunan Tuhan, dimulai dari kerukunan, kesatuan hati, dimulai dari pada sekitar 30 tahun yang lalu di mana Pak Niko bersama dengan kita, ada 30-40 jiwa para pelayan jemaat itu, kita berdoa setiap hari Sabtu jam 5 subuh, bukan melalui Zoom tapi ke satu tempat di daerah Melawai, Kemayoran, di Gedung Modisa. Kelompoknya amat kecil hanya 30-40 orang pada waktu itu. Dipimpin oleh Pak Niko sendiri, satu setengah jam kita berdoa, sharing Firman Tuhan. Dimulai dari unity, satu keluarga di dalam Kristus dan pelayanan Gatot Subroto. Di situlah Tuhan memerintahkan berkat-berkat-Nya, berkat jiwani, berkat materi Tuhan curahkan. Ini menjadi kesaksian buat kita semuanya. Kalau cabang dan keluarga mau mengalami pertumbuhan, diberkati oleh Tuhan. Ayo kita mulai dengan kerukunan.

Matius 18:20,

Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.

Mari Saudara yang dikasihi Tuhan, saya tidak panjangkan Firman pada pagi hari ini. Tetapi ini pesan yang penting buat kita, kita bukan hanya sekedar ikut di dalam doa pagi tetapi yang terutama kita melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita yaitu kita memiliki kesehatian, kesehatian dimulai dari kerendahan hati. Jadi contoh dari Bapak Rohani kita ayo kita lakukan. Kita percaya Tuhan tidak pernah mengingkari Firman-Nya, setiap keluarga, setiap pribadi pasti akan diberkati Tuhan. Jiwa-jiwa pasti akan Tuhan kirimkan dalam setiap pelayanan kita. Sehingga kita dipakai untuk menuntaskan Amanat Agung bagi kemuliaan Tuhan.

Tuhan Yesus memberkati kita. Amin. (MGT)