Khotbah: 20210402-0900/NN: Perbedaan antara revisi
k Penggantian teks - " | namalengkap =" menjadi " | completename =" |
k Penggantian teks - " | name = Niko Njotorahardjo" menjadi " | name = Niko Njotorahardjo | type= pesangembalapembina " |
||
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 7: | Baris 7: | ||
| completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo | | completename = Pdt Dr Ir Niko Njotorahardjo | ||
| name = Niko Njotorahardjo | | name = Niko Njotorahardjo | ||
| | | type= pesangembalapembina | ||
| type= Pesan Gembala Pembina | |||
| event = Ibadah Raya | | event = Ibadah Raya | ||
| date =2021-04-02 | |||
| location = Online | | location = Online | ||
| church = GBI Jalan Gatot Subroto | | church = GBI Jalan Gatot Subroto | ||
| city = Jakarta | | city = Jakarta | ||
| | | illustrationA5 = Niko Njotorahardjo-20210403-3x4.jpg | ||
| | | illustration16x9= Niko Njotorahardjo-20210403.jpg | ||
| summary = Hari ini adalah Jumat Agung, di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. | | longsummary= <!-- 4-5 kalimat --> | ||
| summary= <!-- 2-3 kalimat --> | |||
| shortsummary= <!-- 1 kalimat --> Hari ini adalah Jumat Agung, di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. | |||
}} | }} | ||
Hari ini adalah Jumat Agung, di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Kita akan merenungkan kembali kasih Tuhan Yesus yang luar biasa yang diberikan kepada kita semua. Saya mau mengatakan kepada Saudara, bahwa apa pun yang kita alami hari-hari ini dalam pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi, kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus sangat, sangat… mengasihi kita semua. Yang paling penting kita harus mengerti bahwa kasih Tuhan Yesus kepada kita adalah supaya kita diselamatkan. | Hari ini adalah Jumat Agung, di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Kita akan merenungkan kembali kasih Tuhan Yesus yang luar biasa yang diberikan kepada kita semua. Saya mau mengatakan kepada Saudara, bahwa apa pun yang kita alami hari-hari ini dalam pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi, kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus sangat, sangat… mengasihi kita semua. Yang paling penting kita harus mengerti bahwa kasih Tuhan Yesus kepada kita adalah supaya kita diselamatkan. |
Revisi terkini sejak 6 September 2024 06.53
Pesan Gembala Pembina | |
---|---|
Ibadah | Ibadah Raya |
Tanggal | Jumat, 2 April 2021 |
Gereja | GBI Jalan Gatot Subroto |
Lokasi | Online |
Kota | Jakarta |
Khotbah lainnya | |
| |
|
Hari ini adalah Jumat Agung, di mana kita memperingati kematian Tuhan Yesus. Kita akan merenungkan kembali kasih Tuhan Yesus yang luar biasa yang diberikan kepada kita semua. Saya mau mengatakan kepada Saudara, bahwa apa pun yang kita alami hari-hari ini dalam pandemi COVID-19 dan krisis ekonomi, kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus sangat, sangat… mengasihi kita semua. Yang paling penting kita harus mengerti bahwa kasih Tuhan Yesus kepada kita adalah supaya kita diselamatkan.
Melalui segala peristiwa ini, kita harus ingat seperti yang terdapat dalam Roma 8:28 yang berkata,
“Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu, baik enak maupun tidak enak, untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia…”
Apakah Saudara mengasihi Tuhan Yesus? Kalau Saudara berkata YA, berarti ayat ini bagi Saudara dan juga bagi saya. Saya percaya melalui semua yang terjadi, kita yang mengasihi Tuhan Yesus akan makin serupa dengan gambar-Nya. Melalui semua yang terjadi juga, mereka yang selama ini tertidur, suam-suam kuku, mati rohani akan dibangunkan kembali. Mereka akan bertobat dan minta ampun kepada Tuhan Yesus.
Tuhan Yesus mengingatkan kita agar kita tidak hidup dalam ketakutan, kekuatiran, kepanikan yang terus menerus. Ingat, bahwa hidup mati kita di tangan Tuhan; bukan di tangan COVID-19, bukan di tangan krisis ekonomi.
Hari-hari ini lebih banyak orang takut kepada hal-hal yang lain lebih daripada takut kepada COVID-19 itu sendiri. Hal inilah yang dikehendaki oleh Iblis. Kalau hal ini berlarut-larut, maka akan lebih banyak orang yang meninggal karena ketakutan daripada meninggal karena COVID-19 itu sendiri. Karena itu kita harus mengingat Firman Tuhan yang berkata, “…dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu”.
Alkitab berkata Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, upah dosa ialah maut. Mati. Mati kekal selama-lamanya. Tempatnya di neraka. Neraka adalah tempat yang sangat mengerikan. Jangan sampai masuk neraka. Karena itu, Tuhan Yesus datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan kita semua.
Bagaimana cara Tuhan Yesus menyelamatkan kita? Alkitab berkata Tuhan Yesus yang tidak mengenal dosa dijadikan dosa oleh karena kita, supaya di dalam Dia yaitu mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus dibenarkan oleh Allah.
Apa arti dari ayat ini? Tadi dikatakan semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah. Upah dosa ialah maut. Mati. Jadi Tuhan Yesus harus mati menggantikan Saudara dan saya.
Nyanyi:
Kasih Allahku sungguh t’lah terbukti
Ketika Dia s’rahkan anak-Nya
Kasih Allah mau berkorban bagi kau dan aku
Tak ada kasih seperti kasih-Nya
Bersyukur, bersyukur, bersyukurlah
Bersyukur kar'na kasih setia-Mu
Kusembah, kusembah, kusembah, dan kusembah
S’lama hidupku kusembah Kau Tuhan
Sepuluh tahap penderitaan Tuhan Yesus
Kalau kita melihat cara mati Tuhan Yesus, saya katakan sangat... sangat… tidak manusiawi. Alkitab menuliskan ada 10 tahap penderitaan Tuhan Yesus dari taman Getsemani sampai Golgota… sangat mengerikan.
- Tuhan Yesus di Taman Getsemani
- Tuhan Yesus ditangkap
- Tuhan Yesus dibelenggu dan diadili
- Tuhan Yesus dicambuk
- Kepala Tuhan Yesus diberi mahkota duri
- Tuhan Yesus memikul salib
- Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku
- Tuhan Yesus digantung di atas kayu salib
- Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa
- Tuhan Yesus berkata, “sudah selesai!” It is finished!
Ketika berada di Taman Getsemani, Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa dalam keadaan ketakutan, sampai peluh-Nya seperti tetes-tetes darah yang jatuh ke tanah. Pada saat itu seorang malaikat turun untuk menguatkan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus berdoa kepada Bapa,
“Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan ini lalu daripada-Ku tetapi jangan seperti yang Kukehendaki melainkan seperti yang Kaukehendaki.”
Di sini Tuhan Yesus mengajar kepada kita bahwa di dalam doa, kita boleh menawar tetapi jangan memaksakan kehendak. Bagi Saudara yang sekarang dalam ketakutan, kita harus ingat bahwa Tuhan Yesus pernah mengalami ketakutan untuk menebus dosa kita semua. Karena itu datanglah kepada Tuhan Yesus. Dia pasti mampu dan mau menolong kita semua.
Dia dituduh dengan bermacam-macam tuduhan, diludahi, wajah-Nya ditinju, dipukul, tetapi Tuhan Yesus tidak membalas. Di sini Tuhan Yesus mempraktekkan apa yang diajarkan-Nya kepada kita, yaitu agar kita mengasihi dan berdoa bagi orang-orang yang membenci kita, mengutuk kita, mencaci maki kita.
Jikalau kita hanya mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, apa jasa kita? Karena orang-orang berdosa pun juga mengasihi orang-orang yang mengasihi mereka.
Waktu Tuhan Yesus diadili oleh Pilatus, ternyata tidak didapati kesalahan yang membuat Tuhan Yesus harus dihukum mati. Sementara itu orang-orang Yahudi terus berteriak-teriak supaya Tuhan Yesus dihukum mati. Salibkan Dia! Salibkan Dia!
Akhirnya Pilatus menyerahkan Tuhan Yesus untuk disalibkan.
Proses awal dari penyaliban: jubah Tuhan Yesus dibuka dan dihukum cambuk. Dua algojo bergantian menghunjamkan cambuk ke punggung Tuhan Yesus. Ujung cambuk itu terbuat dari potongan tulang dan potongan besi. Tiap kali cambuk itu dihujamkan ke punggung Tuhan Yesus, itu menimbulkan luka yang dalam. Tuhan Yesus berteriak-teriak kesakitan. Darah Tuhan Yesus bercucuran. Tuhan Yesus bermandikan darah.
Duri ditancapkan di kepala Tuhan Yesus dengan cara dipukul. Sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.
Dalam kesakitan, berlumuran darah, ditambah semalaman Tuhan Yesus tidak tidur, Tuhan Yesus harus memikul salib-Nya. Tuhan Yesus jatuh bangun karena tidak kuat. Hingga Simon dari Kirene disuruh menggantikannya.
Tangan dan kaki Tuhan Yesus dipaku sakitnya luar biasa. Darah bercucuran.
Pada saat itu Tuhan Yesus menderita secara lahir maupun batin.
Secara lahir, Dia merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuh-Nya dan juga merasa sesak, karena ada cairan yang menekan jantung-Nya.
Secara batin, Tuhan Yesus menderita karena melihat semua orang yang lalu lalang menghujat Dia. Ahli-ahli Taurat, tua-tua, imam-imam menghujat Dia. Bahkan salah satu penjahat di sebelah-Nya juga ikut menghujat.
Sekitar jam 12 siang sampai jam 3 petang tiba-tiba langit di sekitar Golgota menjadi gelap. Tuhan Yesus gelisah dan Dia berteriak,
“Eli, Eli, lama sabakhtani? Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?”
Tuhan Yesus merasa ditinggalkan oleh Bapa. Orang berdosa pada hakikatnya dipisahkan dari Bapa. Jadi untuk menebus dosa dari orang yang berdosa maka Tuhan Yesus harus merasakan ditinggalkan oleh Bapa; dipisahkan dari Bapa.
Saya percaya ini adalah puncak penderitaan Tuhan Yesus. Penderitaan lainnya tidak ada artinya dibandingkan merasa ditinggalkan oleh Bapa.
Bagi saya, kalau saya tidak bisa merasakan hadirat Tuhan, itu adalah hal yang paling berat dalam hidup saya. Karena itu, setiap hari saya selalu menjaga langkah-langkah dalam hidup saya, agar saya terus mengalami hadirat Tuhan. Kalau ada dosa, harus cepat diselesaikan, supaya terus merasakan hadirat Tuhan.
Saya berharap Saudara juga melakukan hal yang seperti itu. Kalau ada di antara Saudara yang sudah tidak merasakan hadirat Tuhan dan Saudara menganggap itu biasa, Saudara harus bertobat!
Tidak ada yang lebih berbahagia daripada kalau kita berada dalam hadirat Tuhan. Sebab Alkitab berkata: "Di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah."
Artinya di dalam hadirat Tuhan ada sukacita dan kebahagiaan yang berlimpah-limpah.
“Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu kuserahkan nyawa-Ku”. Lalu Tuhan Yesus mati.
Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian?
Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian? Mengapa tidak dengan cara yang mudah? Dipenggal kepalanya, selesai! Mengapa Tuhan Yesus harus mati dengan bermandikan darah? Alkitab katakan; tanpa penumpahan darah tidak ada pengampunan dosa.
Untuk mengampuni dosa Saudara… dosa Saudara… dosa Saudara… dan dosa saya… Tuhan Yesus harus mati dengan cara demikian. Selain itu apalagi yang Alkitab katakan dengan cara mati Tuhan Yesus yang seperti itu?
- Penyakit kitalah yang ditanggung-Nya.
- Penderitaan kita yang dipikul-Nya
- Oleh bilur-bilur-Nya kita disembuhkan.
Nyanyi:
Tak terukur kasih-Mu Yesus
Kau t’lah mati gantikan diriku
Kau curahkan darah-Mu 'tuk tebus dosaku
Layaklah Kau Tuhan dipuji dan disembah
Dengan segenap hatiku
Layaklah Kau Tuhan dipuji dan disembah
Dengan segenap jiwa ragaku
Coda
Dengan segenap jiwa ragaku
Dengan segenap jiwa ragaku
Tuhan Yesus mati karena dosa-dosa kita. Dia dikuburkan, tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan. Haleluya…! Tuhan Yesus tidak selamanya mati, tetapi pada hari yang ketiga Dia dibangkitkan.
Apa yang Alkitab katakan kalau sampai Tuhan Yesus tidak bangkit?
- Sia-sialah pemberitaan Firman Tuhan
- Sia-sialah kepercayaan kita dan kita akan tetap mati di dalam dosa-dosa kita
- Kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia
Saya di sini memberitakan Firman Tuhan, tidak ada artinya; sia-sia. Tetapi puji Tuhan, Tuhan Yesus hidup! Tuhan Yesus bangkit! Pemberitaan Firman Tuhan menjadi tidak sia-sia.
Demikian juga dengan orang-orang yang mati di dalam Tuhan. Mereka akan tetap binasa. Tetapi puji Tuhan, Tuhan Yesus bangkit! Kita tidak akan mati di dalam dosa-dosa kita, tetapi kita akan bersama-sama dengan Tuhan Yesus selama-lamanya. Haleluya!
Tetapi puji Tuhan, Tuhan Yesus bangkit! Kita bukan orang-orang yang paling malang, tetapi justru orang yang paling beruntung dari segala manusia. Ada berapa banyak diantara Saudara orang-orang yang paling beruntung dari segala manusia? Saudara boleh angkat tangan.
Nyanyi:
S'bab Dia hidup, ada hari esok
S'bab Dia hidup, 'ku tak gentar
Kar'na 'ku tahu Dia pegang hari esok
Hidup jadi berarti s'bab Dia hidup
S'bab Dia hidup, ada hari esok
S'bab Dia hidup, 'ku tak gentar
Kar'na 'ku tahu Dia pegang hari esok
Hidup jadi berarti s'bab Dia hidup
Coda
Hidup jadi berarti s'bab Dia hidup
Hidup jadi berarti s'bab Dia hidup
Dampak kebangkitan Tuhan Yesus
- Kita mempunyai masa depan
- Mujizat masih ada
- Orang buta melihat
- Orang lumpuh berjalan
- Orang tuli mendengar
- Orang mati dibangkitkan
- Orang kusta menjadi tahir
- Dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik.
- Rencana Tuhan digenapi
- Pentakosta Ketiga akan digenapi
- Bangkitnya Generasi Yeremia
- Penyelesaian Amanat Agung
- Kita dalam tuntunan Tuhan mengalahkan COVID-19
Kita menghardik COVID-19 dan resesi ekonomi dengan berkata: “Dalam nama Tuhan Yesus, diam, tenanglah!”
Kita memperkatakan Mazmur 91 karena kita percaya
- Kita melakukan seperti yang dituliskan dalam 2 Tawarikh 7:13-14, yaitu kita harus merendahkan diri, berdoa, mencari wajah Tuhan dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat.
Kita harus bersembunyi barang sesaat lamanya sampai amarah Tuhan berlalu, sebab Tuhan sedang menghukum penduduk bumi.
Gereja-gereja Tuhan harus bersatu untuk membuat mezbah Doa dan Pujian Penyembahan untuk meminta belas kasihan Tuhan.
- Kita harus melakukan 6M, yaitu:
- Memakai masker
- Mencuci tangan dengan sabun
- Menjaga jarak
- Mengurangi mobilitas
- Menghindari kerumunan
- Melakukan vaksinasi
- Kita menjadi orang percaya yang berintegritas
Karena Tuhan Yesus, maka ada hari esok. Karena Tuhan Yesus yang pegang hari esok Saudara dan saya, Dia hidup… Dia berkata kepada kita, “Jangan kamu takut! Jangan kamu kuatir! Jangan kamu panik!”
Karena Tuhan Yesus hidup, maka mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu masih ada sampai dengan hari ini.
Nyanyi:
Yang lemah dikuatkan
Yang miskin diperkaya
Yang buta ‘kan melihat
Diperbuat-Nya bagiku
Hosana, hosana
Yesus mati bagiku
Hosana, hosana
Yesus bangkit bagiku
Coda
Yesus bangkit bagiku
Yesus bangkit bagiku
Karena Tuhan Yesus hidup, maka kita akan melihat:
Dimana melalui semua peristiwa yang sedang terjadi saat ini, penuaian jiwa yang terbesar dan yang terakhir sebelum Tuhan Yesus datang kembali terjadi!
Yaitu generasi anak-anak muda yang dipenuhi dengan Roh Kudus, cinta mati-matian kepada Tuhan Yesus, tidak kompromi terhadap dosa dan akan memenangkan banyak jiwa.
Kepada kita, orang-orang yang sungguh-sungguh dengan Tuhan akan diberikan kuasa untuk menyelesaikan Amanat Agung Tuhan Yesus.
Karena Tuhan Yesus hidup maka untuk mengalahkan Pandemi COVID-19, Tuhan menuntun kita untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
Kalau kita melakukan ini, maka Tuhan akan mendengar dari sorga dan akan mengampuni dosa kita semua serta memulihkan negeri Indonesia yang tercinta
Karena Tuhan Yesus hidup, maka Tuhan Yesus memberikan tema untuk Tahun 2021 sebagai Tahun Integritas. ‘The Year of Integrity’.
Kita harus menjadi orang yang berintegritas. Panutan kita untuk menjadi orang yang berintegritas adalah Tuhan Yesus sendiri, karena Dia adalah ‘The Man of Integrity’.
Kalau kita hidup sama seperti Kristus telah hidup, maka kita akan menjadi serupa dengan gambar Yesus; yaitu menjadi orang yang berintegritas. Kita harus ingat bahwa gol kita sebagai orang percaya adalah untuk menjadi serupa dengan gambar Yesus. Hanya orang yang menjadi serupa dengan gambar-Nya yang akan ikut dalam pengangkatan pada saat Tuhan Yesus datang kembali di awan-awan, dan akan membawa kita masuk ke sorga.
Nyanyi:
Yang lemah dikuatkan
Yang miskin diperkaya
Yang buta kan melihat
Diperbuat-Nya bagiku
Hosana, hosana
Yesus mati bagiku
Hosana, hosana
Yesus bangkit bagiku
Coda
Yesus bangkit bagiku
Yesus bangkit bagiku
Mari, Saudara yang mau hidup sebagai orang yang berintegritas, angkat tangan Saudara. Saya mau berdoa bagi Saudara.
- Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
- Pages using DynamicPageList3 parser function
- ArticleLink pages that already existed
- Khotbah
- Khotbah Niko Njotorahardjo
- Khotbah 2021
- Khotbah GBI Jalan Gatot Subroto
- Khotbah Ibadah Raya
- Ibadah Raya
- Unified info article
- Unified info article 2021
- Article 2021
- Pesan Gembala