Article: 20110627/DV: Perbedaan antara revisi
k (Penggantian teks - " | tanggal =" menjadi " | date=") |
k (Penggantian teks - "| judul =" menjadi "| title=") |
||
Baris 3: | Baris 3: | ||
| pagename = 20110627/DV | | pagename = 20110627/DV | ||
| date= 2011-06-27 | | date= 2011-06-27 | ||
| | | title= Respons dalam menghadapi pencobaan | ||
| tahun = 2011 | | tahun = 2011 | ||
| minggu = 26 | | minggu = 26 |
Revisi terkini sejak 24 November 2022 03.09
Devosi | |
---|---|
Tanggal | 27 Juni 2011 |
Artikel devosi lainnya | |
| |
|
“Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.” (1 Korintus 10:13)
Hidup selalu memiliki korelasi/hubungan yang erat dengan yang namanya masalah, kesukaran atau penderitaan. Di dalam Mazmur 90:10, Musa menuliskan bahwa kebanggaan dari kehidupan yang panjang adalah kesukaran dan penderitaan. Sehingga muncul perkataan yang cukup populer dari orang-orang dunia: “hidup ini penuh dengan masalah, kalo gak mau menghadapi masalah, jangan hidup!
Ayat yang menjadi pembacaan dan perenungan Firman Tuhan pada kesempatan kali ini ini bicara mengenai “pencobaan” (Yunani: pi-ras-mos) yang artinya “untuk membuktikan melalui uji coba”.
Dari sini kita bisa mengambil definisi bebas dari pencobaan sebagai berikut: PENCOBAAN adalah tantangan dalam kehidupan (dapat berupa pergumulan atau persoalan) yang "diijinkan" TUHAN terjadi dalam hidup kita dengan tujuan untuk membuktikan kualitas kita. Contoh konkritnya adalah seperti pada kasus AYUB! Mungkin kita sempat berpikir, “koq Tuhan tega ya... si Ayub mengalami pencobaan sampai habis-habisan seperti itu?”
Tapi coba lihat apa dampak/hasil dari pencobaan yang Ayub alami:
- yang pertama Ayub mengenal Tuhan secara pribadi (Ayub 42:5-6)
- Yang kedua adalah untuk membuktikan kepada iblis bahwa untuk menjatuhkan satu orang saleh yang belum mengenal Tuhan secara pribadi saja dia tidak sanggup, apalagi menjatuhkan orang yang telah ditebus oleh Darah Kristus! Haleluya!
Dari kisah Ayub ini kita belajar bahwa yang penting bukanlah pencobaannya, tapi bagaimana kita merespon saat kita menghadapi pencobaan!
Pada kesempatan ini kita akan belajar 3 (tiga) respons yang benar dalam menghadapi pencobaan:
- Sadarilah bahwa pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa
- Sadarilah bahwa Allah SETIA pada janji-Nya
- Sadarilah dalam setiap pencobaan selalu ada jalan keluar yang TUHAN sediakan
Kecenderungan kita sebagai manusia adalah bahwa kita selalu berpikir bahwa pencobaan yang kita sedang alami adalah pencobaan yang paling susah di muka bumi ini dan tidak ada orang yang mengalami pencobaan seperti yang kita alami. Padahal sesungguhnya PENCOBAAN yang kita alami itu adalah PENCOBAAN YANG BIASA!
Beberapa hari yang lalu, saya sempat menanyakan di sebuah kelompok COOL, pencobaan terberat apa yang pernah mereka alami. Ada yang mengatakan bahwa pencobaan yang paling berat buat dia adalah pada saat awal menjadi orang kristen, ada yang bilang saat anaknya mengalami kecelakaan 2 kali, ada yang mengatakan pada saat mengalami PHK, dan ada juga yang bilang saat ditinggalkan suami. Pada saat mereka mengalami itu semua, rasanya sangat beraaaaat...tapi sekarang setelah mereka melalui itu semua, mereka bersaksi bahwa pencobaan yang mereka alami dahulu adalah pencobaan yang biasa.
Janji yang mana? Janji bahwa DIA tidak akan membiarkan/mengijinkan kita dicobai melampaui kekuatan kita.
Dalam menghadapi pencobaan yang menurut kita sangat berat, tidak jarang kita berteriak kepada TUHAN: "TUHAN aku sudah tidak kuat lagi, ini terlalu berat bagiku..." padahal kalau kita sadar, TUHAN-lah PENCIPTA kita. DIA yang paling tahu batasan kekuatan maksimum kita. Hanya kita saja yang tidak menyadari seberapa kekuatan kita yang sesungguhnya. Itulah sebabnya DIA "ijinkan" pencobaan yang berat terjadi, agar kita sadar betapa besarnya kekuatan yang DIA berikan pada kita dalam menghadapi setiap masalah dan pergumulan.
Inilah anugerah yang luar biasa bagi kita orang yang percaya pada YESUS KRISTUS.
Dengan mengijinkan pencobaan terjadi, TUHAN TIDAK PERNAH BERMAKSUD untuk menjatuhkan kita! Itulah sebabnya DIA memberikan jalan keluar untuk kita dalam setiap pencobaan, untuk itu di dalam menghadapi pencobaan fokus kita harus pada TUHAN YESUS bukan pada pencobaannya! Ketika kita fokus pada pencobaannya, mata kita akan menjadi ‘gelap’ dan tidak dapat melihat jalan keluar yang telah DIA sediakan. Sebaliknya apabila kita fokus pada TUHAN YESUS, mata kita akan dengan sangat jelas melihat jalan keluar yang telah DIA sediakan bagi kita.
Tuhan Yesus memberkati.
Sumber
- (DL). Divisi Profetik (27 Juni 2024). "Respon dalam menghadapi pencobaan". Devotional (Healing Articles). GBI Jalan Gatot Subroto (Healing Movement Ministry). Diakses pada 27 Juni 2011.